"Milla."
Ali membuka pintu apartemennya, dia pikir siapa tahunya Milla.
Mantan tunangannya.
"Boleh aku masuk?"
"Hmm."
Milla tersenyum lalu masuk, Ali menutup pintunya.
"Tadi aku udah kerumah keluarga kamu, dan kamu gaadaa. Aku malah ketemu sama calon pengantin wanita. Apakah kamu sudah menemukan calon penggantiku?"
"Sudah. Apa mamaku beritahu jika aku ada disini?"
Milla menggeleng. "Aku masih ingat apertement kamu."
Ali diam.
"Ali." Milla ingin mendekatinya, karena Ali duduk sangat berjauhan dengannya.
"Kamu disitu aja Milla, maaf." Perintah Ali.
Milla menatap Ali tak percaya.
"Sumpah, aku tidak terima kau ingin menikah selain aku Li.""Kenapa? Bukannya kamu juga sudah menikah dengan Kevin?"
Kedua mata Ali mengarah pada Perut Milla yang semakin besar itu. "Hiduplah bahagia dengan pria itu Milla, aku lihat dia pantas untukmu."
Milla menggeleng. "Aku memang sudah menikah sama Kevin sesuai keinginan kamu. Tapi aku ga bahagia dengan Pernikahanku Li. Aku sangat membencinya." Isaknya mulai menangis.
Ali bingung tidak tahu harus berbuat apalagi melihat Milla menangis.
"Apa tujuanmu kesini? Tolong Milla, kau jangan menangis."
"Aku ingin kita kembali lagi seperti dulu, Ali."
"Aku ga bisa."
"Kenapa?"
"Karena bagiku, kau sudah tidak ada lagi dihatiku."
"Sedikitpun?"
"Hmm, Rasa sakit yang kau berikan untukku juga sudah hilang. Aku sudah melupakan semuanya. Aku tidak mau menjalankan hidup baruku ini jika masa ada masalalu ku. Aku tidak mau menyakiti perasaan wanitaku yang kini menggantikan posisimu dihatiku."
"Hiks, hiks..." Milla makin terisak. Dia sedih, ya sangat sedih.
"Milla..."
Milla mencoba untuk menghentikan tangisannya itu. Dan Ali membiarkan wanita itu menangis sepuasnya.
Milla mengusap air matanya dengan tangannya sendiri. Dia menatap Ali dengan senyumannya.
"Boleh aku memelukmu untuk terakhir kalinya?"
"Nghhhh..."
"Kumohon, hanya kali ini saja."
Ali mengangguk. Milla langsung memeluk Ali. "Hiks, hiks..."
Ali tak membalas pelukannya Milla. Dia hanya membiarkan wanita itu memeluknya.
Milla melepaskan pelukannya.
"Aku wanita pertama yang bodoh karena telah menyia-nyiakan kamu Li, Maafkan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionPunya suami Pilot enak kali yah? Bisa diajak jalan-jalan terus. Mana gajinya gede banget. Kalau pilot terus ganteng siapa yang tidak mau?