"Pagi, Bibi." Sapa Prilly pada Bibi Siti. Dia meminum susu hamil buatan bibi Siti dan roti coklat.
"Pagi, Nyonya. Bibi udah masakin sayur sama ikannya buat nyonya sarapan."
Prilly masih meminum susunya itu. "Aku ga makan nasi dulu bibi, ntar siangan aja ya. Lagi ga pengen makan nasi."
"Iya nyonya, kalau begitu bibi mau menyelesaikan pekerjaan bibi ke belakang."
"Sini aja bibi, temenin aku."
"Dibelakang masih ada yang perlu bibi kerjakan nyonya. Sebentar ya nyonya."
Akhirnya Prilly membiarkan Bibi Siti kebelakang untuk menyelesaikan pekerjaannya. Dia melamun saja sambil memakan roti dalam diam. Ini sudah seminggu Ali berada di negara asing. Prilly sangat merindukan suaminya itu.
"Hufttt, membosankan."
Prilly akan keluar mencari angin segar sekalian berjemur di pagi hari sangat sehat untuknya dan juga kandungannya.
"Si anak centil itu gaada kali ya?" Prilly celingak-celinguk ke sebelah lebih tepatnya, tetangganya itu. Siapa tahu aja saat dia lagi asik berjemur diri ada Jodie nongol.
Tiba-tiba ada suara anjing yang membuat Prilly terkejut. Dia mengelus dadanya itu, dia lupa jika tetangganya itu memiliki hewan peliharaan Anjing.
"Itu anjing berisik amat deh, bikin orang jantungan aja tadi."
Saat Prilly mengedarkan pandangannya sekeliling. Dia melihat sosok pria yang berdiri tak jauh dari pandangan matanya. Pria itu juga rupanya lagi memerhatikan Prilly.
Prilly melangkah mundur, dia langsung berbalik badan dan sesegera mungkin masuk kedalam rumah lagi. Dia menutup rapat-rapat pintunya dan dikunci.
Siapa orang itu? Jangan-jangan orang jahat lagi ?
"Nyonya kenapa?" Tanya Bibi siti muncul membuatnya kaget.
"Bibi. Bii, jangan dibuka pintunya ya. Diluar ada orang jahat."
"Orang jahat? Siapa nyonya?"
"Aku juga gatau. Pokoknya jangan dibuka."
"Tapi bibi mau kepasar nyonya."
"Kepasar? Jangan bibi! Jangan kepasar, bibi tega ninggalin aku sendiri disini?"
"Tapi nyonya-"
"Pokoknya bibi ga boleh kemana-mana."
Bibi Siti bingung menanggapi majikannya itu, tapi dia menurut saja dan memilih tidak pergi kepasar.
Suara bell tiba-tiba berbunyi.
"Nyonya, ada tamu."
"Siapa bibi? Suruh masuk aja."
Prilly baru saja ingin kekamar, namun dia melihat di ruang tamu ada pria yang tadi dia lihat pagi. Prilly kaget.
"Bibi! Suruh dia keluar!" Teriak Prilly spontan membuat pria yang baru saja duduk langsung berdiri dan menggelengkan kepalanya lalu berusaha mendekati Prilly namun wanita itu malah berteriak histeris.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionHidupnya kebanyakan berhalusinasi tinggi dan tak pernah membayangkan sebelumnya bakal dipertemukan jodoh seperti itu.