07

10.9K 885 95
                                    

"Prilly sayang. Kamu kenapa mau berhenti kerja?" Tanya Resi.

Sumpah, Resi sangat keberatan jika Prilly keluar dari Butiknya.

"Maafin Prilly ya Tante. Tapi Prilly udah ga bisa kerja ditempat Tante lagi."

"Bilang sama Tante. Apa alasannya kamu ga mau kerja disini lagi? Ada yang jahatin kamu atau kamu kurang sama gajinya? Tante bisa kok nambahin lagi yang kamu mau asal jangan berhenti kerja ya."

Prilly menggeleng. "Ga ada yang jahatin aku kok Tante. Ini cuman keinginan aku sendiri."

Resi diam sejenak.

"Apa ini karena masalah kemarin itu Pril? Yaallaah sayang Tante ga keberatan kalo kamu sama Ali cuman Pura-pura. Walau sebenarnya, Tante tuh udah anggap kamu seperti menantu Tante yang baik. Tapi sayang, Tante ga bisa memiliki menantu seperti kamu."

Prilly tidak menyaka jika Resi begitu terlihat menyayanginya.

Prilly memeluk Resi. Anggap saja itu sebagai pelukan terakhir.
"Prilly juga sudah menganggap Tante seperti bunda aku sendiri."

Resi membalas pelukan Prilly.
"Tante yakin pasti mama kamu adalah mama yang sangat mulia karena bisa miliki seorang anak seperti kamu sayang."

"Hiks, hiks, Tante..."

"Kamu kenapa nangis sayang?"

Jujur, Prilly sakit hati.

Dia masih sakit melihat orang yang dia cinta telah bertunangan dengan pilihan hidupnya.

"Aku hanya rindu dengan bunda dan ayahku, Tante."

"Kasian kamu sayang. Sabar ya, kapanpun kamu mau datang kesini atau kerumah. Pintu selalu terbuka untuk kamu ya. Walau kamu ga menjadi menantu Tante nanti, tapi kamu tetap menjadi anak tersayang Tante."

"Tante..." Prilly tak bisa berkata-kata lagi selain makin terisak.

"Boleh Tante tanya sesuatu sama kamu Pril?"

"Apa Tante?"

"Apa sungguh, kamu sama Ali cuman pura-pura? Kalian tidak saling mencintai?"

Hanya aku yang telah berani menaruh hati pada anak Tante.

"Pril, jawab."

"Maksud Tante apa?"

"Soalnya Tante pikir kalian memang sepasang kekasih yang saling mencintai. Tahunya, Tante tertipu."

"Tante ga bisa bedain berarti. Lagian aku ga pantes jadi pacar Captain Ali. Aku itu cuman wanita biasa-biasa aja Tante."

"Lho, Tante ga perduli. Buktinya kamu berhasil mencuri perhatian Tante lho sayang."

"Hehehehe."

"Sayang, jangan berhenti yaa." Sekali lagi Resi memohon.

"Maafin aku ya Tante. Tolong kirimkan pesan juga sama Om. Prilly pamit pergi."

"Kamu mau pergi jauh? Jangan ngomong gitu dong Pril."

Jodoh PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang