"Mau kemana kamu Li?" Tanya Resi yang tengah menyiapkan roti bakar untuk Alkhatiri.
Alkhatiri juga menatap Ali.
"Iya, mau kemana kamu? Kemarin kamu mabuk kan Li?"Ali menghela nafas. Dia berjalan mendekati kedua orangtuanya.
"Kakak!" Arjuna memanggil sambil menikmati sarapan paginya. Dia akan berangkat sekolah.
"Hai Junior!" Ali mengacak-acak rambut Arjuna sebentar lalu menggeser kursi untuk makan sarapan bersama.
"Mama, Ali mau satu rotinya."
"Iya, tapi kamu jelasin dulu ke mama sama papa. Kenapa kemarin kamu mabuk?"
"Kemarin Prilly sama Satria nganterin kamu kerumah."
Satria?
"Satria juga ada?"
"Iya."
"Kamu ngajak Prilly kok ke tempat gituan sih Li. Katanya ga mau macem-macem."
Ali diam mendengar ucapan papanya. "Ga gitu pah."
"Tahu, mama itu biarin kamu ajak Prilly pulang cepet kemarin dari butik itu biar kalian jalan-jalan kemana gitu, kamu malah mabuk gajelas. Sayang, uangnya malah beli minuman keras itu Li."
"Maafin Ali ma. Ali cuman iseng aja kemarin."
"Iseng?" Alkhatiri terbahak.
"Kalo kamu kecanduan bagaimana? Baru nyoba sekali, ntar jadi berkali-kali Li.""Tuh dengerin tuh."
Arjuna hanya terkikik saja melihat sang kakak yang diomelin.
Ali mendengus. "Yaudah, Ali ga lagi ma, pah."
"Kamu tuh boleh kesana, papa mah bebasin kamu Li. Asal kalo mau minum tuh, jangan kira-kira sampe mabuk ga sadarkan diri begitu."
"Papa salah! Pokoknya itu terakhir kali Ali kesana, itu tempat haram lho pah masa dibebasin sih. Ketempat lain kek gausah kesana."
"Betul betul betul." Arjuna menirukan suara Ipin.
Ali hanya menggeleng saja.
"Hahaha, iya ma pah. Kalo gitu Ali mau keluar lagi.""Mau kemana kamu? Mau ke tempat begituan lagi?" Resi sudah melotot.
Ali menghabiskan susu jahe buatan Resi setelah memakan roti bakar. "Gak mama tersayang. Ali punya urusan penting."
"Urusan apa?"
"Assalamualaikum!"
"Ih, Ali main minggat aja orang mah jawab dulu kalo orangtuanya nanya. Walaikumsalam...!"
"Yaudah sih mama, Ali kan sudah besar dia udah tahu kok mana yang bener mana yang salah. Biarin aja ma. Dia cukup pinter kok."
"Ish, sih papa mah."
"Juna, cepet habiskan sarapanmu jangan cekikak cekikan." Tegur Alkhatiri membuat Arjuna langsung diam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Pilot
FanfictionHidupnya kebanyakan berhalusinasi tinggi dan tak pernah membayangkan sebelumnya bakal dipertemukan jodoh seperti itu.