10

12.4K 986 113
                                    

Prilly merasa tidak nyaman sama sekali karena Max menyuruhnya untuk berpakaian seminim ini.

"Boss, Gue ga suka sumpah sama dressnya."

"Kenapa? Kamu terlihat cantik."

Max menarik pinggang Prilly namun dengan cepat wanita itu melepasnya. "Jangan macem-macem ya Max!"

Max terkekeh. "Ayo, ikut aku."

"Ini urusan pekerjaan kan?"

"Ya, Bisnis."

Satria melihat Prilly masuk kedalam mobil Max.

"Siapa dia? Wah kayanya gue mesti harus ngikutin nih." Satria berniat mampir kerumah Prilly bertanya mengenai keadaannya saja karena kemarin Ali baru sempat bercerita bahwa Prilly habis kecelakaan. Dan Satria baru tahu.

Sekarang juga dia baru tahu Jika Prilly sudah punya kekasih kah?

Pikir Satria.

Dia kenal Jalan mengarah kemana mereka akan pergi.

"Wah ga bener. Gue mesti telpon Ali."

"Angkat kek Li."

Sedangkan Ali yang baru saja keluar dari kamar mandi. Baru mandi jam sekitar 7 malam karena dia kalo tidak bekerja stay dirumah pasti jika sudah sama kasur, nempel terus.

Drrtttt..

Ali mengambil ponselnya.
"Satria?"

Ali tersenyum saja. Baru pagi dia mampir kerumah, malah nelpon malam-malam begini.

"Kenapa?"

"Li Lo mendingan ke club."

"Ngapain?"

Ali pernah sekali ke club waktu dia bertengkar sama Satria. Lagi? Noo.

Dia sekali saja mabuk.

Tidak mau lagi.

"Prilly dalam bahaya."

"Bahaya kenapa?"

"Gausah banyak nanya Lo cepetan kemari!"

Tutttt.

Ali melihat layar ponselnya dengan bingung. Ada apa dengan Satria?

Namun mendengar Prilly dalam bahaya akhirnya Ali memutusakan untuk mengambil kunci mobil segera pergi kesana.

"Mau kemana Li?" Tanya Resi.

"Mau keluar ma."

"Mau ketempat macem-macem lagi?"

"Ali buru-buru ma, ntar aja jelasinnya ya. Assalamualaikum."

"Yaallaah, itu anak kenapa lagi. Ya walaikumsalam!"

Ali nampak tergesa-gesa membuka pintu mobilnya dan segera menyalakan mesin mobilnya.

Kenapa dia terlihat cemas?

Jodoh PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang