29

8.3K 765 158
                                    

Prilly baru saja menerima surat dari pengadilan agama, setelah dia baca isinya ternyata bener.

Surat perpisahan.

Dia sudah resmi menjadi Janda.

"Kenapa nangis? Bukan itu keputusan kamu."

Prilly menyeka air matanya cepat ketika dia melihat Indah muncul entah sejak kapan wanita itu ada dihadapannya.

"Ga, aku ga nangis."

Indah tersenyum sinis. "Udah ya, gue tahu Lo bohong."

Prilly hanya menatap Indah lekat, dia kembali berkaca-kaca matanya.

Indah membuang mukanya. "Gue harap setelah ini Lo ga bakal nyesel dengan keputusan Lo ini Pril."

"Indah..."

"Udah gausah manggil-manggil gue Lo. Emang hidup gue cuman ngurus masalah Lo doang." Setelah Indah mengatakan itu dia segera berpamitan pergi, entah kenapa dia kesel sama sahabatnya itu. Dia selalu bertindak cepat tanpa perlu di pertimbangkan lagi. Indah selalu mengatakan terus jika keputusannya yang dia ambil itu tidak tepat namun Prilly bersikeras untuk berpisah dengan Ali. Dia hanya memikirkan nasib Aileen. Anak itu pada akhirnya yang akan menjadi korban atas perpisahan kedua orangtuanya.

Seorang anak hanya ingin melihat keutuhan keluarganya dan bahagia. Kalau sudah begini lalu bagaimana? Apa masih bisa dipertahankan lagi?

Jawaban adalah enggak.

Dan disinilah Prilly, dia tengah memandang wajah Aileen yang lagi tertidur. Dia menangis dalam diam.

Prilly memeluk Aileen, tanpa berniat sedikitpun membangunkan putranya itu dan mencium kepalanya.

...

"Juna." Tubuh Prilly membeku sesaat ketika melihat Arjuna, Mantan adik iparnya.

"Gue gak suka basa-basi langsung aja gue kasih tahu ke Lo. Kalo Kak Ali udah pergi sesuai yang Lo mau kan kakak ipar?" Katanya tersenyum sinis.

"Ops, mantan kakak ipar." Perjelas Arjuna.

"Aku tak peduli lagi. Kami sudah resmi berpisah dan aku sudah tidak punya urusan lagi dengan kakakmu, Juna." Jawab Prilly tanpa menatap Arjuna.

"Apa kedatangan kamu hanya ingin mengatakan itu saja? Kalo tidak ada di bicarakan lagi. Bisa kau-"

"Gue dari dulu emang ga suka sama Lo kak, Jujur aja gue mah." Potong Juna membuat Prilly bungkam.

"Lo tahu kenapa? Banyak alasannya kenapa gue ga suka sama Lo kak. Dan Lo udah membuktikannya."

"Maaf, aku sibuk-"

Arjuna menahan pintu yang hendak ingin Prilly tutup itu.
"Iya Lo sibuk, sangking sibuknya sampe Lo ga mau cari tahu kebenarannya dulu mengapa kak Ali menghilang begitu saja, bukan menghilang lebih tepatnya Lo bilang kakak gue udah mati. Heh, kakak gue ga selemah Lo pikir. Terkadang cowok tuh ga bisa diremehin, dan Lo ngeremehin kakak gue, kan?"

"Juna, apa-apaan sih kamu."

"Lo yang apaan, kak!"

Jodoh PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang