#1 Frasa [08/04/21]
#2 Aksara [11/01/22]
Frans Amnesia
Musibah tak diminta itu tidak hanya menghilangkan ingatannya. Tapi juga memaksa Frans untuk kehilangan salah satu orang paling berharga di hidupnya.
"Aku pernah berjanji akan berusaha. Dan aku s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•|FRASA|•
"Makasih, ya?"
"Makasih buat?"
"Yang sore tadi, tugas prakarya."
Sania mengernyit tak paham. Ah iya. Sania tadi memberikan nilai tinggi pada kelompok Frans. Detik berikutnya dia mengangguk.
"Santai aja ellah," ucapnya sambil membaca sinopsis novel.
Dua orang tersebut tengah ada di Gramedia. Ratusan buku tertata rapi di setiap sisi ruangan besar ini. Menjadi saksi bisu percakapan tidak nyambung antara dua insan yang berbeda tujuan.
"Kenapa nggak lo ambil di rumah Aksa aja?" tanya Frans.
"Di rumah Aksa? Apanya?"
"Tugas prakarya gue lah."
"Oh, emangnya gue nggak ada kerjaan? Males banget masuk rumah itu," Sania menjawab ketus.
Frans terdiam. Sama. Dirinya juga malas jika harus berhubungan dengan rumah tersebut. Ataupun pemiliknya.
Baik Frans maupun Sania sama sama tidak paham apa yang mereka bicarakan. Hanya mengatakan apa yang ada di pikirannya.
"Oh iya, btw itu anak nggak ngekor akhir-akhir ini. Kenapa, ya?"
"Udah capek kali. Kenapa? Lo kangen?"
Pria dengan kaos polos tersebut membuang muka. "Enggak lah! Ngapain jugak," elaknya.
"Bagus dong. Gue jadi bebas."
"Maksud, lo?"
Frans mengarahkan tatapannya kembali ke Sania. Perempuan dengan rambut tergerai tersebut masih sibuk membandingkan dua novel di tangannya.
"Nggak ada maksud apa-apa. Gue cuma risih kalo dia ngekor lo terus. Terlalu berisik."
Anggukan kecil diterima Sania sebagai jawaban. Lagi lagi Frans setuju. Aksara memang terlalu berisik. Menganggu.
Sania sebenarnya tidak tertarik membaca novel. Sama sekali tidak tertarik. Kegiatan hari ini hanya untuk mencari waktu bersama Frans. Menurut Sania, akhir-akhir ini Frans begitu sulit diajak menghabiskan waktu bersama. Sahabatnya itu lebih banyak melamun dan membuang-buang waktu hanya untuk memejamkan mata.
Selesai memilih beberapa novel yang tidak akan dibaca olehnya, Sania langsung mengajak Frans ke kasir.