#1 Frasa [08/04/21]
#2 Aksara [11/01/22]
Frans Amnesia
Musibah tak diminta itu tidak hanya menghilangkan ingatannya. Tapi juga memaksa Frans untuk kehilangan salah satu orang paling berharga di hidupnya.
"Aku pernah berjanji akan berusaha. Dan aku s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•|FRASA|•
"Sialan!"
Sania mengumpat untuk yang ke sekian kali. Sudah hari ke lima liburan dan Frans lagi lagi tidak bisa diajak bertemu. Memangnya apa yang akan dilakukan anak SMA ketika liburan selain rebahan? Ketika Sania tanya sekalipun, Frans menjawab dengan alasan yang berbeda setiap harinya.
Seperti saat ini. Gadis berparas ayu ini menatap ponsel gold-rose nya kesal. Tiga pesan yang baru saja masuk dari Frans membuatnya kembali naik pitam.
Frans✨
Maaf banget, San.
Gue hari ini mendadak nggak bisa.
Lain waktu, ya.
Sania tertawa miris. Bisa gila dia lama lama. Matanya menoleh ke arah cermin besar di pintu lemari.
Rambut lurus sebahu. Kulit putih. Dress sedikit di atas lutut berwarna hitam dengan blazer putih sebagai pelengkap. Tak lupa sling bag rotan berwarna putih tulang bermotif bunga.
Sania memperhatikan penampilannya sambil terus terusan tersenyum miris. Dua hari yang lalu juga terjadi hal yang sama. Frans membatalkan janji seenak jidat tanpa sekalipun memikirkan perasaannya.
Sesulit itukah meluangkan waktu untuk Sania?
Beberapa detik, Sania masih saja menatap cermin. Hingga nada dering ponsel membuyarkan lamunannya. Ia lagi lagi tersenyum, kali ini senyum remeh. Diikuti jarinya yang menggeser tombol terima panggilan dari Frans secepatnya. Tapi tak mengatakan apapun.
"San, gue minta maaf banget, ya? Bener bener mendadak."
"..."
"Gue janji besok."
"Nggak usah juga nggak papa," jawab Sania pelan.
"Beneran? Ya udah kapan kapan aja, ya? Bye, San! Duluan ya, gue buru buru."
"F-"
Tut!
Sania menatap layar ponselnya tak percaya. Segitu mudah? Tidakkah Frans sadar bahwa kalimat tadi hanya suatu sindiran? Dan cowok ini. Malah dengan santainya mengucapkan kalimat kalimat berikutnya tanpa rasa berdosa sedikitpun.
Lo kenapa, sih? tanya Sania dalam hati.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.