Sejujurnya aku beneran bingung mau ngasih judul part ini apa. Karena tadinya part ini jadi satu sama part 62.
Tapi setelah dilihat-lihat, ternyata jadinya hampir 4.000 kata dong😭 Jadi harus aku pisah.
Tenang aja, besok bakal aku langsung publish part 62. Malem ini mau aku revisi dulu💙
Sama sebelum baca, jangan lupa tekan bintang ya. Harus loh :(
HARUS!
HARUS!
HARUS!
WAJIB KOMEN JUGA DI SETIAP PARAGRAF! WAJIB BANYAKIN KOMEN BIAR AKU SEMANGAT! OKE?
AKU NUNGGUIM NOTIF LOH INI YA💙
SELAMAT MEMBACA!
•|FRASA|•
Leon membanting tubuhnya di sofa panjang perpustakaan. Tersenyum jail sambil memandangi seorang murid kece dari angkatan kelas dua belas tengah menutup pintu ruangan itu. Dia melirik jam dinding.
14.31
"Enak banget sih jadi lo?" keluhnya. "Perpus udah tutup aja masih bebas keluar masuk."
Yang diajak bicara hanya tertawa sepintas.
"Lo dapet free access kemana aja, kak?"
"As you see."
"Anjir banget hidup," Leon membuka kunci ponselnya. Menampilkan wallpaper foto boneka boba yang baru dia beli beberapa hari lalu.
Tidak ada apa-apa. Leon menguncinya lagi.
"Al."
"Gue lebih tua."
Mendengarnya, Leon tertawa. Membuat matanya yang sipit hanya menyisahkan garis.
"Lo ketemu Aksa?" tanya Alfa to the point.
Mengangkat alis dan terlihat berpikir sejenak, Leon kemudian mengangguk. "Lo yang kasih alamatnya. Ngapain gue sia-siain buat ngga dateng?"
"Jadi... gue denger cincin lo itu jadi trending topik?" Alfa memandangi cincin yang sedang dia bahas, lantas beralih menatap pemiliknya.
"Lo mau ketemu gue cuma buat nanyain masalah cincin? Mau gue beliin jugak?"
"Serius, Yon!"
"Serius apanya?" -Tentu, Leon masih tertawa, "lo barusan ngasih pernyataan, bukan pertanyaan." Leon menjawab sesuai fakta.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRASA [✓]
Novela Juvenil#1 Frasa [08/04/21] #2 Aksara [11/01/22] Frans Amnesia Musibah tak diminta itu tidak hanya menghilangkan ingatannya. Tapi juga memaksa Frans untuk kehilangan salah satu orang paling berharga di hidupnya. "Aku pernah berjanji akan berusaha. Dan aku s...