#1 Frasa [08/04/21]
#2 Aksara [11/01/22]
Frans Amnesia
Musibah tak diminta itu tidak hanya menghilangkan ingatannya. Tapi juga memaksa Frans untuk kehilangan salah satu orang paling berharga di hidupnya.
"Aku pernah berjanji akan berusaha. Dan aku s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•|FRASA|•
"Leon!"
"Aksa?" Leon tampak terkejut. "Kok lo udah dateng?"
"Harusnya aku yang tanyak. Kok kamu belum berangkat? Katanya tanggal enam belas turnamen?"
Leon mengangkat pergelangan tangan. Memerhatikan dengan detail tanggal hari ini.
Benar saja. Sekarang tanggal 16 Januari. Leon seketika merutuk dalam hati. Kali ini ia salah memperkirakan. Dan bodohnya, Leon lupa kalau tanggal kepulangan Aksara adalah tanggal 15 kemarin.
"Ooh, turnamennya ditunda besok," ucap Leon terlihat cuek. "Ayo masuk kelas."
Detik berikutnya, kaki jenjang Leon sudah mulai melangkah kembali. Menjajaki satu persatu anak tangga yang berjajar rapi di sekolah elit ini.
Namun, hanya Leon sendiri. Aksa tercekat di tempatnya. Mendadak terdiam sambil memandang Leon yang melangkah menjauh. Ekspresinya sama sekali tak terbaca.
Saat sadar bahwa Aksa tidak di sampingnya, Leon kembali menoleh ke belakang. Mendapati Aksara yang menatapnya tepat ke manik mata. Rambut panjang bergelombang gadis itu terkepang rapi di samping leher. Jas almamater hijau army yang biasanya sangat pas membalut tubuh ideal Aksa, kini masih dilapisi dengan jaket parasit biru pastel. Sayang, raut wajah Aksa tidak menunjukkan keceriaan seperti beberapa detik lalu.
"Kenapa?"
"Enggak," jawab Aksa pelan. Ia ingin bertanya, tapi ragu. Mungkin nanti, kalau sudah sampai di kelas.
"Lo sakit? Wajah lo pucet, Sa," -Leon kembali turun. Menatap Aksa penuh kekhawatiran. Rupanya, pria itu baru sadar kalau Aksara terindikasi kurang sehat.
Ya Tuhan.... Apa yang baru saja Aksa lakukan? Meragukan kejujuran Leon dan ingin mempertanyankan hal yang seharusnya ia lupakan?
Lihat. Bagaimana mungkin Leon yang selalu memperlakukannya sehangat ini akan membohongi Aksa, kan? Rasanya mustahil.
Jadi Aksa kira, dirinya akan mengabaikan pertanyaan pertanyaan yang mulai bermunculan di otaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.