Part 29: Terungkap

582 113 239
                                    

Warning! Partnya panjaaangggg :)
3260+ kata
Jadi siap-siap.

Dan, banyakin komen, oke?

Apa aja deh komenin, nggabakal aku marahin soalnya berisik, kok.

Ada yang nunggu pelaku mading ketauan ngga?

Berarti harus baca part ini pelan pelan><

Berkat kerja dari cogan-cogan saingannya Leonardo.

•-•

Salam dari aku, Cio (◍•ᴗ•◍)✧*。

Udah siap?

Ngingetin lagi, banyakin komen><
Aku agak males soalnya kalo sepi•-•

Oke, here it is!

Oke, here it is!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•|FRASA|•

Sudah memasuki jam ke 5 dan kelas XI IPA 5 memang benar benar jam kosong sejak pagi. Semua sudah kembali normal ketika Frans kembali dari toilet lima menit setelah bel masuk berbunyi. Hanya ada Malvin memberi pengumuman di depan kelas. Dan Frans, sama sekali tidak peduli pengumuman tentang apa yang dibawa oleh tetangga kelasnya tersebut.

"Lo kenapa?" Frans menyapa teman sebangkunya.

"San," panggil Frans lagi.

"Eh, iya? Gimana?"

"Wajah lo pucet banget, ada apaan?"

Sania tidak menjawab. Hanya menatap Aksa yang kini berjalan cepat melewati bangkunya. Tubuh Sania mulai gemetar dan bibirnya kelu untuk sekedar membuka suara.

"Lo sakit?"

Gelengan. Hanya itu yang Frans dapat sebagai tanggapan. Merasa ada yang tidak beres, Frans menoleh ke objek pandang sahabatnya. Di samping meja guru, ada Aksara yang tengah menarik tangan Malvin keluar kelas. Diikuti Leon yang berjalan sambil tersenyum. Juga kedua tangan masuk ke saku celana.

"Kenapa sih?" Tanya Frans lagi.

"Kenapa sih?" Tanya Frans lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FRASA [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang