PAPA [33] -Morning Routine on Weekend-

2.8K 333 21
                                    

"pa...pa"

Theo tergopoh menghampiri Ariel di box bayinya, gumaman Ariel terdengar jelas di telinganya membuatnya sigap berlari menuju Ariel. Bayinya itu kini sudah tumbuh dengan baik, kedua kakinya sudah kuat menahan berat tubuhnya yang gempal meskipun tiap langkah yang dia ambil masih tertatih dan hanya bertahan di langkah ke 3 sebelum akhirnya tumbang ke lantai. Selama 6 bulan berlalu, Ariel banyak mengalami perubahan. Lebih ekspresif, lebih banyak meminum susunya, lebih lantih, dan lebih banyak bergerak, bahkan Ariel sudah mau memakan bubur bayinya.

Theo menjadi papa yang siaga setiap harinya, Ariel yang merangkak cukup merepotkan, bahkan pagar dapur yang awalnya hanya pajangan kini sangat berguna. Theo juga membeli ambal baru yang lebih besar dan empuk, jaga jaga ketika Ariel terjatuh yang dia rasakan bukannya keras lantai melainkan empuknya ambal. Ariel kini sedang belajar berjalan, ketika terbangun ia akan langsung berdiri di dalam box bayinya. Theo hanya takut jika ia tidak cepat menghampiri Ariel, Ariel bisa saja jatuh dari box bayinya. Ia berencana mengubah box bayi Ariel dengan kasur saja, yang lebih rendah dan sejangkau dengan kaki mungilnya.

Theo menggendong bayinya setelah sampai di kamar sang bayi, Ariel terlihat senang ketika papanya datang dan menghampirinya. Selama 6 bulan, waktu Theo berjalan dengan sangat lambat. Ia banyak mendengar kabar baik maupun buruk. Theo tetap bekerja menjadi seorang pegawai di perusahaan, dengan kenaikan pangkat dan kenaikan gaji. Kehidupan Theo terus berputar di hal yang sama. 3 bulan lalu, ia mengambil cuti, hanya sekedar berkunjung ke rumah utama untuk bertemu kedua orang tunya. Ariel terlihat luar biasa senang selama ada di rumah utama, hampir setiap hari Theo membawanya berkeliling halaman dan sesekali taman belakang rumahnya yang selalu di rawat sang ibu.

4 bulan lalu di bulan Mei Theo mendengar kabar dari Jessica bahwa ia lulus dengan hasil yang memuaskan, sekarang ini Jessica bekerja di salah satu perusahaan dan memiliki kekasih. Meskipun wanita itu memiliki gandengan ia tidak lupa untuk sekedar menyapa bayinya, hampir setiap akhir pekan ia menjumpai Ariel dan Theo, sekedar memberi botol susu baru dan mengakrabkan kekasihnya juga Theo. Theo tidak masalah, jika Jessica bahagia dengan pria itu Theo hanya akan mendukung. Kekasih Jessica juga tidak masalah dengan masa lalu Jessica, bahkan ia terlihat sangat dekat dengan Ariel pun dengan Theo. Mereka seperti teman lama.

"Apa anak papa lapar? Hm? " tanyanya, Ariel mengecapkan mulutnya. Suara decakan dan gumaman Ariel yang menjawabnya. Theo terkekeh dan membawa Arielnya turun menuju ruang tamunya.

Sesampainya di sana, Theo mematikan televisi yang terus menyala dari pukul 9 pagi itu. Setelahnya, ia membawa bayi kecilnya menuju dapur, mendudukan Ariel pada kursi bayinya dan mulai meracik makanan untuk bayinya. Jam makan Ariel terkadang cukup berantakan, bayinya itu akan merasa sangat lapar pada pukul 8 atau 9 pagi, lalu sekitar pukul 1 atau 2 siang ia akan merasa haus, dan pada jam makan malam bayinya akan kembali menyentuh makanan meskipun bukan bubur dan hanya sekedar biskuit bayi, dan ketika mau tidur Ariel akan kembali menyedot botol susunya. Dalam sehari ia hanya menghabiskan setengah mangkok bubur dengan rasa kacang hijau, 2 biskuit rasa susu, dan 2 botol susu sebanyak 240ml. Dan dalam sebulan, putri kecilnya itu terlihat sangat berisi, pipinya kian membulat.

Namun, ada kalanya dalam sehari Ariel hanya mau menyentuh botol susunya. Jika di saat seperti itu, Ariel mampu menghabiskan 5 botol dalam sehari. Dengan nafsu makan yang lumayan seperti ini, Theo memutuskan untuk membantu Jessica dengan melengkapi kekurangan botol botol susu kiriman dengan susu formula. Awalnya Ariel sangat tidak suka, 1 botol yang cukup penuh itu akhirnya hanya terminum seperempat saja dan tidak dapat di konsumsi lagi dalam waktu 2 jam. Theo tidak menyerah, jika memaksakan Jessica untuk terus memberi botol susu baru setiap 2 kali seminggu itu akan sangat merepotkan Jessica. Maka dari itu, hampir setiap jam minum susu ia memberikan susu formula dengan di selingi asi dari Jessica. Alhasil dalam waktu 5 hari Ariel mau meminum susu formula itu sebotol penuh. Saat itu Theo sangat lega.

PAPATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang