Letta membelalakkan mata nya kaget Takkala seseorang terjatuh di depan mobil nya, untung saja ia dengan cepat menginjak rem ketika melihat seseorang berlari ke jalan raya"tidak2 gue nggak nabrak dia kan?" Ucap gadis itu yang masih syok tapi buru2 dia turun dari mobil dan menghampiri seorang cowok yang sudah tidak sadarkan diri di atas aspal dengan banyak luka lebam di wajah nya juga beberapa darah di area bibir dan hidung nya
"Nonononoooo!! Gue Gak nabrak dia kenapa luka nya separah ini?" Teriak Letta sambil menutup mulut nya ,beruntung tempat itu lumayan sepi sehingga tidak ada orang yang akan menghakimi nya karena insiden ini. Ia lalu memperhatikan wajah orang itu baik2 dan betapa terkejut nya dia saat mengetahui kalau orang itu adalah Kevin
"Ebussyyetttt Kevin!!!!!!!"teriak nya lagi lalu menunduk di samping pria itu "kenapa luka Lo banyak gini gue kan Gak nabrak elo, Lo sendiri yang jatuh di depan mobil gue"teriak Letta lagi seoalah Kevin dapat mendengar itu ia benar2 seperti orang tolol sekarang "Kevin Lo nggak mati kan?" Ucap nya lagi sambil menoel2 pipi Kevin "gila kenapa Lo harus pinsan di depan mobil gue sih? Kenapa Gak di tempat lain aja!!" Letta terus berkata bodoh karena panik dan tidak tau harus berbuat apa sehingga tidak ada pilihan lain selain membawa nya masuk ke dalam mobil
***
Dengan bantuan pak Yatno, security yang bekerja di rumah nya Letta membawa Kevin masuk ke kamar nya yang berada di lantai dua"Ini beneran Gak mau saya panggilan polisi neng?"tanya pria paruh baya itu ketika berhasil menidurkan nya di ranjang King sise milik gadis cantik itu
"Gausah pak, ini teman saya nanti saya yang urus"ucap Letta
"Yaudah neng saya ke bawah dlu"
"Iya pak, dan bilang sama bi Ida buat bawain kompresan yah"
"Sip non"ucap pak tarno lalu meninggalkan kamar gadis itu
Letta lalu menghampiri Kevin yang masih tertidur di ranjang milik nya, tapi Tiba2 saja dia memukul jidat nya sendiri "aduh lupaaa..." ringis nya kemudian meraih iPhone nya yang berada di nakas lalu menghubungi seseorang
"Halo Stella? Bisa kau hubungi mr jhonshon kalau hari ini aku tidak bisa datang?"ucap gadis itu yang ternyata berbicara dengan sekertaris nya
"..."
"Iya aku Tiba2 ada urusan mendadak, tolong sampaikan permintaan maaf ku kepada mereka, mungkin aku baru akan bisa menemuinya besok atau lusa, aku akan mengabari mu lagi nanti"
"..."
"Baiklah" ucap Letta mengakhiri sambungan telfon itu ketika melihat Kevin mulai menggerakkan kepalanya tanda bahwa dia telah sadar
Letta lalu berdiri menuju pintu kamarnya ketika melihat bi' ida sdh datang membawa kompresan. Lalu kembali berjalan menuju Kevin yang sudah bangun dan menatap nya dengan tanda tanya
"Gue dimana? Kenapa Lo ada di sini?" Ucap Kevin yang kini duduk bersandar
"Ck, ya jelas ada gue lah! kan ini kamar gue"balas nya tanpa menatap pria itu dan sibuk merendam handuk kecil ke dalam baskom berisikan air hangat dan memeras nya
"Kok bisa?"tanya nya lagi
"Yah bisa lah!! Siapa suruh Lo pinsan di depan mobil gue, Emang Gak ada tempat lain apa? ngerepotin banget untung Lo nggak mati kelindas ban mobil gue"decak Letta dengan wajah datar kemudian mengangkat handuk kecil itu berniat membersihkan luka pria itu tapi Kevin lebih dlu menahan tangan nya
"Lo mau ngapain?"tanya nya dengan wajah polos seolah di buat2
Letta memutar bola mata nya kemudian kembali berdecak "ngebersihin luka Lo kampret! Udah tau malah nanya" kata Letta sebal karena pria itu seolah mempermainkan emosi nya

KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETTA. (Complate)
Romance"KEVINNNNN!!!!" Cupppp "Berisik, ini masih pagi Letta . Jangan membuat keributan seperti itu kau mengganggu mimpi indah ku" ucap Kevin dengan mata yang masih tertutup, Baru saja Letta ingin kembali berteriak satu kecupan mendarat lagi tepat di bibi...