Langkah kaki gadis nerd itu berhenti Takkala melihat sebuah sosok yang baru saja keluar dari mobil sport nya, ia tersenyum tipis. Ingatan tentang kejadian semalam melintas di ingatan nya,ia lalu melangkah menghampiri org itu
"Vinnn..."teriak nya membuat orang yg tenyata Kevin itu menghentikan langkah nya dan menoleh ke orang yang meneriakkan namanya
"Apa?"jawab Kevin singkat membuat Letta bingung mengapa Kevin kembali bersikap dingin padanya? Padahal semalam dia bertingkah sangat manis
"Mmh gimana tidur nya? Nyenyak?"tanya Letta lagi membuat Kevin jga ikut bingung
"Maaf?, Lo lagi nggak salah org kan?"
Letta sedikit tertawa pelan"Ha? Yah nggak lh ke..." ucapan nya terpotong, ia lalu membulatkan matanya kemudian menatap tampilan nya sendiri "ahhhh shittt are you stupid Letta" ia mengumpat dengan suara yang nyaris tidak terdengar dengan tangan kanan memegang jidat nya berniat menutupi wajah nya, bagaimana ia bisa lupa kalau sekarang ia dengan tampilan nerd nya? Ia merasa benar2 gugup sekarang
Kevin seperti hendak berbicara tapi suara bell pertanda jam masuk berbunyi nyaring
"Ehmm udah bell, guuu...guee masuk dluan yah byee.."ucap Letta langsung berlari, meninggalkan Kevin yg masih bingung. Letta bersyukur bell masuk berbunyi di saat yg tepat
***
Jam istirahat sedang berlangsung, sedangkan Kevin masih diam di bangku nya menatap kosong ke iPhone yang ada di genggaman nya. Ia kesal karena ingin menguhubungi gadis nya tapi ternyata ia tidak memiliki nomor ponsel ataupun yang dapt iya gunakan untuk berkomunikasi dengan gadis nya. Ia merutuki kebodohan nya, Kevin lalu berdiri dan melangkah menuju kantin mencari seseorang yang bisa memberikan nomor ponsel gadis itu"Eh itu kan sih culun zila? Kok cantik yah sekarang?"
"Panggil gabung sama kta aja, Gak cocok dia kalau sama si nerd terus"
"Kok bisa sih?"
"Salah orang kali, gamungkin si culun zila bisa jadi cantik secepat itu?"
Sekira nya bgitu lah bisikan2 penghuni kantin ketika Letta dan zila sedang menikmati makanan nya di salah satu meja kantin. Letta terlihat biasa saja sedangkan zila mulai sedikit risih, pasal nya iya tdk pernah jadi pusat perhatian begini sebelum nya
"Let,pindah aja yuk, gue risih pandangi gini" ucap zila sedikit menunduk
"Biasa aja Zil, Emang bener kata mereka. Lo cantik skrng ngapain duduk sama gue?"Letta berucap tanpa mengalihkan perhatian nya dari iPhone nya
"Tapi respon mereka berlebihan let, gue cuma ngerubah dikit penampilan gue atas suruhan tmn gue. Dan gue Gak mau berhenti berteman sama Lo"balas zila lagi
Letta mendongak kan kepala nya menatap gadis di depan nya itu, iya benar2 merasa kalau zila berbeda. Buktinya ia masih mau berteman dengan nya walaupun zila bukan lagi cewek culun "kalau gitu,belajar untuk nggak peduliin omongan mereka, oke?" Ucapnya lalu kembali menatap hp nya. Tapi kedatangan seseorang membuat nya kembali mendongak
"Let, Lo di panggil ke ruang kepala Skolh ada yang nyariin Lo" ucap Rafi yang baru tiba di meja mereka
"Siapa?"tanya Letta bingung, pasal nya ia tdk merasa membuat kesalahan apapun
"Gatau, gue cuma di suruh"balas nya lagi
"Umhh oke,mksih"baru Letta ingin beranjak dari tempat duduk nya,seseorang kembali datang menghampiri mereka membuat Letta duduk kembali
"Minta nomor Letta"kata orang yang tenyata Kevin itu membuat 3 org di sana memandang tanya "Ehmm, bukan letta dia"ucap Kevin lagi menunjuk Letta nerd dengan dagu nya menjawab pertanyaan dari tatapan mereka "tapi Letta tmn nya Nadira"
"Mm oh kirain dia, ngapain Lo nanyain nomor nya? naksir Lo yah?"ucap rafa sengigiran sambil mengacak2 isi iPhone nya
"Bacod Lu"ucap Kevin lalu menyalin nomor yang ada di iPhone rafa ke iPhone nya. Kemudian langsung menguhubungi nomor tersebut
Letta seketika panik ketika ponsel nya yang berdering, membuat 3 orang di sana kini mengalihkan tatapan nya ke Letta
"Kok?"zila berucap karena merasa ada yang aneh
"Ehmm, ini oma gue. Eh iya ini oma gue, g...uuee ke toilet dulu"ucap Letta gugup dan langsung berlari berniat mengangkat panggilan Kevin, ia sangat gugup saat itu
Begitu sampai di toilet dan memeriksa kalau hanya dia yang ada di sana dia, dia langsung memeriksa ponsel nya lagi terdapat 1 panggilan tak terjawab di sana, ketika ia ingin menelfon balik,suara deringan kembali berbunyi. Ia tau siapa itu dan sebelum mengangkat nya dia berdehem sebentar menetralkan suaranya
"Halo?"Letta bersuara Se tenang mungkin
"Let? Ini aku Kevin"
"Eh dapat nomor gue dari mana?"ucap Letta pura2 tidak tau
"Rafi, mmm pulang sekolah jalan yuk. Aku Jmput di sekolahan kamu yah?"
"Ehmmm gimana kalau ktemu di rumah aku aja? Biar sekalian ganti baju"Letta berusaha bernegosiasi
"Oh oke see u Letta"
"See u Kevin"
Selesai percakapan singkat itu ia langsung keluar dari bilik kamar mandi,namun ia terkejut karena kehadiran zila di depan pintu "sejak kapan dia di sini?"batin Letta secept mungkin ia merubah raut wajah nya "zila? Ngapain Lo di sini?"ucap nya
"Ehmm ini, Lo nge Lupain kunci mobil Lo di meja kantin tadi. Jadi gue nyusul Lo kesini"balas zila memberikan sebuah kunci ke Letta namun ia sedikit ragu ingin menanyakan sesuatu
"Eh astaga maaf ngerepotin Lo, gue lupa tadi makasih yah"Letta meraih kunci mobil nya
"Ehmm, let? Tadi Lo bicara sama oma Lo? Kok Lo manggil nya Kevin?"ucap zila lagi pelan, ia sedikit ragu menanyakan urusan pribadi gadis itu namun rasa ingin tau nya sangat besar
Seketika mata Letta membulat, ia bingung harus berkata apa. Apa mungkin ini saat nya dia jujur pada zila? "Shhh pulang nanti gue antar yah, ada yang mau gue bicara in sama Lo. Oke?skrng gue harus ke ruang Kepsek dlu yah byee" ucap Letta berlalu, ia merasa Mngkin harusnya dia memberi tahu zila agar ia tidak terlalu repot lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETTA. (Complate)
Romansa"KEVINNNNN!!!!" Cupppp "Berisik, ini masih pagi Letta . Jangan membuat keributan seperti itu kau mengganggu mimpi indah ku" ucap Kevin dengan mata yang masih tertutup, Baru saja Letta ingin kembali berteriak satu kecupan mendarat lagi tepat di bibi...