Part 18

2.2K 104 1
                                    

Setelah insiden itu, Kevin menitip Letta pada zila dan menuju lapangan, ia lupa kalau ia masih punya urusan dengan bajingan yang melempari Letta bola. Ia sampai tidak menyadari kenapa ia bisa Se peduli ini kepada gadis nerd itu. Saat tiba di lapangan, ternyata pertandingan di tunda untuk hari ini karena kejadian ini, para siswa juga sudah mulai bubar, ia mengumpat pelan karena ia tidak menemukan pelaku brengsek itu hingga dia memutuskan kembali ke UKS

***
"Lo pulang aja, biar gue yang antar dia pulang. Lo tinggal kasih gue alamat rumah dia di mana" ucapan Kevin membuat zila gugup, pasal nya ia tau kalau Kevin mengenal Letta yang asli bahkan sdh mengetahui tempat tinggal nya

"Mmm bawa ke apart gue aja, dia beberapa hari ini nginap bareng gue" ucap zila berbohong, ia terpaksa melakukan itu untuk menyembunyikan identitas asli Letta

"Ok, Lo beresin barang2 nya di kelas, gue tunggu di parkiran" Kevin mulai menggendong tubuh Letta lagi yang masih belum sadarkan diri

Saat ini mobil Kevin melaju menuju alamat yang di tujukan zila,
"Apa ga prlu di bawa ke rs aja?" Tanya Kevin memecah keheningan

"Ehh mmm gausah, nanti gue panggilin Kk gue yang perawat aja" ucap nya berbohong lagi. Ia tidak tau harus berbuat apa, pasal nya ia tau rs terdekat di sini adalah milik keluarga Letta hingga pasti mereka di sana dapat mengenali Letta dengan muda

"Oh ok" entah mengapa Kevin Tiba2 khawatir pada kekasih nya, perasaan itu sudah ia rasakan sejak di insiden di lapangan tadi. Bertepatan ketika ia melihat Letta nerd pinsan seketika ia juga langsung memikirkan kekasih nya, perasaan nya jadi tidak enak ia buru2 mengambil ip nya dan menghubungi nomor pacar nya itu namun nomor itu tidak aktif

yaiya lah tadi Letta sempat mematikan ip nya karena takut Kevin menghubungi nya di saat yg tidak tepat

***
Sehabis mengantar Letta nerd ke apart zila, di sini lah ia sekarang. Di rumah kekasih nya ia ingin memastikan bahwa kekasih nya baik2 saja

Ia menekan bel hanya satu kali karna setelah nya sesosok wanita paru baya membukakan nya pintu

"Ehh den Kevin, nyariin non Letta yah?" Tanya bi' Ida sopan ia memang sudah mengenal pria ini karena Letta pernah membawa nya ke rumah untuk di rawat

"Iya bi' ada??

"Mmm non Letta belum pulang sejak tadi"

"Tapi biasanya pulang sekolah jam segini kan? Tanya Kevin lagi, ia mulai risih

"Iya den, biasanya dia langsung pulang kalau habis dari sekolah"

"Ohm Yaudah bi' aku cari dia dulu"

Begitu mengetahui kalau gadis nya tidak ada di rumah, ia meminta Rafi untuk menanyakan nya pada Nadia, kali saja ia sedang bersama gadis nya. Namun hasil nya nihil, mereka tidak sedang bersama. Ia jadi sangat bingung mau mencari Letta di mana dia takut terjadi apa2 pada gadis nya "shitttt!!!!" Umpat nya sembari memukul stir mobil nya

***
"Shhhh awww..."Letta meringis memegangi kepala nya yang terasa pusing "ini apart gue?" Tanya nya pada diri sendiri, "kok?" Seingat nya tadi ia ingin ke toilet untuk membasuh wajah kenapa jadi? "Ahhh shit bola sialan itu!!" Rutuk nya lalu bergerak menuruni ranjang King sise itu perlahan

Ia berjalan pelan sambil msih memegangi kepala nya,ia terus mengumpat dalam hati merutuki bola yang menghantam nya sangat keras, ah persetan dengan bola sialan itu " Zil? Yg bawa gue kesini siapa?" Tanya nya ketika ia mendapati zila sedang menonton TV di ruang tengah

"Eh eh Lo udah sadar?" Buru2 zila berdiri dan membantu nya untuk duduk di sofa empuk itu "bentar2 gue ambilin minum dulu" sambung nya lalu beranjak ke dapur

Cuma sekitar an 3 menit zila kembali dengan segelas air putih dan botol obat di tangan nya "nih minum dulu obat nya biar nyeri di kepalanya bisa berkurang dikit" zila menyodorkan minuman dan 2 biji obat berbentuk pil

Letta meraih nya dan meninum nya karena memang ia butuh itu "makasih, mmm siapa yang bawa gue kesini?" Tanya nya penasaran karna tidak mungkin zila sendiri yang mengangkat nya

"Kevin"ucap zila singkat sambil mengambil gelas bekas minum Letta

Seketika mata Letta membulat sempurna,ia langsung saja memeriksa penyamaran nya "ah syukur lah masih utuh" ia menghela nafas lega sedetik nya ia menatap zila "dia nggak ngenali gue kan?" Tanya nya dengan ragu2

"Mmm setau gue sih enggak, soalnya pas di mobil tadi dia juga sempat kayak khawatir gitu, mungkin karna telfon nya ga di angkat sama Lo"

Ia langsung teringat kalau tadi ponsel nya sempat ia matikan "Aduh ponsel gue!" Rutuk nya memukuli jidat nya tapi kepalanya kembali terasa sakit "shhhh"

"Lo sih, jngn banyak gerak dulu. Ngapain jga pake nemplok2 jidat kan ga ada nyamuk di situ"cerocos zila lalu mengambilkan tas gadis itu "nih, telfon dia dulu. Jangan sampai dia khawatir nyariin elo"

"Oh iya astaga lupa!!" Namun Tiba2 ia terdiam "Tunggu2? Loo... tau?" Tanya nya lirih. Apa zila tau soal hubungan mereka?

Zila langsung cengigisan "Hehehe iya, gue Gak sengaja lihat kalian gandengan tangan beberapa hari lalu hehe"

"Ahhhh bodo amat, gue telfon dia dulu"ucap nya lalu menjauh dari sana ia juga takut Kevin khawatir mencari nya padahal ia sendiri yang menolong nya wkwkwk

Tidak lama terdengar lah nada sambung, Kevin mengangkat panggilan nya. Namun belum lagi ia mengucap sesuatu, Kevin sudah dulu mengoceh

"Kamu dimaaaaanaaaa lettaaaaaaa!! Dari tadi aku cari kamu di rumah kamu ga ada! Aku telfon ga di angkat, kamu gapapa kan?" Tidak bisa di pungkiri Kevin memang khawatir pada gadis yang baru berapa hari bersama nya itu

"Mmm maaf vin, aku tadi di rumah nya oma ketiduran hehehe" ia berbohong lagi. Entah sampai kapan ia akan berbohong pada kekasih baru nya, tapi ia merasa ini memang perlu

Terdengar helaan nafas di sana " tapi kamu baik2 aja kan?, Sherlock aku jemput sekarang"

Letta jadi gugup, bagaimana ini? Dia masih mengenakan seragam sekolah di tambah masih dalam dandanan nerd nya apa lagi ini masih di apart "mmm gausah vin aa..aku udah di jalan pulang, mending ketemu di rumah aja yah" berbohong lagi

"Yaudah, tunggu aku di sana. Kamu hati2"

"Iya kamu juga"

Setelah panggilan terputus ia langsung bergegas membereskan barang2 nya sekalian mengganti pakaian nya dengan pakaian milik nya yang tertinggal di sana, jaga2 jika nanti ia bertemu Kevin di perjalanan

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang