Part 13

2.7K 132 1
                                        

⚠️Terdapat konten 18+ harap bijak dalam menyikapi nya

"Lo apain Letta bangsat!!!" Teriak Kevin emosi. Sudah sejak tadi ia merasa aneh karna Letta tadi hanya bilang ingin ke toilet tapi mengapa lama sekali?, hingga Nadia meminta nya untuk menyusul gadis itu takut terjadi apa2 dan benar saja saat ia berjalan di lorong menuju toilet dia melihat gadis itu terduduk menutupi wajah nya dengan tangan nya juga seorang pria yang ingin menggapai nya

Vano meludahkan darah dari mulut nya, ia lalu bangkit dan menendang perut Kevin "shit! Berhenti ngurusin urusan orang lain anj*ng"ia merasa emosi pasal nya Kevin sudah dua kali mengganggu nya ketika ingin mendekati Letta

Kevin yang tidak terima balik melompat dan menendang tulang kering vano kemudian kembali melayangkan pukulan di wajah nya hingga vano kembali tersungkur "apapun yang bersangkutan dengan Letta juga urusan gue bajingan! Berhenti mengusik nya" ia memberi peringatan, sungguh ia tidak suka saat orang lain mengganggu gadis nya itu. Entah sejak Kapan dia menjadi protektif sekarang yang jelas dia menginginkan gadis itu sejak pertama melihat nya

Sedangkan gadis itu Hanya terdiam di tempat nya dengan air mata yang sudah menetes, tubuh nya terlalu kaku untuk melakukan sesuatu hingga Kevin menarik tangan nya untuk pergi dari sana

"gue antar lo pulang yah"ucap Kevin ketika sudah di parkiran club itu, sedari tadi Letta pun hanya diam dengan pandangan kosong. Kevin menjadi geram melihat keadaan gadis nya "apa yang di lakukan bajingan itu kepada gadis nya?" Kevin membatin. Karena tidak ada respon dari gadis itu ia memilih menarik nya menuju mobil sport silver Kevin, Letta pun tidak menolak. Otak nya masih mencerna ucapan vano tadi

Berapa menit di perjalanan mereka hanya diam dengan pikiran mereka masing2 Letta yang terus memikirkan kejadian tadi dan Kevin yang khawatir ingin tau apa yang terjadi sebenarnya. Hingga mobil sport itu sudah berhenti tepat di halaman rumah gadis itu

"Mmm let, kita udah sampai" ucap Kevin memecahkan lamunan Letta

Masih tidak ada jawaban dari gadis itu hingga Kevin memberanikan diri untuk bertanya "let? Lo kenapa? Ada apa sebenar nya, dia Gak nyakitin Lo kan?"tepat setelah ucapan itu sebuah isakan tertahan terdengar di telinga Kevin. "Kenapa gadis itu menangis? Apa dia sala bicara?"ia membatin

"Let? Lo Gak apa2 kan?"Kevin mendekatkan tubuh nya dan menggenggam tangan gadis itu, dada nya terasa sesak melihat gadis itu menangis

Bukan nya berhenti Letta makin Terisak,hal itu membuat Kevin menarik tubuh Letta masuk ke dalam pelukan nya,membiarkan Letta menyalurkan apa yang ia rasa di dalam dekapan pria itu "shhhhttt...jangan nangis lagi, gue ada di sini,jangan sedih Gak bakalan ada yang bisa ngapa2in Lo lagi. Gue janji" ucap Kevin berusaha menenangkan gadis itu, tangan nya tersangkat untuk mengelus rambut Letta

Letta semakin Terisak,walaupun ini salah tapi nyatanya ia memang membutuhkan ini. Membutuhkan pelukan seseorang untuk menenangkan nya, rasanya sangat sakit mengetahui papa nya tega melakukan ini kepadanya. Ia mengeratkan pelukan nya pada tubuh Kevin, ia sendiri heran mengapa pria itu begitu peduli pada nya sdh berapa kali ia melindungi dan menghindarkan Letta dari masalah namun satu hal yang ia tidak sangka. Ia nyaman dalam pelukan pria itu

"Stt udah yahh, Lo jelek kalau nangis. Kayak badut" Kevin berusaha menghibur dan benar saja Letta langsung berhnti menangis dan memukul lengan pria itu

"Apaan sih,ga lucu tau nggak"Letta menghapus jejak air mata di wajah nya, aneh tapi 1 penggal kalimat itu mampu membuat Letta berhnti menangis

"Gak lucu tapi kok sampe senyum gitu?"ia kembali menggoda Letta berharap agar gadis itu melupakan sedikit kesedihan nya

"Ihhh kevinnnn apaan sihhhhh!!!!"Letta bullshing sambil kembali memukul2 Kevin, hingga tanpa di sadari jarak tubuh mereka sangat dekat. Kevin sengaja mengikis jarak antara mereka dengan menarik gadis itu sedikit ke arah nya. Sejenak tatapan mereka bertemu entah apa yang terjadi tapi tatapan mereka seolah saling mengunci detak jantung kedua nya berdetak dengan cepat apa lagi ketika Kevin menatap bibir Sexy gadis itu, bukan Letta tidak menyadari nya tapi ia menunggu apa yang akan pria itu lakukan entah sejak kapan situasi di antara mereka terasa begitu panas hanya dengan sebuah tatapan

Kevin tidak tahan lagi menahan gairah dalam tubuh nya,hanya dengan memandang bibir gadis itu sudah bisa membuat nya gila, hingga ia semakin memajukan wajah nya dan dengan pelan ia menempelkan bibir nya ke bibir gadis itu, tidak ada penolakan sama sekali. Merasa Letta juga menginginkan itu ia lalu memain kan bibir nya di bibir Letta mengisap nya dan sedikit menggigit nya lembut . Letta merasa terbuai membuka sedikit mulut nya memberi akses untuk lidah Kevin memasuki mulut nya tanpa ia sadari ia juga membalas ciuman itu, tangan nya sudah terangkat meremas rambut Kevin begitupun pria itu ia langsung mengangkat tubuh Letta untuk berada di pangkuan nya dan berhasil ia membelai leher gadis itu lembut menarik tubuh nya agar lebih rapat dengan nya. Aliran darah nya terasa mendesis begitupun dengan Letta, Kevin tidak kuat lagi ia menginginkan lebih, erangan dari mulut Gadis itu membuat nya menggila hingga tanpa sengaja ia meraba atasan Letta membuat Letta semakin mengerang. Kini bibir Kevin turun menelusuri leher jenjang gadis itu,mengecup nya pelan.

Letta yang merasakan itu langsung mengerang, tidak bisa di pungkiri ia menikmati setiap sentuhan pria itu. Tangan Kevin terus saja meremas lembut atasan nya di sertai gigitan pelan di lehernya "'mmh Kevin" Letta mengerang menyebut nama pria itu ia tau ini salah tapi ia sudah tidak tahan lagi. Tapi Kevin, Tiba2 menghentikan kegiatan nya membuat Letta merasa kehilangan

Kevin terkekeh pelan lalu tersenyum manis setelah nya "kita harus menghentikan ini syg, aku takut melampaui batas dan berakhir  di ranjang bersama mu"ia berucap dengan mengganti kata Lo gue menjadi aku kamu,membuat pipi Letta menjadi merah padam

"Kevin apaan sih"Letta menyembunyikan wajah nya di dada pria itu membuat Kevin kembali tertawa lalu menyentuh dagu Letta mengangkat nya agar ia bisa menatap mata nya

"Kamu jngn sedih lagi yah,aku ada di sini dan Gak bakalan ninggalin kamu"Kevin berbicara seolah gadis itu kini milik nya,ia tersenyum manis pada Letta membuat tubuh Letta menghangat seketika , ia hanya merasa harus percaya pada pria itu

Kevin lalu mengecup singkat bibir gadis itu dan membisikkan sesuatu di telinga Letta "aku  menginginkan kamu jadi milik ku Letta" kemudian menurunkan letta dari pangkuan nya

Letta berfikir sejenak,apa maksud kata2 itu?.mengerti dengan tatapan gadis itu Kevin kembali berucap "sekarang, kamu milik aku dan tidak ada yang boleh menyentuh mu selain aku"ia berucap sungguh2 walaupun ia belum menyadari perasaan nya yg sebenarnya tapi ia benar2 menginginkan gadis bermata hijau itu

Letta tersenyum, itu adalah senyum pertama yang Letta tunjukan selama ia mengenal Kevin,itu membuat kevin terkejut sekaligus terpesona 

"Dan mungkin ini memang waktu yang tepat buat gue mencoba membuka hati lagi, gue harap Lo nggak ngecewain gue. Dan gue memang belum sayang sama Lo tapi gue harap Lo bisa bkin gue ngerasain itu lagi" ucap Letta pelan, mungkin ini pilihan terbaik agar Letta juga bisa mengalihkan Fikiran nya dari vano dan juga agar ayah nya menghentikan perjodohan konyol itu. Ia akan berusaha

Kevin lagi2 tersenyum "panggil aku kamu sayang" ucap nya kembali mengecup bibir gadis itu "sekarang masuk yah,istrht udah tengah malam, bsok aku antar Kamu ke skolah"

Hal itu membuat Letta teringat sesuatu, ia lupa kalau dia memiliki penyamaran dan kebetulan mereka satu kelas dan bahkan satu bangku
"Ehmm gausah vin,pulang pergi sekolah aku harus nge jemput sepupu aku" ucap nya kembali berbohong

"Mmm Yaudah sana masuk"Kevin mengacak2 rambut gadis itu sebelum Letta melangkah turun dari mobil dan masuk ke rumah nya .

"Ku harap ini pilihan yang trbaik"batin Letta

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang