"Kalian berdua tau?" Tanya Kevin datar kepada vano dan zila
Mereka masih di uks zila duduk di samping Letta yang sedang menangis sedangkan Kevin berdiri juga vano yang sedang bersandar bersedekap dada di tembok
"JAWABB!!"bentak nya membuat Letta semakin menangis, kini wajah nya sudah bersih dari bedak yang sengaja ia pakai agar penyamaran nya aman. rambut nya sudah tergerai indah dan soflen hitam yang ia gunakan sudah tidak ada lagi itu semua ulah Kevin yang sudah mengetahui semuanya dan menyuruh Letta melepas smua penyamaran nya
"Santai Bro" ucap vano tak kalah dingin
Kevin menggeram "bagaimana gue bisa santai saat di sekitar gue di kelilingi dengan orang2 munafik?"
Zila bersuara "dia punya alasan" ucap nya dengan Letta di pelukan nya
Kevin tertawa remeh lalu menatap Letta "sekarang apa? Lo udah berhasil ngelabui gue! Sekarang apa?" Bahkan Kevin tidak lagi menggunakan aku kamu dan ini pertama kali nya Kevin berbicara dengan nada Se dingin ini padanya
"Kevin gue bisa jelas-.."
"JELASIN APA!!!!" Bentakan Kevin membuat Letta terlonjak kaget ini pertama kali nya
Bughhh!
" Lo bisa marah! Lo bisa jauhin dia tapi jangan sekali kali Lo bentak dia apa lagi di depan gue ajg!!" Vano tak tinggal diam melihat Letta di bentak seperti itu, rasanya sakit melihat Letta menangis,ia belum pernah melihat Letta Se lemah ini bahkan dulu di saat ia menyakiti Letta karna Letta cepat berlalu dan meninggalkan nyaTak terima, Kevin balik memukul vano tepat di rahang nya membuat darah segar mengalir di bibir nya
Letta dan zila menjerit melihat perkelahian itu bahkan di depan uks pun sudah ramai siswa yang kepo apa yang terjadi
Letta turun dari brangkar dan menghampiri vano yang sudah penuh darah, ia Terisak meminta Kevin menghentikan tindakan nya
Kevin terteguh melihat Letta nya ke takutkan, ada rasa sakit menjalar di hati nya namun ia hanya terkekeh sinis
"Gue sampai lupa kalau yg Lo khawatir kan itu adalah tunangan Lo hahaha" Kevin menertawakan diri nya sendiri bagaimana bisa ia jatuh cinta pada gadis yang sudah bertunangan "Untung Lo apa dengan mempermainkan gue kayak gini?hah? Jelas2 Lo udah punya tunangan ngapain lo terima gue jadi pacar lo dan nge buat gue sayang sama Lo?" Suara Kevin mulai bergetar namun Se cepat mungkin ia mengendalikan emosi nya agar tidak menangis dan menghamburkan isi uks
Sejenak ia teringat perkataan bunda dan kakak nya kalau Letta hanya memanfaatkan nya, namun dengan percaya diri Kevin mengatakan Letta nya berbeda. Kini ia hanya bisa merutuki kebodohan nya
Kevin kembali tertawa hambar "selama ini Lo cuma manfaatin gue?" Kevin menunduk menyembunyikan tatapan terluka nya
"Kevin gu-..."ucapan letta terpotong
"untuk apa let? Gue udah syg beneran sama Lo" ia memejamkan mata nya singkat lalu tersenyum, yang Letta sadari itu senyum perpisahan ia tidak akan melihat senyum itu lagi "Lo berhasil ngejatuhin gue" Kevin berkata lirih
Letta semakin Terisak, dadanya sesak mengetahui orang yg sangat ia syg kini membenci nya "Kevin Aku benaran syg sama kamu hiksss" terdapat ketulusan di mata letta namun Kevin malah mengalihkan pandangan nya
"God girl" ucap nya sebelum pergi dari tempat itu membuat gerombolan yg ada di uks menghindar memberi lelaki itu jalan
Letta menghapus kasar air matanya dan menatap vano yg meringis menahan sakit
"Zila gue minta tolong obati vano, gue harus ngejar Kevin dulu" ucap nya memohon
KAMU SEDANG MEMBACA
ARLETTA. (Complate)
Romance"KEVINNNNN!!!!" Cupppp "Berisik, ini masih pagi Letta . Jangan membuat keributan seperti itu kau mengganggu mimpi indah ku" ucap Kevin dengan mata yang masih tertutup, Baru saja Letta ingin kembali berteriak satu kecupan mendarat lagi tepat di bibi...