End

3.2K 97 4
                                    

"Zilaaaaa!!" Molly memekik ketika melihat tubuh zila lunglai hendak jatuh dengan cepat Alex menangkap tubuh istri nya

"Zilaa!" Ucap Alex khawatir ia menepuk nepuk pelan pipi istri nya "kamu kenapa syg!" Untuk pertama kali nya mereka semua melihat Alex yang goblok, bobrok dan selalu heppy kini terlihat sangat khawatir

Nadira panik dan menghampiri Alex yang sedang terduduk memangku zila "panggilin perawat lly!" Ucap nya ia menatap zila khawatir

"Anak gue gapapa kan?" Tanya Alex polos namun nada kekhawatiran terdengar jelas. Satu bulan yang lalu memang mereka mendapat kabar bahagia kalau zila tengah mengandung hal itulah yang membuat Alex oover protektif pada istri nya itu

"Mungkin dia syok dengar berita nya Letta"ucap Rafi "mending Lo cepat bawa dia biar di periksa sama dokter" ucap nya yang di angguki oleh Alex dengan cepat ia menggendong zila dan melangkah meninggalkan mereka

"Molly!"

"Kevin!"

Dari ujung lorong terlihat orang tua Letta dan juga orang tua Kevin melangkah tergesa gesa

"Mama"ucap Molly

"Letta kenapa?!" Tuntut Merry, mama dari Letta dan Molly

"Masih di tanganin dokter mah" ucap Molly menenangkan wanita paruh baya itu

"Pah anak kita" Merry mulai menangis di pelukan Arnold

"Sabar mah, kita tunggu sebentar lagi" dalam hati Arnold ia juga menjerit menahan sesak melihat anak nya ada di dalam sana yang pasti nya sedang dalam keadaan yang tidak baik

Anneth menghampiri anak nya yang terlihat kacau mata nya tampak berkaca kaca "ini kenapa bisa begini nak?" Tanya nya dengan suara tangis yang tertahan

Kevin mendongak "maafin aku bunda, Kevin ga bisa jagain Letta dengan baik"suara Kevin terdengar bergetar

Suara pintu terbuka membuat mereka sontak menoleh ke arah dokter yang keluar dari UGD
"Maaf, dengan keluarga pasien?"

Arnold-papa Letta maju dengan cepat "iya dok, bagaimana dengan putri saya"

"Maaf pak, tapi beberapa benturan menimbulkan luka dan pendarahan yang cukup serius pada pasien"

Semua tercengang apakah ini akan menjadi berita buruk untuk mereka

"Tolong dokter, usahakan yang terbaik untuk anak saya"rengek Merry memohon

Dokter laki2 itu mengangguk "Kami akan mengusahakan yang terbaik bu' tapi sebelum itu kami harus meminta persetujuan kalian agar pasien bisa melakukan operasi saat ini juga" tutur nya

"Oprasi? Separah itu?"nadira menutup mulut nya menahan isakan nya, Rafi cepat2 menarik nya kedalam pelukan

"Lakukan secepat mungkin dok! Saya ingin anak saya baik2 saja"pinta Arnold yang di angguki lagi oleh dokter itu

"Baik kalau begitu silahkan perwakilan keluarga pasien ikut saya untuk mengurus tanda persetujuan nya"

Arnold di ikuti dengan Merry cepat2 melangkah mengikuti dokter sedangkan Kevin sedari tadi hanya diam mematung mendengar berapa parah keadaan wanita yang berapa jam lalu sah menjadi istri nya

"Arrhgh!!!ini semua gara gara gue!!"teriak Kevin kembali meninju tembok secara brutal

"Kevinnn!"

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang