Part 15

2.6K 130 2
                                    

"Omaaaaaaaa....." gadis itu langsung berhambur memeluk wanita paruh baya di depan nya, tenyata orang yang di maksud Rafi adalah oma nya. Jujur ia sangat rindu pada wanita itu,pasal nya sudah 1 minggu lebih mereka terpisah

Ia bergelayut manja di tangan wanita itu, menyalurkan rindu nya. Ia memang tidak merasa kesepian di rumah nya karena sejak lama ia selalu hidup mandiri,namun benar ia rindu "Mmm kenapa oma milih nemuin Letta di Skolh? Kan oma bisa Nunggu di rumah sekalian istht" gadis itu berucap, ia sedikit bingung kenapa oma nya datang kesekolah untuk menemui nya padahal di rumah kan bisa?

"Ah Iya sayang,oma tidak lama di sini. Oma akan langsung pergi ke California lagi"

"Lantas kenapa oma pulang kalau oma akan ke tempat itu lagi?"ia bingung dengan ucapan oma nya

"Mmm karna oma ingin bertemu dengan mu syg,apa salah oma menemui gadis kecil kesayangan oma? Hmm?"ucap wanita itu sambil mencubit gemas pipi Letta membuat Letta langsung tersenyum,oma nya tetap sama. Ia selalu memanjakan gadis itu

"Omaa ihhh sakit tau" Letta bersuara dengan menirukan suara anak kecil

Oma nya tersenyum dan tertawa kecil melihat tingkah gadis kecil nya tapi setelah itu raut wajah nya menjadi serius "papa mu sakit letta, tidak kah kau memaafkan nya dan pergi untuk menemui nya? Ia sangat rindu pada gadis kecil nya" oma nya berucap dengan nada yang pelan menyiratkan kesedihan di sana. Ia tau Letta tdk akan mudah memaafkan ayah nya karena insiden 1 tahun lalu, tapi ia akan terus mencoba menyatukan dua orang yang dulu tidak pernah terpisahkan itu

Bahu Letta menegang mendengar ucapan oma nya, mata nya menyiratkan kekhawatiran sejenak namun langsung terganti oleh rasa kekecewaan juga amarah, ia selalu merasa sesak ketika mendapati obrolan yang membahas papa nya itu "sudah ku katakan oma, dia bukan ayah ku" ia mengalihkan pandangan nya ke arah lain, menghindari tatapan teduh wanita itu "ia sudah memiliki anak kesayangan nya di sana, kenapa kau masih meminta ku?" Letta tersenyum getir, berusaha menutupi rasa sakit yang Tiba2 menjelajar di dada nya

Oma nya tersenyum sedih lalu menggenggam lembut satu tangan gadis itu. "Dia membutuhkan mu sayang,kalau mama mu sendiri bisa memaafkan nya dan menerimanya kembali, kenapa kau tidak mencoba nya? Memberi dia 1 kesempatan lagi"

"Maaf oma, mmm sepertinya aku tidak bisa ikut dengan mu. Lagian aku juga bersekolah di sini, tentu aku tdk mau ketinggalan banyak pelajaran" bagus, ia merutuki dirinya. Sejak kapan ia jadi mempedulikan sekolah nya?padahal dulu sampai sekarang pun ia masih sangat membenci pelajaran2 saat di sekolah "dan ku rasa aku harus ke kelas sekarang, pelajaran akan di mulai oma. Kau baik2 di sana, titipkan salam ku pada mama, aku merindukan nya dan aku jga akan merindukan mu" ucap nya lagi lalu mencium sebelah pipi wanita tua itu kemudian pergi dari ruangan itu meninggalkan oma nya dengan wajah yang putus asa . Ia selalu saja berusaha membujuk gadis nya tapi hasil nya tetap sama

***
Zila melongok tak percaya ketika melihat sosok yang ia kenali sebelum nya. seorang gadis yang cantik nya kelewatan,bermata hijau pudar mempesona, dengan rambut yang ia biarkan terurai begitu saja. Sangat sempurna

 Sangat sempurna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ba...baa...bagaimana bisa?" Ia masih tak percaya apa yang ia lihat, pasal nya Letta nerd di depan nya itu berubah menjadi Letta yang membantu nya dan menampung nya belakangan ini

Letta yang di tatap seperti itu malah tertawa, ia memang sudah memutuskan memberitahu identitas nya pada gadis itu, namun respon zila sangat berlebihan ketika Letta melepas satu demi satu dandanan nerd nya di dalam apertemen milik nya "gausah kaget gitu Zil" ia tersenyum lalu meminum soda kaleng nya

"Taa..tapiii Looo? Looo? Letta, mmm diii...aa eeehhmm L..ooo?" Zila tergagap

Letta mendengus "Bicara yang bener Zil, gue ga bisa ngomong sama alien"

"Eh maaf2, tapi ini beneran Lo kan?"

"Menurut Lo?"

"Huaaaaa ternyata gue dekat sama 1 org yang sama" zila menghambur memeluk gadis itu

"Ck lebay Lo, hahaha. Oke2 karna Lo udah tau, gue harap Lo nggak bilang masalah ini ke siapa2? Cukup Lo yang tau, gimana? Bisa kan?"

"Tapi kenapa, di sekolah mereka terus nge bully Lo let, ngata2in Lo cupu, culun dan sebagainya"

"Tidak2, ini belum saat nya Zil. Gue cuma lagi Nunggu saat yang tepat buat buka identitas gue yang asli"

"Mmmm baiklah, perintah anda adalah kewajiban untuk ku nyonya Letta yang terhormat"zila langsung berdiri membungkukkan sedikit tubuh nya semacam memberi hormat pada gadis di depan nya itu

Sejenak hening tapi Tiba2 saja mereka langsung tertawa kencang bersamaan

"Hahaha oke2 udah" ada jeda sedikit "gimana pemotretan Lo?" Ia bertanya pada gadis itu

"Sangat luar biasa lo tau? Gue sangat menikmati profesi itu, gue rasa gue akan sangat betah menekuni bidang ini" zila berucap sangat antusias, ia memang sudah mengetahui sedikit tentang siapa Letta itu

Letta tersenyum, ia rasa ia tdk memilih orang yang salah "bagus,pertahankan semangat itu oke?, mmm skrng gue harus pulang. Gue punya janji dengan seseorang"

***
"Mau kemana?" Gadis itu memulai percakapan saat mobil itu melaju membelah jalanan yang sedikit padat itu

"Rumah aku" ucap nya singkat memilih fokus pada jalanan di depan nya

"Ha?ngapain"ia memperbaiki duduk nya menatap pria tampan di samping nya

"Ketemu bunda, aku mau ngenalin kamu ke bunda" ia masih berucap tenang

"Lah? Knp Gak bilang2 sih dari awal? Supaya aku bisa menyiapkan diri sedikit, kamu rese ah" gadis itu memanyunkan bibir nya dengan kedua tangan yang bersedekap

"Nyiapin apa Letta? Kamu selalu cantik walaupun nggak pake baju sekalian"Kevin berucap setengah bercanda di sana yang langsung di hadiahi jitakan oleh Letta di kepala nya

"Shhh sakit ih, ga fokus nyetir nya nih"ucap Kevin mengelus2 tempt yang di jitak oleh gadis nya

"Siapa suruh! Mesum!!"

"Hahaha Iya2 bercanda syg, tapi serius kok kamu selalu cantik dengan pakaian apapun, tenang aja bunda pasti suka sama kamu"

Sebuah semburat merah muncul di kedua pipi gadis itu, dia blusshing mendengar ucapan yang entah mengapa terasa menggelitik perut nya "apaan sih, sana nyetir baik2, aku Blum mau mati muda" Letta berucap cepat sekedar menutupi rasa gugup nya

"haum dulu dong" Kevin kembali menggoda gadis di samping nya itu, ia merasa kalau sikap gadis itu mulai sedikit baik kepadanya tidak seperti sebelum nya, dimana hanya ada aura dingin dari gadis itu

"Ihhh kevinnnn!!!" Letta kembali berteriak membuat Kevin tertawa puas, ia sangat suka menggoda gadis nya itu

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang