Part 36

1.9K 83 0
                                    

"Kevinnn!!!.." Amira muncul dari pintu perpustakaan membuat Kevin dan juga Letta spontan menoleh ke sumber suara

"Bisa nggak sih Lo nggak jadi perasit di hubungan gue sama Kevin?"kesal Letta saat Amira sudah sampai di meja mereka

Kevin juga sebenarnya merasa kesal tapi ia tidak boleh menunjukan itu di depan 2 gadis yang ada di hidup nya

"Lah? Situ ga sadar kalau Lo juga parasit di hidupnya Kevin?"Amira tersenyum remeh

"Lo berani sama gue! Sini lo!"Kali ini Letta sudah tidak tahan dengan kelakuan Amira yang selalu ada di antara mereka bahkan si saat saat penting seperti ini pun ia tetap saja menjadi pengganggu

"ARLETTA!, KEVIN!, AMIRA!! Ini perpustakaan bukan lapangan" bu sum sebagai penjaga perpustakaan mulai bersuara membuat Amira yang ingin mengucapkan sesuatu menjadi tertahan

"Iya bu' kami minta maaf" sesal Kevin sedangkan Letta tetap menatap Amira dengan tatapan mati Lo sekarang!

"Kenapa Amira?"ucap Kevin lagi

"Lo di cariin pak Irfan, ada rapat mendadak untuk pertandingan basket" ucap Amira tanpa rasa bersalah

"Lo ga lihat gue sama Kevin lagi ada urusan!" Cetus Letta namun suaranya tidak sebesar tadi

"Kamu pergi aja duluan, aku masih ada urusan sama Letta"Kevin mulai bersuara, ia tidak bohong kalau ingin menyelesaikan masalah di hubungan mereka sekarang juga ia lelah terus Berpura2 mengacuhkan gadis yang di cintai nya itu

"Yah ga bisa gitu dong, kan gue cuma di suruh terus katanya penting banget" alibi Amira

Mau tidak mau Kevin harus pergi karna memang rapat seperti ini juga penting ia menghela nafasnya pelan "let, nanti kita lanjutin yang tadi sekarang Lo pulang dulu besok kita bahas lagi" putus Kevin

Letta hanya mengangguk dan menatap Amira sinis lalu berjalan mendahului mereka berdua

***
Letta melompat dan melalukan shooting dengan kasar, namun keren nya bola basket itu tetap masuk ke dalam ring "Gilak tuh anak! Pengen gue picek2 jadiin Peyek kali yah?"sedari tadi ia hanya mengoceh melampiaskan emosi nya pada Amira dengan bermain basket di lapangan halaman belakang rumah nya dan sedari tadi juga, Alex,vano,zila dan nadira hanya diam memandangi nya dengan miris

"Kasihan bola nya"Alex menggeleng geleng kan kepalanya

Zila mengangguk "Ring nya juga, sampai geter2 gitu kayak mau tumbang" ia merinding ngeri

"Coba deh kalau Amira yang jadi ring nya, udah beneran jadi Peyek tuh" cerocos Alex lagi tanpa mengalihkan tatapan nya ke arah Letta yang masih bermain dengan kasar

"Namanya juga emosi"Dira menyaut sambil mencomot keripik kentang di depan nya sedangkan vano hanya diam menyimak

"WOYYY LETTAAA!! MAIN PELAN PELAN NAPA? KASIHAN TUH DEDE BAYI DI PERUT LO" teriak Alex asal membuat dira yang kali ini sedang minum menjadi tersedak

"Uhukkk!!! Uhukkk!! Gila Lo yahh main teriak2 aja pake Bawa2 Dede bayi lagi" Dira melempar Alex dengan sebungkus keripik yang belum terbuka

"Tau tuh ga lucu yahh"omel Zila

"Ya kali aja kan Emang bu-..."

BUGHH!!!
Sebuah bola basket melayang tepat di kepala Alex

"Omongan Lo yah!!!" Letta berjalan untuk bergabung bersama teman teman nya "apa perlu Lo gantiin Amira Buat gue jadiin peyek?"ancam Letta

Wajah Alex langsung pucat pasi dan itu mengundang tawa teman2 nya yang lain "yaa jangan lahh Kasihan muka ganteng gue"bisa bisanya nya dia masih bisa ngelucu di saat Letta udah menatap nya lapar

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang