Part 9

3.1K 159 1
                                    

" let? Bisa tolong jagain Kevin bentar Gak , gue mau ke koperasi sklh dlu ngambilin dia baju, soal nya baju nya sampai robek karna berkelahi tadi" ucap rafa ketika selesai membaringkan tubuh pria itu ke sebuah tempat tidur di dalam uks

Letta mengalihkan perhatian nya ke arah baju sekolah pria itu dan benar saja di bagian lengan nya terdapat sebuah sobekan "mmm iya nanti aku jagain" ucap Letta sebelum rafa melangkah keluar . Letta kembali menatap wajah pria yang sedang tertidur itu, ia heran mengapa orang itu terus ada di lingkaran hidup nya? Mau itu sebagai Letta nerd dan Letta asli? Sudah lah ia tidak ingin memikirkan itu dan lebih memilih meraih kotak obat berniat mengobati luka Kevin

Tapi belum lagi kapas alkohol itu menyentuh pipi Kevin ,sebuah tangan langsung menggenggam pergelangan tangan Letta menghentikan kegiatan gadis itu, dan ternyata itu Kevin, ia memegang tangan Letta dengan mata yang masih tertutup "bagaimana ia bisa tau?" Batin Letta

Mata Kevin berlahan terbuka dan hal pertama yang ia lihat adalah seorang gadis berkacamata dengan rambut yang di kuncir satu ke belakang, beberapa detik mata mereka bertemu hingga Kevin mengalihkan pandangan nya ke arah bibir gadis itu, ia merasa mengenal bentuk wajah gadis itu dan Dengan sekali hentakan di tangan nya Letta langsung terjatuh tepat di atas pria itu dengan wajah yang sangat dekat dan dengan gerakan kilat

Cuppp...
Kevin menempelkan bibir nya ke bibir gadis itu, berusaha menelusuri setiap cela dari bibir manis Letta, tapi tidak dengan gadis itu, ia langsung membeku dan membulatkan mata sempurna karena terkejut dengan tindakan Kevin

Kevin mengeratkan pelukan nya di tubuh Letta,menipiskan jarak antara mereka dengan bibir yang saling bertautan Kevin terus bermain di bibir dan lidah wanita itu . Sejenak Letta terpaku tapi setelah nya ia langsung memberontak melepaskan diri dan berhasil

"KAUU!!!..."ucap Letta dengan nafas memburu karena orang itu dengn berani mencium nya

"Siapa kau sebenarnya?"ucap Kevin memotong ucapan gadis itu dengan wajah datar Seolah yang ia lakukan tadi tidak salah, ia hanya berusaha memastikan apa yang berapa hari ini mengganggu Fikiran nya, kenapa arletta nerd ini memiliki bentuk wajah yang sama dengan Letta yang Akhir2 ini mengisi otak nya? Mereka hanya memiliki sifat yang sedikit berbeda Letta nya dengan sikap  yang angkuh, dingin dan blak-blakan dan Letta nerd yang memiliki sikap yang sedikit pendiam jga tidak pernah mencari masalah dengan nya saperti yang Letta nya lalukan .juga penampilan mereka yang jauh berbeda Tapi ia jga memiliki rasa bibir yang sama mengapa bisa?

"Apa maksud Lo! Setelah nyium gue sembarangan Lo langsung bertanya hal yang tidak jelas Seolah Lo Gak ngelakuin hal yang salah? Gila Lo yah!!!"teriak Letta mulai emosi, menutupi kegugupan nya karena takut kalau Kevin akan mengenali nya. Selama di sekolah ia selalu menjaga emosi dan tingkah laku nya tapi kini ia benar2 emosi

"Nah kalau gini kan udah mirip Letta bebek" Kevin membatin lalu sedikit tersenyum ,membuat emosi Letta semakin memuncak . Bagaimana bisa orang gila itu tersenyum di saat Letta sedang emosi?

"Lo ketawa? Setelah yang Lo lakuin ke gue? Hahaha" Letta tertawa sinis

"Kenapa? Mau lagi? Yaudah sini"ucap Kevin sambil tersenyum miring ia masih terus memikirkan kemungkinan2 yang  sama di otak nya

"Dasar mesummm!!" Teriak Letta melemparkan kapas yang  sedari tadi di pegang nya ke arah wajah Kevin dan berjalan keluar menghentak2kkan kaki nya ia tidak ingin berada di sana lebih lama, takut Kevin akan benar2 mengenali nya

Senyum Kevin kembali memudar setelah Letta pergi, ia benar2 curiga kenapa mereka memiliki beberapa kemiripan? Ia langsung teringat ketika ia menanyakan kepada Letta nya perihal pupil mata nya yang berwarna hijau memukau , tapi kenapa wanita itu tidak memiliki warna mata yg sama? Lamunan nya Tiba2 buyar ketika Rafa melangkah masuk mendekati tempat tidur nya

***
Letta memilih membolos kelas dan pulang lebih awal saat jam istrht berbunyi,dia masih sebal dengan tindakan Kevin yang sdh mencium nya asal dan membuat emosi nya naik. ia tidak peduli mendapat teguran atau apa lah. Toh sekolah ini juga atas nama nya siapa yang berani menghukum nya?

Di perjalanan ia menepikan mobil sport putih nya, sekedar untuk melepas dandanan nerd nya sebelum pulang untuk menemui zila


"Zil? Lo ngapain?" Tanya Letta ketika ia menginjakkan kaki di dapur dan melihat zila sibuk membantu bi' Ida yang ia tebak tengah menyiapkan makan siang

"Eh Lo udah pulang?kok cepat banget?" Ucap zila dengan memegang sebuah pisau dan sebuah tomat di tangan sebelah nya lagi "mmm ini gue Gak tau mau ngapain jadi sambil Nunggu Lo pulang gue bantu bi' Ida aja"sambung nya

"Maaf non, tadi saya sdh melarang nya takut non marah tapi dia tetap ingin membantu" bi Ida Tiba2 menyahut

"Gapapa bi' Yaudah gue mandi dlu terus ngantarin Lo ke apertemen"ucap Letta berlalu dari dapur, sungguh ia sdh yakin kalau zila bukan orang yang akan memanfaatkan nya seperti yang lain di lihat dari tingkah nya yg polos jga sangat menggemaskan menurut nya

30 menit berlalu Letta habiskan untuk mandi dan bersiap2, ia dengan tampilan yang santai

berjalan menuruni tangga dan menuju dapur melihat zila yang masih di tempat nya membantu bi Ida

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

berjalan menuruni tangga dan menuju dapur melihat zila yang masih di tempat nya membantu bi Ida

"Zila ayo'." Ucap Letta

"Eh sekarang yah?, mmm atau gue tinggal di sini aja sebagai pembantu gimana let? Gue beneran Gak enak"zila terlihat gugup membuat Letta sedikit tersenyum

"Gak Zil, Lo tinggal di apertemen gue aja, ayo'."
Ptus Letta yang sudah berlalu

***
"Serius Ini apertemen lo? Ini bahkan lebih besar dari rumah gue let."ucap zila ragu2 ketika ia sudah duduk di ruang tamu apertemen Letta

"Iya dan skrng Lo tinggal di sini, perlengkapan pribadi dan Skolh Lo udah ada di kamar. Dan soal biaya hidup Lo gue yg bakalan tanggung tapi Lo Gak usah mikir Gak enak, Lo nantinya bakalan kerja di perusahaan gue tenang aja"

"Makasih lett"ucap gadis itu memeluk tubuh Letta " gue bakalan balas ini semua, makasih kalau bukan karna Lo gue Gak tau mau gimana lagi"mata gadis itu mulai berkaca kaca

"Sttt udah,  gue tulus kok."Letta membalas pelukan gadis itu "skrng ke mall yuk, temani gue shopping,mau kan?" Tanya Letta begitu pelukan itu terlepas, ia berniat mengubah sedikit penampilan gadis itu karena di sekolah ia mendengar dari feby teman kelas nya kalau zila sering mendapat bullyian di sekolah karena keluguan dan penampilan nya yg culun

"Ayok" ucap gadis itu tersenyum

ARLETTA. (Complate)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang