~ Happy Reading ~
***
Mencintai seseorang sama halnya dengan belajar.
Belajar menerima ketika perpisahan dan kehilangan datang begitu saja tanpa diminta.Kejadian Saat Levi Dinyatakan Meninggal...
“SAMPAI jumpa lagi, Lev. I love you. Lo akan selalu ada di dalam hati gue. Selamanya…”
Tubuh Gerald melemas setelah mengatakan kalimat perpisahan itu. Semakin lama dadanya semakin sesak menatap tubuh Levi yang sudah kaku. Ia tidak lagi sanggup terus berada di samping Levi yang tidak lagi memiliki nyawa ini.
Gerald mulai melepas genggamannya dari tangan Levi. Namun, belum sepenuhnya tangan itu dilepas, ia merasakan tangannya yang kembali digenggam dengan erat. Keningnya mulai menaut. Gerald melihat tangannya yang dipegang gadis itu lagi.
“Mama…”
Semua orang yang berada di ruangan itu terkejut. Saat mendengar suara lirih dari Levi. Semua orang mulai mendekati gadis itu lagi.
“Levi, sayang. Ini Mama sayang.” Raina berucap di antara tangis rasa haru melihat putrinya yang kembali membuka mata.
Dokter mulai memeriksa kondisi Levi. Sementara tangan Gerald masih digenggam erat oleh gadis itu tanpa sadar. Setelah dokter selesai memeriksa kondisi Levi, helaan napas lega keluar dari mulutnya. Dokter menatap semua orang dengan seulas senyum simetris.
“Ini keajaiban. Jantungnya kembali berdetak normal.”
Semua orang melepas tangis haru mereka. Levi kembali pada raganya. Dia memilih kembali menghapus air mata sedih semua orang yang mengasihinya dengan tangis kebahagiaan.
Raina tak ada henti-hentinya berucap syukur kepada Tuhan karena putrinya yang telah kembali ke dunia ini lagi. Mereka semua menitikkan air mata kebahagiaan. Levi telah kembali.
Lain halnya dengan mereka, tangan Gerald merasa gemetar ketika menyentuh wajah Levi.
“Lev…” panggilnya terenyuh. Levi menangkap panggilan itu. Kepalanya lalu menoleh ke arah Gerald. Matanya berkedip sayu.
“Lo, siapa?”
Suasana kembali hening saat Levi bertanya demikian. Semua orang menatap Levi dan Gerald secara bergantian. Jantung Gerald berpacu dua kali lebih cepat. Ia menatap wajah Levi yang masih lemas. Sengatan listrik seperti baru saja menyetrum dirinya ketika mendengar ucapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E T A K [COMPLETE]
Ficção AdolescenteHidup bercukupan dan mendapatkan kasih sayang penuh dari kedua orangtuanya tak lantas membuat Shanata Levi Azzura bahagia menjalani kehidupan sebagai anak-anak normal. Menderita penyakit jantung di saat usianya yang baru menginjak enam tahun, membua...