50 - Would You Be My Life?

10.6K 779 378
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Aku yakin Tuhan menciptakanmu untuk aku cintai. Tuhan memilihmu dari sekian banyak orang lain yang datang padaku untuk terus bersamaku.

Cinta adalah misteri yang mengintip sepanjang zaman, mengendap-ngendap di balik penampilan dan menjadikan hati kita sebagai sarangnya. Dan kamu adalah satu-satunya orang yang membuatku mempertaruhkan segalanya demi masa depan yang indah bersamamu. Aku ingin menjadi hidupmu, would you be my life?

TIGA bulan telah berlalu semenjak kejadian di mana Levi dan Gerald memutuskan untuk kembali bersama. Perpindahan tali toga dari kiri ke kanan juga telah selesai mereka lakukan. Levi sudah kembali ke Indonesia seusai menyelesaikan study-nya di Jepang. Dan malam ini adalah acara reuni angkatan mereka di DES.

Levi sedang bersiap-siap. Setelah satu jam menata diri, akhirnya ia sudah sepenuhnya siap datang ke acara tersebut. Levi menatap dirinya sekali lagi pada pantulan kaca.

Malam ini ia mengenakan gaun selutut berwarna peach dengan model brokat modern. Gaun yang dipilih langsung bahkan dibuatkan secara khusus oleh Raina untuk putrinya. Gaun yang didominasi berbahan brokat dengan aksen pita yang menjuntai pada bagian pinggangnya ini terlihat begitu cantik di tubuh Levi.

Sementara untuk tatanan rambut, Levi menatanya secara sederhana. Yaitu cukup diikat setengah dengan menggunakan pita berbahan velvet. Membuat penampilan Levi malam ini terlihat semakin feminim.

“Kamu udah siap, Sayang?” tanya Raina yang berdiri di ambang pintu kamar Levi. Wanita itu melihat putrinya yang masih menatap diri pada cermin.

“Udah, Ma.”

“Kalau gitu, ayo keluar. Gerald udah tungguin kamu dari tadi.”

Levi tersenyum samar. Gadis itu segera menuju ke ruang tamu—di mana Gerald menunggunya.

Gerald belum menyadari keberadaan Levi yang telah turun dari kamar. Laki-laki itu masih berdiri menghadap deretan foto yang terdapat di atas buffet ruang tamu. Deretan foto-foto Levi yang terdapat di sana telah menjadi tempat favorit Gerald saat datang ke rumah ini.

“Gerald…”

Gerald menoleh ketika mendengar suara Levi. Laki-laki itu menahan napas seketika saat melihat penampilan Levi malam ini. Gadis itu terlihat seperti peri pada malam hari. Untuk beberapa saat, Gerald begitu terpesona melihat penampilan Levi. Sampai tidak menyadari kalau Levi sudah berdiri tepat di depan dia.

“Kamu bisa buat semua laki-laki terpesona dengan penampilan kamu seperti ini, Lev.”

Levi tersenyum geli. Ia bisa melihat mata Levi yang mulai berkilat-kilat jenaka. “Dan kamu juga bisa membuat semua perempuan yang pernah suka sama kamu bertekuk lutut malam ini, Gerald. Aku harap malam ini cukup menjadi acara reuni angkatan, bukan reuni perasaan.”

D E T A K [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang