36 - Like Ever

11.3K 889 59
                                    

~ Happy Reading ~

~ Happy Reading ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Karena setiap detak jantung kamu adalah sesuatu yang berharga untuk aku.

DES begitu kacau dan panik. Sampai saat ini pemadam kebakaran belum juga tiba. Sementara di depan lorong, Davina dan Melinda masih runyam memikirkan kondisi Levi yang ada di dalam.

Lain dengan mereka yang masih panik di depan lorong lab. Gerald yang baru saja selesai berganti seragam sekolah usai latihan basket, merasa heran dengan orang-orang yang berlarian menuju ke arah selatan. Mereka berlari seperti orang kepanikan. Ia menahan tangan seorang siswi berkacamata yang lewat di depannya.

“Ada apa? Kenapa semua lari ke sana?”

Siswi itu terlihat malu-malu melihat tangan Gerald yang masih memegangnya. Sadar akan hal itu membuat Gerald melepas tangannya.

“Lab utama kebakaran, Kak,” jawab siswi itu.

Gerald diam sebentar. Sedetik kemudian ia langsung sadar kalau Levi sering belajar di lab itu pada jam istirahat kedua.

Gerald berlari meninggalkan siswi itu menuju arah selatan. Sesampainya di sana, Gerald melihat lorong menuju laboratorium dihadang oleh beberapa penjaga. Ia melihat Davina yang menangis dipelukan Carrel. Davina masih meronta-ronta meminta Carrel untuk melepaskannya. Tapi sekuat tenaga Carrel menahan Davina agar tidak nekad untuk masuk.

“Lepasin! Gue mau nolongin Levi di dalam! Lepasin! Lepasin, Carrel! Lepasin!”

Davina masih terus meronta dengan air mata yang telah membanjiri wajahnya.

“Bahaya, Davina!” larang Carrel dengan suara yang dinaikkan tinggi, karena cewek itu tidak mau mendengarkan perkataan dia.

“Terus gue harus apa? Gue gak mau Levi kenapa-napa di dalam.” Nada suara Davina mulai sedu. Terisyarat rasa keputusasaan di dalamnya.

“Kita semua juga khawatir dengan Levi yang masih terjebak di dalam sana. Tapi yang bisa kita lakukan saat ini cuman bisa tunggu pemadam datang, please… dengerin gue.”

“NGGAK! Levi udah cukup lama di dalam. Nungguin pemadam kebakaran datang sama aja dengan menunggu Levi mati dulu, Carrel!”

“Biar gue yang masuk.” Suara berat Gerald membuat semua orang yang ada di sana mengalihkan fokus kepada cowok itu.

“Tidak ada yang diizininkan untuk masuk. Di dalam sana sangat berbahaya,” ucap salah seorang penjaga yang berdiri di depan lorong. “Kita tetap harus menunggu sampai pemadam datang. Sebelum itu, tidak ada orang yang akan diizinkan untuk masuk,” tambah penjaga itu.

D E T A K [COMPLETE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang