Chapt 1 || Beautiful Lady's

2.2K 158 15
                                    

Seorang gadis dengan surai panjang yang terurai itu dengan sangat lihai berjalan di atas stage dengan kepercayaan dirinya. Semua audience memasang wajah kagum pada kecantikannya. Gadis itu melambaikan tangan seraya tersenyum lalu menampilkan sedikit deretan gigi putihnya.

Casandra Freya Auristela, itulah namanya. Gadis SMA yang juga tengah menjalani profesi sebagai model designer ternama itu sudah menjadi perbincangan banyak kalangan publik karena kecantikannya.

Setelah selesai dengan acara memperagakan gaun designer di atas stage, ia kembali menuju ruang ganti untuk menanggalkan gaun yang sangat melekat di tubuhnya.

"Albert, tolong kamu atur jadwalku buat besok." ucap gadis yang kerap dipanggil Sandra itu.

Saat ini ia telah selesai mengganti bajunya lalu menuju tempat istirahat bagi para model dan para manajer mereka.

"Besok kamu ada jadwal tampil di studio Molarisa pukul dua siang. Kalau kamu capek, besok belum masuk sekolah juga tidak apa-apa. Aku akan buat surat ijinnya." ucap Albert. Manajer yang umurnya lebih tua 6 tahun darinya dan memiliki wajah tampan sekaligus kharisma yang menawan. Sandra tidak tahu, dimana orang tuanya menemukan seorang manajer muda seperti Albert. Ah, tapi Sandra beruntung akan hal itu.

"Oh my god, aku udah empat hari gak masuk Albert. Aku juga butuh nilai kali," ucap Sandra mengerucutkan bibirnya sambil membenarkan make up di wajahnya.

"Hahaha, baiklah kalau begitu. Aku akan meminta ijin pada pihak sekolah untuk memulangkanmu setengah hari saja." Sandra mengangguk lalu berdiri dan berjabat tangan pada setiap model yang saat ini berada di ruang istirahat yang sama dengannya.

"Saya pamit duluan ya. Dan terima kasih atas kerja samanya." ucap Sandra dengan sopan.

Sandra segera melangkahkan kakinya diikuti Albert. Dia segera memasuki mobil sport berwarna merah yang terparkir jelas di depannya.

"Untung saja tidak ada wartawan non." ucap supir pribadi Albert. Sandra hanya membalasi perkataannya dengan senyum singkat. Ah, ia tidak bisa membayangkan jika tubuhnya yang sangat lelah saat ini di kerumuni oleh para wartawan dengan sejuta ocehannya.

Tak butuh waktu lama, mereka telah sampai di depan gerbang rumah Sandra.

"Besok sepulang sekolah aku akan menjemputmu Sandra." ucap Albert sembari menatap Sandra yang keluar dari mobilnya.

"Oke, tapi kamu jangan pake baju formal kaya gini Albert. Kamu terlihat sangat tampan memakainya." ucap Sandra membuat Albert mengulum senyumannya.

"Dasar kamu. Yaudah masuk sana. Salam buat daddy sama mommy kamu." ucap Albert dan diangguki oleh Sandra.

°°°

Sandra terbangun dari tidurnya. Ia melihat jam yang ada di dinding dan baru menunjukkan pukul lima pagi. Dengan langkah gontainya Sandra menuju kamar mandi dan mulai dengan ritual mandinya.

"Sandra! Turun baby. Sarapannya udah siap." teriak Elisabeth Auristela. Ibu dari Sandra yang merupakan keturunan indo-amerika.

"Iya bentar, mom." ucap Sandra yang masih sibuk dengan merapikan seragamnya.

Sandra segera menuruni tangga rumahnya dan mendapat Ibu, Ayah, serta Adiknya yang sudah duduk dengan rapi di sana.

"Lama banget sih lo. Muka pas-pas an aja dandan lama banget." celoteh Rafael. Adik kandung Sandra yang masih duduk di bangku SMP. Memiliki wajah yang sangat tampan dengan hidung mancung dan lesung yang menghiasi kedua pipinya.

"Iri bilang boss." ucap Sandra lalu segera duduk di samping Ayahnya.

"Pagi, dad." ucap Sandra melirik ayahnya sekilas.

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang