Chapt 16 || Daniel's Family

415 75 2
                                    

Now Playing : I don't Wanna Live  Forever
~Zayn ft. Tailor Swift~

Aku tidak ingin hidup selamanya, karena aku tahu aku akan hidup dengan sia-sia.

 Aku hanya ingin terus memanggil namamu sampai kamu kembali ke rumah.

Aku sudah tampak sedih di semua tempat terbaik.

What is happening to me?

***

Sandra masih setia menunggu kelanjutan dari pernyataan Daniel. Daniel menatap lekat ke sosok Vania yang tengah bercanda dengan Rafael.

"Dia adalah adikku." ucap Daniel membuat Sandra sedikit terkejut.

"Beneran?" ucap Sandra membuat Rafael dan Vania menatapnya heran.

"Apanya?" tanya Rafael pada Sandra yang meringis merutuki kebodohannya. Kenapa dia selalu lupa kalau Daniel itu bukan manusia sama sepertinya?

"Ma--maksud gue, beneran kalian pacaran?" ucapnya mencari alasan. Dan, alhamdulillah-nya alasannya bisa logis sehingga tidak membuat mereka curiga bahwa Sandra berbicara dengan makhluk seperti Daniel.

"Y--ya, gitu deh." jawab Rafael.

Daniel menatap Sandra dengan sendu. "San, aku pengen ketemu orang tuaku. Sudah lama aku tidak menemui mereka, karena mereka pindah rumah entah dimana itu."

Sandra tersenyum seolah mengatakan iya- semua akan baik-baik saja. Aku akan segera membawamu ke rumah orang tuamu.

"Umm, Vania, rumah kamu dimana?"

Vania terdiam sejenak. Lalu kemudian ia menampilkan senyumannya lagi.

"Rumahku jauh dari sini kak. Lingkungannya juga gak kayak di kota kaya gini."

"Maksudnya?"

"Udah deh kak, lo kepo banget dah." ucap Rafael membuat Sandra mengerucutkan bibirnya sebal.

"Kan gue cuma nanya bambang." ketus Sandra.

"Kakak mau ke rumah aku?" tanya Vania dan itu sontak membuat Sandra mengangguk antusias.

"Umm, tapi kapan-kapan aja ya. Kalau sekarang udah malem." kata Vania.

"Lah kebetulan dong, nanti kita anterin kamu pulang. Kamu sendirian, 'kan?"

Vania mengangguk sebagai jawaban.

"Tapi kita, 'kan bawa motor kak." ucap Rafael.

"Umm, gue sama Vania naik taksi aja. Lo sendirian ngikutin kita dari belakang." Sandra mengedipkan sebelah mata ke arah Daniel yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Oke."

Beberapa menit kemudian mereka bertiga. Eh, bukan. Mereka berempat termasuk Daniel menuju ke rumah Vania.

Daniel POV

Tuhan memberikan jalan bagi umatnya yang mau bersabar. Seperti diriku, setelah keluargaku terkena sihir ayah Valdo untuk melupakanku, mereka pindah dari rumah entah karena faktor apa itu. Aku mencarinya kemana-mana bersama pamanku yang waktu itu masih hidup.

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang