Chapt 37 || Little Change

154 32 3
                                    

Sandra menghirup udara sejuk pagi ini. Dia sudah siap dengan seragam sekolahnya dan segera menuruni anak tangga rumahnya karena pak Mumun sudah menunggunya sedari tadi.

"Baby, udah mau berangkat?"

"Iya."

"Sarapan dulu."

"Nggak laper." ucap Sandra membuat Elisabeth tersenyum.

"Yaudah tapi nanti kalau laper langsung ke kantin aja ya. Minta ijin sama gurunya. Kalau ada apa-apa langsung hubungin Mommy." ucap Elisabeth dengan mencium singkat pucuk kepala putrinya.

"Iya."

"Yaudah, hati-hati."

Sandra mengangguk dan mulai menuju ke halaman rumah yang sudah terdapat pak Mumun di sana. Meskipun Sandra tidak mengurung diri lagi, tapi dia tidak kembali berubah sepenuhnya. Dia tidak secerewet dulu dan seceria dulu.

"Udah siap non?" tanya pak Mumun dan diangguki Sandra.

Ini hari senin dan hari pertama Sandra kembali lagi ke sekolah. Hari ini juga merupakan hari dimana ujian akhir dilaksanakan. Tidak terasa bahwa sebentar lagi akan kelas dua belas.

Dia menatap sepanjang jalan dengan wajah datar. Hingga lampu merah membuat mobilnya terhenti. Sandra terkejut dan menajamkan penglihatannya pada sosok lelaki yang dia rindukan sedang duduk di taman alun-alun kota.

Dia mengucek matanya dan kembali menatap taman itu. Dan ternyata tak ada siapapun di sana. Sandra menghela nafas dan menggelengkan kepala untuk menghilangkan berbagai macam pikirannya.

"Berhenti mikirin dia Sandra. Dia nggak mungkin kembali. Lo udah gagal dan udah ngebuat dia lenyap." ucapnya lirih sambil menatap gelang yang masih melingkar di tangannya.

"Hanya ini kenangan yang gue punya dari lo, Niel."

***

Sandra memasuki ruang kelasnya dengan tenang. Tak banyak yang berubah di sini. Hanya saja, ruang kelasnya semakin bersih tak seperti biasanya.

"Sandra!" panggil Mellya yang duduk bersama Linda. Di sana juga ada Brian.

Sandra melangkahkan kakinya menuju ke tempat duduknya.

"Sandra. Kita kangen banget sama lo. Lo kabarnya gimana? Sakit?" ucap Brian membuat Sandra mengulum senyumnya.

"Lo tuh ya. Dimana-mana orang nanyain keadaan itu yang baik-baik aja. Bukan yang sakit, tolol." celoteh Linda.

Hingga akhirnya guru datang membuat mereka menghentikan aktivitas mereka. Guru tersebut segera membagikan kertas ujian pada masing-masing murid yang ada di kelas itu.

Sandra mulai mengerjakan soal ujian akhir di depannya dengan sedikit kesulitan.

'Apa gue bisa manggil lo ke sini seperti waktu itu Niel? Seperti saat gue nggak bisa ngerjain soal-soal ini?' Batin Sandra.

Sandra mencoba untuk fokus sembari melakukan seperti apa yang dia lakukan waktu itu.

"Siapa aja.. tolongin gue." ucapnya pelan sembari memejamkan matanya.

Saat membuka matanya kembali, tak ada apapun yang terjadi. Sandra menghela nafas dan mulai mengerjakan soal di depannya sebisa mungkin. Mungkin memang benar jika Daniel tak kembali lagi. Dia yang sudah membuat Daniel tidak bisa hidup kembali. Dia benci dirinya sendiri.

Setelah ujian akhir hari pertama usai, pikiran Sandra hanya tertuju pada satu orang. Yaitu Marvel. Mungkin saja lelaki itu tahu yang terjadi waktu Sandra tak sadarkan diri.

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang