Sandra menatap gelangnya yang masih menyala. Ia melihat di sekelilingnya. Sepi. Seakan semua murid lenyap terbawa angin yang berhembus kencang saat ini.
Manik mata Sandra tak sengaja melihat ke arah tanah lagi, dan ternyata ada dua bayangan lagi seperti kemarin malam.Sandra tak menolehkan wajahnya karena ia takut jika bayangan itu hilang lagi. Ia berusaha mengatur nafasnya yang mulai memburu.
"Siapa aja, keluarin wujud lo sekarang!" teriak Sandra membuat angin semakin kencang ditambah daun maupun bunga yang berguguran ikut terbawa angin tersebut.
Sandra masih melihat ke arah tanah dan melihat bayangan itu berjalan menjauh darinya. Sandra dengan ragu-ragu mengikuti ke arah mana bayangan itu akan pergi.
Hingga akhirnya, ia sampai di sebuah tempat belakang sekolah yang tak Sandra ketahui sama sekali keberadaannya.
"Tempat apa ini? Kenapa gue baru tau ada ruangan kek gini?" Dua tahun dia bersekolah di sini namun tak pernah mengetahui jika ada ruangan seperti ini. Ruangan itu di penuhi oleh benda-benda yang usang, benda-benda yang sangat berdebu. Banyak sekali buku-buku tua di dalam ruangan itu.
Sandra kehilangan jejak bayangan itu. Namun, satu hal yang pasti bahwa gelang yang ada di tangannya masih menyala.
Sandra POV
Aku memberanikan diriku untuk melihat beberapa buku yang berada di deretan rak yang sangat berdebu. Aku menutup mulut serta hidungku agar tak menghirup debu kotor tersebut.
Apa ini? Semua buku-buku itu memiliki judul yang sangat aneh. Manik mataku tak sengaja melihat buku yang bertuliskan sihir ilmu hitam. Aku sedikit penasaran, aku meraih buku tersebut namun dengan terkejutnya aku merasakan sesuatu yang mencengkeram dadaku dengan keras.
"Arrgghhh..." rintihku sambil memegangi dadaku yang terasa sesak dan sakit. Namun, niatku tak goyah untuk mengambil buku itu. Aku kembali bangkit untuk meraihnya. Namun sebuah bayangan hitam melesat begitu cepat di depanku yang membuat tubuhku terhuyung ke belakang.
"Awwhh..." rintihku lagi saat merasakan sakit di pantatku. Aku terduduk sambil mengusap pantatku yang lumayan sakit. Aku semakin geram, aku meraih lagi buku itu dan..
End POV
Sebuah tangan kekar melingkar di lengan Sandra yang sontak membuatnya mendongak untuk melihat siapa pemiliknya.
"Lo?" ucap Sandra ketika melihat lelaki di depannya.
"Lo mesti keluar dari sini." ucap Marvel. Lelaki yang kemarin tak sengaja menubruk Sandra.
"Emang kenapa?" tanya Sandra yang telah berdiri dibantu oleh Marvel.
"Kalo lo gak mau mati sekarang, mending lo keluar dari sini." ucap Marvel lalu keluar dari ruangan itu. Sandra menatap punggung Marvel yang mulai menjauh namun dengan cepat ia mengejar lelaki itu.
"Hahh.. hah.. tunggu." ucap Sandra yang mulai kelelahan mengejar Marvel. Marvel menatapnya. "Ada apa?"
"Lo bisa jelasin tentang tadi?"
"Tentang apa?"
Mereka berdua saat ini ada di koridor kelas XI MIPA 2. Sandra menarik lengan Marvel dan membawanya ke tempat yang lebih sepi. Lebih tepatnya ia membawa Marvel ke ruang laboratorium sekolah.
"Tolong jelasin sama gue.. please.." ucap Sandra dengan memohon.
"Je--jelasin apaan, gue gak paham maksud lo." ucap Marvel dengan mengedarkan pandangannya untuk tidak menatap Sandra.
"Kak, please. Gue tersiksa banget sama kejadian akhir-akhir ini." ucap Sandra yang saat ini memegang lengan Marvel. Marvel segera menepis tangan Sandra. Dia menatap Sandra dengan sangat lekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
CASANDRA [END]√
Fantasy[17+] [⚠ Mental Potato Silahkan Berkumpul] Gadis SMA yang memiliki kecantikan sempurna bak dewi fortuna itu akhir-akhir ini mengalami kajadian yang mampu membuatnya sedikit frustasi. Bayang-bayang seorang lelaki yang juga memiliki wajah nyaris sempu...