Chapt 6 || Help Me

571 90 2
                                    


"Selama gelang ini ada denganmu, maka aku juga selalu ada di sampingmu."


~D~

"Lo adalah hantu paling menyebalkan."

~Casandra~


"Si--siapa lo? Apa yang lo mau dari gue?" teriak Sandra yang sudah tidak kuat lagi dengan semua hal bodoh ini.

"Help me."  Bayangan itu telah hilang digantikan dengan suaranya yang menggema di kamar Sandra. Sandra segera menutup mata dan telinga ketika mendengar suara bayangan itu.

"Help me."  Suara itu semakin keras membuat Sandra mengacak rambutnya kasar.

Prang...

Tiba-tiba cermin yang ada di kamarnya pecah. Membuat ketakutan Sandra semakin besar. Sandra membuka matanya lagi saat melihat kaca di cerminnya yang sudah tidak berbentuk lagi.  Kemudian, manik matanya melihat suatu tulisan di dinding kamarnya.

"Help Me." gumam Sandra membaca tulisan berwarna merah yang sepertinya terbuat dari darah. Sandra semakin menggeram ketakutan. Seluruh badannya lemas dan ia juga tak bisa berpikir apapun saat ini. Yang ada di pikirannya hanya penuh dengan kata ketakutan.

"Okey, I wanna help you."

Setelah mengatakan kalimat itu, kaca cermin yang bertebaran di kamarnya menyatu dan kembali seperti semula. Suara itu telah hilang menyisakan isak tangis Sandra yang mulai menjadi-jadi. Sandra mendongakkan wajahnya yang penuh dengan air mata itu.

"Gue gak punya salah apapun sama lo. Gue gak kenal sama lo. Jadi tolong jangan ganggu hidup gue." teriak Sandra. Ia berpikir jika ia berkata seperti itu, maka bayangan sosok lelaki itu akan berhenti mengganggunya.

"Jangan ganggu gue.. hikss.. gue cuma pengen hidup normal lagi.. hikss.."

Tiba-tiba bayangan itu kembali muncul dan itu tepat di hadapan Sandra. Sandra menatap bayangan hitam itu yang mulai mengabut seperti akan membentuk sesuatu. Sandra masih setia menatap bayangan itu hingga akhirnya...

Sandra POV

Aku sangat terkejut ketika bayangan itu mulai membentuk sosok lelaki yang sangat tampan berdiri di hadapanku. Aku meneguk ludahku susah payah melihat tubuhnya yang penuh dengan darah. Lelaki itu menatapku sangat lekat dengan tatapan yang sangat sulit kuartikan. Namun, satu hal yang kusadari adalah lelaki itu memakai seragam yang sama denganku.

Aku mengusap peluh serta air mata yang membekas di wajahku. Aku segera bangkit memberanikan diri menatap matanya.

"Lo--siapa?" tanyaku dengan hati yang sangat ketakutan dan aku juga bisa merasakan jantungku yang berdetak tiga kali lebih cepat dari biasanya.

"Help me." ucapnya lagi yang membuatku putus asa. Aku melihat ke arah bawah, ke arah dimana lelaki itu menapakkan kakinya. Dan apa yang kulihat? Lelaki itu memang menapakkan kakinya di keramik kamarku. Akhirnya akupun mengangguk lemah di hadapannya.

Lelaki itu menatapku dengan tatapannya yang masih datar. "Are you suriously?"

"Yeah," ucapku dengan ragu. Tiba-tiba aku merasakan rengkuhan hangat di tubuhku. Oh my ghost, dia memelukku. "Terima kasih Sandra." ucapnya sambil melepaskan tautan pelukan itu.

Aku lagi-lagi mengangguk ragu dengan masih menatapnya.

End POV

"Lo--- hantu?" tanya Sandra yang membuat lelaki itu mengernyitkan dahi. Oh, Sandra bernafas lega, setidaknya wajah lelaki itu masih bisa berekspreksi seperti sekarang. Karena, ia paling membenci seseorang yang dingin.

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang