PENGUMUMAN!

208 12 2
                                    

Mian, gaes. Cerita CASANDRA akan ganti lapak di NovelMe bulan depan. Jadi, buat kalian yang belum tamatin cerita ini, ya segera tamatin.

Tapi, jika kalian punya aplikasi NovelMe, kalian juga bisa baca di sana. Tapi, mungkin ada sedikit part cerita yang dirubah. Tapi, it's okay, kok. Perubahan bukan di keseluruhan.

Btw, di sana aku juga punya cerita lain. Kalau berkenan, ya mampir'o rek!

Nama pena : UnknownWriter
Judul cerita : Marry An Enemy

Mau tau spoiler annya?
Check⏬

Mau tau spoiler annya? Check⏬

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuplikan Bab. 15 :

Cetarrr....

Suara petir yang mengkilap bercampur derasnya hujan membuat Gavin yang semula terlelap dari tidurnya, kini ter lonjak kaget akibat bunyi yang memekakkan telinganya itu. Suatu ingatan kelam kembali muncul di ingatannya. Ingatan yang membuat ia terpuruk pada masa kecilnya.

Aletta menyadari hal itu. Ia sedari tadi belum tidur karena ia masih memainkan ponselnya untuk melakukan promosi menu kedainya di media sosial. Ia sedikit terkejut kala melihat Gavin yang meringkuk di alas lantai dengan tubuh yang bergetar.

Aletta sedikit cemas. Ia bangkit dari ranjangnya dan mulai mendekati Gavin. Ditepuk nya bahu lelaki itu yang malah membuat Gavin semakin meringkuk kan tubuhnya.

"Heh, Cumi!" tegur Aletta sembari menggoyangkan tubuh Gavin.

Aletta sangat bisa merasakan getaran tubuh Gavin yang semakin cepat. Ia sangat khawatir dan mulai menarik tubuh Gavin untuk menghadap ke arahnya.

"T-tolong... Tolongh.. " racau Gavin membuat Aletta khawatir dan ikut ketakutan.

"Vin! Bangun!"

Gavin membuka mata nya dan saat melihat Aletta duduk tersimpuh di depannya, ia langsung memeluk tubuh gadis itu. Aletta tidak memberontak, ia malah membalas pelukan Gavin. Entah kenapa, tangan gadis itu pun ikut terulur untuk mengusap punggung dan rambut-rambut Gavin yang sedikit berantakan.

"L-lo nggak papa?" tanya Aletta dengan masih memeluk tubuh Gavin yang bergetar hebat.

Aletta merasakan deru nafas yang memburu di lehernya. Sensasi aneh itu datang lagi. Namun ini bukan saatnya Aletta menikmati sensasi itu. Ia harus bertanya apa yang sebenarnya terjadi pada Gavin.

"Heh, Vin! Lo kenapa sih?"

"Hah.. Hah.. Tolong biarin gue tidur sama lo." lirihnya sembari mencoba mengatur nafas.

Permintaan yang lolos dari bibir Gavin membuat Aletta terdiam dan menimang nya sejenak.

"I-iya, iya. Lo tenang dulu. Lo boleh tidur sama gue."

Gavin akhirnya mengangguk. Dan Aletta segera menuntun tubuh Gavin yang melemah itu untuk tidur di ranjang nya.

Mata Gavin masih terpejam. Namun mulutnya sedikit terbuka akibat getaran pada tubuhnya tak kunjung hilang. Baru kali ini Aletta melihat Gavin yang rapuh.

"Lo kenapa?" tanya Aletta yang kini telah membaringkan tubuhnya di samping Gavin. Ia menatap wajah tampan itu dengan cukup lama.

Bukannya menjawab, Gavin malah sontak memeluk tubuh Aletta lagi. Ia kembali membenamkan wajahnya di leher Aletta.

"Gue boleh peluk lo sampai pagi?" tanyanya dengan suara yang serak nan lirih.

Kini Aletta bisa merasakan bahwa tubuh Gavin sedikit mulai tenang.

"T-tapi, gue...."

"Tolong, Al."

Baru kali ini juga Gavin meminta pertolongan padanya. Apa seserius ini masalah Gavin?

"I-iya, boleh."

Gavin semakin mempererat pelukannya di tubuh gadis itu. Menghirup aroma chery gadis itu yang selalu bisa membuatnya tenang danhati yang menghangat. Dan tak luput juga dari aroma shampo yang menguak di helaian rambut Aletta yang membuat Gavin semakin ingin berlama-lama di posisi itu.

"Thanks, Al."

***

Cahaya matahari menyeruak lewat jendela bening kamar Aletta. Ia membuka matanya dan menemukan Gavin yang tertidur tepat di dadanya. Ia membulatkan matanya dan mulai menyingkirkan kepala yang bertengger di dadanya itu dengan cepat hingga membuat Gavin ikut terbangun.

"Heh! Ngapain lo tidur di dada gue!?!"

Gavin meringis dan memegangi kepalanya yang baru saja Aletta sentuh dengan keras. Ia menaik turunkan alisnya seraya menatap dada Aletta. Aletta yang melihat kemana arah tatapan lelaki itu, segera mungkin ia menutupi dadanya dengan kedua tangannya.

"Ck, gue kan tidur. Ya gue nggak tau lah," jawab Gavin dengan santainya.

"Dasar cowok modus!!"

Gavin menyeringai kecil, "Tapi, dada lo Oke juga."

Sebuah bantal melayang mengenai wajah tampan nan rupawan milik Gavin.

"Dasar otak me...."

Sebelum Aletta melanjutkan perkataannya, Gavin malah kembali memeluk tubuh Aletta.
Aletta sangat terkejut akan perlakuan lelaki itu. Ia diam mematung karena jantungnya berpacu cepat lagi.

"Sorry, Al. Tapi, lo kemarin nggak pake daleman ya? Gue bisa ngerasain tau." bisiknya.

Blush..

Wajah Aletta kini sangat merah padam. Sungguh malu rasanya berbicara hal seperti ini pada lelaki. Terlebih pada musuh bebuyutan sendiri. Ia segera menendang kaki Gavin dan mulai berlari menuju kamar mandi.

Gavin hanya menyeringai kecil seraya menggelengkan kepalanya. Seperti biasa, menggoda Aletta sungguh menyenangkan.

~

Nah, kalau kalian tertarik dan ingin tau kelanjutan kisah cerita itu, cus langsung kepoin aja di NovelMe. Sebenarnya, di web juga bisa, tapi lebih nyaman baca langsung di Aplikasinya sih.


(。>﹏<。)

Kalau tanya, kenapa mau dipindah ke Aplikasi NovelMe?

Answer : NovelMe dpt duid anj, berhubung eyke mata duitan, jiwa kere meronta terus, wishlist sejagat Indonesia Raya sabang sampai merauke, jadi eyke putuskan buat pindahin cerita ini ke lapak itu.

And, jangan lupa follow wp eyke lo Its_Miy

Butuh followers setia gaes, bukan kaleng-kaleng.

Sekian, Terima gaji.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CASANDRA [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang