"Kak Chucky, ini uangnya! Maaf kalo Geo ngasihnya segini, Geo cuma punya uang 2000. Soalnya tadi itu kelas Geo ada iuran bulanan kelas kak." Tahunya panjang lebar.
Hasna masih diam tak merespon. "Oh, siapa?"
"Geo."
"Siapa yang tanya!" Tawanya lalu sedetik kemudian berubah ekspresi. "Tapi, sayangnya gue gak nanya tuh! Apa peduli gue heh?" Jengahnya.
Geo tersenyum tipis. "Kan Geo ngasih tau!" Lirihnya pelan.
"Eh, lo ikut gue dan gak ada penolakan! Atau... Lo sendiri bakal tau akibatnya!" Menggeret Geo ke kantin.
Sesampainya di kantin, Hasna menyuruh Geo membelikannya minuman botol kemasan dan Geo lagi-lagi hanya menuruti titah Hasna.
Hasna melihat botol minuman di depannya kaget. "Ini kak!" Sodor Geo yang tiba-tiba.
"Gak sopan!" Kesalnya merampas kasar botol minuman.
"Oh ya, nanti jam pelajaran kedua. Lo gue tunggu di sini, awas gak dateng!" Ancamnya mengepalkan tangannya di depan wajah Geo.
"Tapi kak--"
"Tapi? Ok, berarti lo siap-siap aja gue bully sampe lulus SMA." Ancamnya, melirik name tag di seragamnya. "Geovano? Nama yang cukup bagus!" Lanjutnya dan berlalu pergi meninggalkan Geo yang dibuatnya kicep.
"Huh! Nasib-nasib!" Lesu Geo.
Di lain sisi, Dicky dan Marchel mejeng di depan kelasnya seperti biasa untuk menggoda siswi-siswi yang lewat. Marchel melihat target langsung semangat 45.
"Alana canteq? Kamu tau gak kenapa tadi malem, bulan sama bintangnya gak keliatan?"
Alana hanya senyum malu-malu dan menggeleng pelan saat digodai oleh Marchel.
"Ck, masa gak tau sih?" Godanya lagi.
Alana kembali menggeleng malu. "Nggak tau kak."
Marchel menyeringai lebar. "Karena, mereka malu kalah saing indahnya sama wajah cantik kamu! Eaaa..." Ujarnya bertepuk tangan dengan gaya sok ganteng.
Dicky berdehem dan melirik Marchel sambil mengacungkan jari jempol ke bawah. "Basi!"
Marchel menggembungkan pipinya bodo amat. "Heleh!"
Tak lama Hasna muncul ke arah kelasnya. "Kamu kok bisa manis banget sih sayang, gula aja kalah!" Goda Dicky.
"...." Tak menanggapi.
Dicky tersenyum lagi. "Kamu kok lama-lama mirip jodohku sih sayang!" Goda Dicky tak menyerah.
Hasna memutar mata jengah dan berdecih. "Ah, masa iye?"
Dicky mengangguk senang, karena baru kali ini Hasna merespon atau menanggapi godaannya. Padahal biasanya jika digoda Hasna akan menendang lutut, meninju atau masa bodo dengannya. Tapi, jangan panggil Dicky kalo gak keras kepala dan pantang menyerah.
"Parasit sayaaaang?" Panggil Hasna manja sekaligus ingin muntah karena batinnya sedikit eneg dengan ucapannya.
Senyum manis miliknya Dicky auto di keluarkan. "Iya Chucky sayang." Balas Dicky lembut.
"Kamu kok lama-lama mirip valak sih!" Menampilkan senyum smirk khasnya.
Dicky tersenyum tipis. "Gak papa deh, kalau kita bisa bersama dan satu kaum juga aku rapopo!"
Hasna berbalik badan dan menghampiri Dicky yang diam tersenyum. "Bokis aja kerjaan lo! Lo kira gue bakal termakan omongan manis lo hah? Gue gak bakal tergoda bisikan satan kek elu!" Ujarnya memiringkan kepalanya dengan menampilkan senyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chucky Hijrah (End) ✔️
FanfictionHasna si gadis brutal di masukkan paksa ke pesantren yang jelas dia tak mengenal apa itu pesantren. Kuy baca kisahnya ❤ Rate: #3 jihad 2023 Dibuat tanggal .... 28 Mei 2020 Penggalan cerita ⏬ "APA! Hasna gak akan pernah setuju usulan papa ok. Nggak...