Mata Hasna mulai terbuka, ia mengerjapkan matanya berkali-kali menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Di lihatnya sekeliling banyak keluarga dan sahabat yang seperti menunggu kesadarannya dengan raut wajah khawatir dan bekas air mata yang masih ada di pipi mereka.
"Imam mana?" Tak ada sahutan dari siapapun, padahal mereka mendengar pertanyaan Hasna. "Kenapa semua diam? Dimana Imam sekarang? Oh, apa dia di dapur atau ruang keluarga?"
Setelah berbicara hal itu, Hasna dengan sisa tenaganya berlari ke arah dapur dan ruang keluarga serta ruangan lainnya. Mengacuhkan larangan orang yang di lewatinya, karena fokusnya sekarang adalah dimana keberadaan Imam sekarang. Di lihat di dinding, jam pukul dua lewat tengah malam, keluarga dan sahabat hanya diam terpaku dengan apa yang mereka lihat.
Tak ada yang membuka suara, lidah mereka terasa kelu. "Di. Di mana Imam ma? Mel? Kenapa semua diem sih? Hasna cuma mau tau Imam dimana? Kemana?"
Amel menghampiri Hasna dan memeluknya erat, dengan isak tangis iba kepada Hasna. "Sabar ya Chucky, gue yakin Imam udah tenang disana." Mengusap punggung Hasna lembut.
Diam tak mengerti, dengan kepala pusing yang menyeruak di dalamnya. "Maksudnya apaansih? Gue gak ngerti. Imam baik-baik aja kan?" Getir Hasna.
"Imam, dia--"
"Ngomong yang jelas Mel!" Potong Hasna dengan bibir bergetar, tangan meremas baju Amel.
"Imam meninggal Chucky, dia udah dijemput sang maha kuasa. Lo harus ikhlas."
Hasna melepas pelukan mereka dengan kesal, menatap mata Amel mencari kebenaran. Dan Hasna melihat itu dengan jelas, kakinya mendadak lunglai lemas tak bertulang. Hasna langsung duduk diam dalam tangisnya, ia benar-benar tak menyangka dengan kenyataan yang sangat pahit ini.
Kemudian ia bangkit dengan sisa tenaganya yang kian habis, berlari ke kamar mencari kunci mobil dan berlalu pergi dengan tekad dan informasi pemakaman Imam dimana. Hasna tak mau mendengarkan larangan mereka yang melarangnya untuk pergi malam-malam begini.
Di perjalanan, Hasna mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan tak memperdulikan dering panggilan di ponselnya. Hati dan jantungnya bergemuruh hebat, tiba-tiba ia merasakan pusing yang amat sangat menyakitkan di kepalanya. Ia beristighfar berharap rasa sakit kepala yang ia rasa menghilang.
Kenapa saat-saat seperti ini, kepalanya pusing. Ia tak bisa berkonsentrasi menyetir dan mobil yang di kendarainya oleng ke kanan dan ke kiri. Dan sialnya, rem mobilnya blong dengan kecepatan tinggi seperti ini. Hasna panik bukan main, berusaha mengerem walaupun hasilnya nihil.
Tiba-tiba tanpa di duga, karena posisi jalan yang remang-remang, Hasna tak menyadari bahwa dari jauh ada truk tangki yang berlawanan arah dengannya. Hasna yang refleks langsung membanting setir ke kanan yang ia tak tahu bahwa itu adalah jurang. Hasna terperosok dengan begitu tragis dalam kecelakaan tersebut.
Mobilnya terjun bebas ke dalam jurang, di dalam mobil Hasna memejamkan matanya pasrah dan memanjatkan doa juga syahadat. Dan saat itu juga, Hasna kehilangan kesadaran, mobilnya jatuh ke dasar jurang dengan begitu keras sampai mobilnya meledak didalamnya.
Warga yang melihat kejadian naas tersebut berteriak histeris kaget, dan tak ada yang tau nasib orang yang berada di dalam mobil tersebut. Dan semua orang sudah menyangka bahwa korban sudah tewas di tempat karena kejadian tragis tersebut, dilihat dari mobil yang dilahap habis si jago merah dan menjadi abu.
Di kediaman keluarga Wijaya, mama berjalan bolak-balik layaknya setrika yang saat ini sedang merasa khawatir dengan keadaan Hasna sekarang. Amel memberi usulan bagus untuk menghubungi keluarga Imam dan suaminya. Mama setuju dengan usulan Amel, lalu ia menghubungi suaminya untuk mengetahui apakah Hasna sudah sampai atau belum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chucky Hijrah (End) ✔️
FanfictionHasna si gadis brutal di masukkan paksa ke pesantren yang jelas dia tak mengenal apa itu pesantren. Kuy baca kisahnya ❤ Rate: #3 jihad 2023 Dibuat tanggal .... 28 Mei 2020 Penggalan cerita ⏬ "APA! Hasna gak akan pernah setuju usulan papa ok. Nggak...