Basecamp mereka :v
"Gaes? Kalian kenal Nara, kan?" tanya Jeno pada teman-temannya yang berada di basecamp, tempat kebiasaan mereka buat nongkrong.
"Kenal. Gadis yang berdarah Jepang itu, kan?" jawab Renjun yang berkutat pada ponsel miringnya, tanpa menoleh ke arah Jeno.
"Kenapa? Lo suka sama dia?" tanya Haechan spontan yang baru saja meneguk cola-nya.
Tak ada jawaban dari Jeno setelah mendengar ucapan Haechan yang berujar secara gamblang. Dia meraih gitar di dekatnya, memetik senarnya sekali.
"Kalo suka bilang aja mas, pake gengsi segala," kata Chenle cengengesan, mulai mengusik temannya.
"Diem lu, anjirr," umpat Jeno, menatap geram pada Chenle. Hampir saja ia ingin menabuh gitar itu ke kepala temannya.
"Heh, lo bilang apa tadi?" rajuk Chenle, "Beraninya lo misuhi gue, si anak orang kaya sejagat—"
"Gaes!"
Chenle gagal mencela si Jeno ketika bias suara lain menyahut dari arah pintu yang terbuka. Menampakkan sosok lelaki yang datang. Tatapan mata mereka beralih menatap lebar ke arah Jaemin yang raut wajahnya tampak membekas memar, kecuali Jeno. Dia sudah tahu temannya itu kenapa.
"Muka kak Jaemin kenapa? Kok bonyok gitu?" tanya Jisung, memicingkan matanya.
Jaemin menghela napas berat. "Santai aja, muka gue meskipun kayak gini, masih tetap ganteng, kan?"
Mendengarnya, mereka memandang satu sama lain.
"Kepedean lu, anjir!" ledek Haechan yang terkekeh melihat temannya itu.
Tak memperdulikan ketawa mereka. Jaemin memilih duduk di samping Jeno dengan air muka masam.
"tapi sekarang wajah lo udah mendingan, daripada yang tadi, loh," kata Jeno mengamati wajah Jaemin lebih dekat.
"Lo tadi ke mana, bangke, bukannya ngobatin gue, langsung ditinggal pergi aja sama Mark hyung," decak Jaemin, menatap kesal pada Jeno yang hanya dibalas senyuman geli olehnya.
"Apaan, sih? Kok gue nggak tau, kalo lo habis berantem?" tanya Renjun heran.
"Kak Jaemin berantem sama siapa?" tanya Jisung penasaran.
"Pasti sama gengnya anak bibir ndower itu, kan?" terka Haechan.
Chenle melengos. "Berantem teross... kayak sinetron aja."
"Berisik deh kalian, bisa diem nggak, sih?" ketus Jaemin, mendengus kesal.
Jeno menghela napas kasar, "Tenang, Jaemin. Mendingan lo nyanyi aja sama gue, daripada lo dengerin bacotannya Haechan."
Haechan melotot ke arah Jeno. "Kok gue yang disalahin?!"
"Diem lo malika."
Kepala Jaemin pening mendengar ocehan temannya yang penting. Dia menarik napasnya dalam-dalam, dan menghembuskannya pelan-pelan. "Mark hyung ke mana? Nggak kesini?" tanyanya pada mereka. Baru sadar ia tak kelihatan batang hidungnya Mark sama sekali.
"Enggak. Sok sibuk dia, padahal nggak sibuk-sibuk amat," jawab Renjun, mengerucutkan bibirnya.
"Yaudahlah, ayo, Jen, nyanyi sama gue," ajak Jaemin.
"Lo aja yang nyanyi, gue yang main gitar." Jeno memetik senar gitarnya kemudian.
Jreeng
Jaemin menetralkan napasnya sejenak, sebelum irama lagu dinyanyikan."Nan neoran geol~"
Jreeng
"Geunyang hannune araboasseo~"
Jreeng jreeng
"You’re my missing puzzle piece." Kemudian, Jaemin terdiam cukup lama. "Ah! Udahlah, nggak mood gue."
Jeno menoleh cepat ke arah temannya. Mendengus kesal, lalu mengurai poninya ke atas. Yaelah... Jaem, nyanyi cuma tiga kalimat doang udah selesai," rajuknya.
"Nah, giliran gue yang nyanyi. Ayo Renjun, nyanyi bareng gue," ajak Haechan bersemangat, membuat anak itu menerima tawarannya.
Lainnya hanya mendengarkan Haechan dan Renjun yang bernyanyi dengan suara mereka yang merdu. Entah mengapa dalam benak Jaemin merasa tenang jika berkumpul dengan teman-temannya, daripada di rumah. Iya, suasana di rumahnya lagi tidak menyenangkan. Sepi dan sunyi.Beberapa menit kemudian, Jaemin merogoh saku jaketnya, mengambil ponselnya untuk mengirimkan pesan singkat pada seorang gadis.
Nana
Nara
21.10
Nara
Apa?
21.11
Jaemin pikir, gadis itu telah pergi tidur lebih dulu, tapi ternyata belum. Ia membalas pesan tersebut dalam waktu singkat.
Nana
Kangen...
21.12
Nara
Tidur sana!
Besok ada UH
21.13
Nana
Nggak bisa tidur
21.14
Nara
Why?
21.15
Nana
Minta kelon
21.16
Nara
!!
Gue blokir ya line lo
21.18
Nana
JANGAN!
21.18
Nara
Cepat tidur!
21.19
Nana
Oke-oke!
21.19
Good night
See you tomorrow Nara :)
21.20
Read
"Jaemin, main ML kuy!"
"Ayok!"Tbc...
Ridin and Rollin, oh baby!💙
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (END)
Fanfiction[TAHAP REVISI] ❝Pernah dekat, tapi dia tak menyukaiku. Padahal, aku mencintainya❞ - Jaemin ❝Dia laki-laki yang aneh, tapi aku penasaran dengannya❞ - Nara Lelaki dengan sejuta senyum manisnya yang tak pernah luput dari wajahnya. Bisaku bilang dia itu...