❝Jika bulan tak kunjung datang, namun seribu bintang yang akan menemani di dalam kegelapan malam❞
HAPPY READING
Aku langsung tersentak kecil dan sadar dari lamunan. Menoleh ke samping, ternyata Na Jaemin berada di dekatku saat ini. "A-aku... nggak sengaja lewat sini tadi," ucapku gugup.
Ah, buat apa pula aku cemburu? Ingat, Jaemin bukan siapa-siapaku. Tak ada gunanya aku cemburu.
"Jalan sendirian ke sini?"
"Eem... iya." Aku mengangguk kecil.
Jaemin manggut-manggut saja. "Jangan pergi sendiri, nanti kalo diculik orang jahat gimana? Iya, kalo yang nyulik ganteng kayak aku."
Mataku langsung membulat. Aku tidak salah dengar, bukan?
Bisa-bisanya dia mengatakan kalimat seperti itu padaku. Benar dugaanku, kebanyakan lelaki basi dengan kata-kata manisnya. Menyebalkan.
"Ayo pulang," ajak Jaemin.
Ah, sudahlah. Lupakan kata-kata dia tadi.
Kemudian, kami berdua berjalan beriringan. Melangkah setapak demi setapak jalan trotoar untuk menuju ke halte.
"Na, ke sungai Han yuk!" ajakku bersemangat dan menoleh pada laki-laki itu.
"Ngapain?"
"Liat senja. Ayo! Senjanya bagus loh hari ini. Liat tuh langit sorenya."
Pandangan kami berdua mengarah ke barat. Semburat jingga itu tampak terbentang elok dari ujung barat. Indah.
Mendengar ucapan gadis itu yang ingin melihat senja. Jaemin hanya mengulum senyum. Akhirnya, dia menurut apa permintaan sang gadis.
Aku tak tahu apa yang ada di pikiranku saat ini. Mengajak Na Jaemin melihat senja bersamaku? Baiklah, mungkin cukup hari ini saja.
~~~
Memang benar. Jika melihat senja di dekat sungai memang tampak sangat cantik. Banyak orang yang berlalu lalang di sekitar sungai Han. Sinar mentari itu tampak memantulkan cahaya keemasan di aliran sungai yang beriak alun.
"Wah...!" Kedua tanganku terentang lebar di hadapan sungai. Sepasang mataku pun berbinar-binar memandang langit jingga. Menghirup udara segar, cuaca hari sangat bagus.
Dari belakang, Jaemin diam-diam mengambil gambar gadis itu yang masih memandangi senja. Dia memotret gaya dan ekspresi sang gadis yang cantik itu dengan estetis, tanpa di sadari. Tampak cantik di mata Jaemin.
Kemudian, aku memilih untuk duduk di bangku kayu panjang yang jaraknya tak terlalu jauh. Lalu disusul oleh Jaemin yang duduk sejajar di sebelahku.
"Kamu suka lihat senja?" tanya Jaemin kemudian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Story (END)
Fanfic[TAHAP REVISI] ❝Pernah dekat, tapi dia tak menyukaiku. Padahal, aku mencintainya❞ - Jaemin ❝Dia laki-laki yang aneh, tapi aku penasaran dengannya❞ - Nara Lelaki dengan sejuta senyum manisnya yang tak pernah luput dari wajahnya. Bisaku bilang dia itu...