Tujuh

180 15 0
                                    


Hallo, assalamu'alaikum,
Apa kabar?
Semoga baik ya.

Happy reading💙

***

Aku dan dua sahabatku sudah empat hari tidak bertemu, aku juga jarang ke kampus aku hanya dirumah saja tidak kemana-mana, dirumah hanya menonton kajian di laptop. Aku kemarin dapet kabar dari Gia kalo Ria masuk rumah sakit. Terakhir kami ketemu Ria baik baik aja, tapi ga tau kenapa tiba-tiba dia drop dan masuk rumah sakit. Aku dan Gia berencana akan membesuk Ria di rumah sakit.

Benda pipih yang biasa ku bawa kemana-mana tiba-tiba bergetar yang menandakan bahwa ada pesan masuk.

Gia
Assalamu'alaikum. Lis, besok jadi kan besuk Ria jam 11 siang?

Lisa
Wa'alaikumsalam. Jadi dong, Gi. Udah tau dimana rumah sakitnya?

Gia
Udah kok. Udah nanya sama Mamanya Ria.

Lisa
Oke. Ngomong-ngomong dia kenapa tiba-tiba drop kayak gitu?

Gia
Ga tau pasti sih Lis. Kayaknya dia kecapekan aja deh. Tau sendiri kan gimana kuliah kita akhir-akhir ini.

Lisa
Iya sih, kamu ada bener nya juga. Besok ketemuan dimana?

Gia
Aku ke apartemen kamu aja ya, jadi berangkatnya bareng.

Lisa
Kamu bawa motor?

Gia
Ga kayaknya Lis. Ga apa apa kan kalo aku naik mobil bareng kamu?

Lisa
Ga apa apa. Artinya kamu kesini naik ojek dong?

Gia
Iyalah. Masa aku jalan kaki.

Lisa
Ga gitu maksudnya. Maksud aku, biar aku aja yang jemput kamu, terus kita berangkatnya bareng.

Gia
Ga usah, Lis. Beneran ga usah deh. Biar aku aja yang ke tempat kamu.

Lisa
Ya udah deh. Sampai ketemu besok.

Gia
Oke, baii.

Lisa
Read.

***

Aku dan Gia sudah berencana membesuk Ria hari ini dirumah sakit jam 11 siang. Sekarang aku sedang duduk di sofa apartemen ku sambil menunggu Gia datang dan setelah itu langsung berangkat ke rumah sakit. Tak lama terdengar bunyi bel apartemen, aku langsung keluar.

"Berangkat sekarang?" tanyaku ketika berada di depan pintu dan ada Gia disana.

"Assalamu'alaikum, Lisa," ujar Gia tersenyum.

"Hehe. Astagfirullah. Wa'alaikumsalam,"

"Sabar, Ria ga apa apa. Cuma kecapekan doang," ujar Gia. "Aku tau kamu khawatir, tapi ga usah buru-buru kayak gini" lanjutnya.

"Iya, maaf. Udah yuk berangkat,"

***

Sekarang kami sudah dalam mobil, seperti biasa aku melajukan mobilku dengan kecepatan sedang. Kali ini aku tidak buru-buru seperti tadi, aku cukup santai.

"Tadi naik ojek, Gi?"

"Iya"

"Kenapa udah jarang bawa motor?"

"Lagi males aja,"

"Ohh okee," aku mengangguk ragu.

"Masih Lis mimpiin ikhwan itu?"

Ikhwan Dalam MimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang