20

2.3K 347 9
                                    

***

Setibanya di bandara, Lisa meninggalkan Jiyong sendirian di tempat parkir. Gadis itu pergi mencari tiga temannya, sementara Jiyong memilih untuk tetap di mobil. Terlalu berbahaya jika dia harus turun dan bertemu banyak orang di bandara. Terutama beberapa anak sekolah yang lebih memilih bermain di bandara untuk sekedar melihat artis kesukaan mereka dibanding belajar di sekolah. Kalau dulu para guru melakukan razia di PC-Cafe atau di Game Center, kini guru-guru harus menambahkan bandara di daftar tempat razia mereka.

Lisa melangkah mendekati pintu kedatangan di bandara itu, mencari telepon umum di dekat sana lalu melihat seorang gadis dengan gaun biru bersandar pada pria berkemeja yang juga berwarna biru. Pria dan wanita itu adalah Rose juga Mark. Lisa dan Rose bertukar tatapan kemudian saling tersenyum untuk menyapa.

"Itu dia," ucap Rose sembari menunjuk Lisa dengan dagunya. Lisa hanya tersenyum pada tiga temannya itu kemudian melangkah kembali ke tempat mobil Jiyong di parkir.

"Mana teman temanmu?" tanya Jiyong yang melihat Lisa kembali sendirian.

"satu, dua, tiga," gumam Lisa disusul tiga orang yang tiba-tiba masuk ke dalam mobil Jiyong.

"Ya!" pekik Jiyong dan Rose, hampir bersamaan.

"Roseanne Park?!" tambah Jiyong begitu melihat Rose duduk di antara dua pria berambut pirang. Jiyong mengenali gadis yang baru saja tiba dari Jepang itu. Tentu ia mengenalinya, karena Roseanne Park adalah penyanyi yang pernah berduet bersamanya. Rose memang bukan penyanyi terkenal, namun menurut Jiyong suara gadis itu sangat unik hingga ia sudi berduet bersamanya. Rose sempat menjadi anak pelatihan di agensi tempat Jiyong bekerja, selain teman duet, fakta itulah yang Jiyong ingat sekarang.

Rose tertawa melihat Jiyong. Tidak menyangka ia akan bertemu dengan Jiyong lagi, di bandara, beberapa waktu setelah ia melarikan diri dari YG Entertaiment. "Halo, Tuan Kwon," sapa Rose dengan kekehan kecil khas seseorang yang gugup usai tertangkap basah melakukan kesalahan.

"Kau sudah kabur hampir dua setengah tahun yang lalu, iya kan? Padahal sudah hampir debut," ucap Jiyong membuat Rose tersenyum semakin lebar. Rose berharap Jiyong tidak akan mengungkit masa lalu itu, namun harapannya sudah sirna begitu Jiyong membuka mulutnya. "Kalau kau mencari laguku yang judulnya Without You, kau akan langsung mengenali suaranya," lapor Jiyong, pada Lisa juga dua bocah laki-laki yang terlihat sama terkejutnya.

"Ku pikir Lisa yang paling bodoh,"

"Luar biasa, lagunya benar-benar ada," gumam Lisa menyusul komentar Mark alias si pria berkemeja biru.

"Kau tidak ingin mengatakan apapun Rosie?" desak Jiyong, masih menatap gadis yang duduk di kursi penumpang bagian belakang. Masih tidak percaya kalau anak yang melarikan diri dan sempat membuat keributan itu kini masuk dengan sendirinya ke dalam mobilnya.

"Apa kabarmu oppa?" tanya Rose, berbasa-basi dan masih diselingi beberapa kekehan kecil yang terdengar malu-malu, dengan sedikit bumbu kekhawatiran.

"Oppa, ayo kita pulang saja," ajak Lisa dan Jiyong hanya menggeleng heran kemudian kembali melihat kedepan dan mengemudikan mobilnya. Belum jauh melaju, Lisa kembali bicara. Kali ini ia meminta tiga tamunya untuk menyerahkan hasil kerja mereka. "Tunggu, berikan padaku hasil kerja kalian, aku tidak mau dapat masalah," ucap Lisa, sedikit tiba-tiba namun tidak mengejutkan siapapun selain tiga tamu di belakangnya.

"Darimana kau tahu kalau aku-"

"Berikan saja. Kau tidak malu karena ketahuan?" ucap Lisa menyela perkataan Rose. Ketiga orang di jok penumpang kemudian memberikan masing-masing dua dompet pada Lisa dan Lisa hanya menggeleng, heran karena sikap teman-temannya itu.

LoserTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang