⚠️Bacanya harus hati-hati ya, karena kamu akan menjadi salah satu orang yang akan mengetahui fakta besar tentang seorang Sia Queena yang katanya nyaris sempurna;)
***
Di dalam hidup, pasti selalu ada perubahan. Semuanya bisa berubah. Siapapun, dimanapun, apapun itu yang ada di dunia ini semua itu akan diubah oleh waktu atau dipaksa berubah oleh keadaan.
Sebagian ada yang selalu saja mengeluh dan bertanya-tanya. Kenapa semua harus berubah bahkan terkadang menjadi tak sesuai dengan apa yang mereka inginkan? Mereka benar-benar dipaksa untuk menerima dan melewati perubahan itu, lalu kemudian menjadi terbiasa dengan hal baru di hidupnya.
Ada yang mengatakan, siklus kehidupan memang seperti itu. Terkesan jahat, namun kita selalu diyakinkan bahwa pasti akan ada hal baik dikemudian hari untuk membuat kita bersyukur atas perubahan yang terjadi saat ini.
Perkara apa yang terjadi di hidup Queen secara tiba-tiba, itu mungkin hanya salah satu dari banyaknya cobaan hidup yang rumit. Anggap saja, roda kehidupannya telah bergerak untuk membuat keadaannya kini berada di bawah—roda kehidupan yang katanya selalu berputar untuk membalikan nasib seseorang.
Sebuah perubahan yang tentu saja akan dialami setiap manusia dan pada siklus kehidupan ini. Perubahan yang kini tepatnya harus terjadi pada dirinya sendiri untuk menjadi pribadi lebih baik.
Dulu, ketika menjadi seseorang yang memiliki segalanya Queen tak pernah menghargai hal kecil di sekitarnya. Queen tidak pernah menghargai seseorang atau menghargai hal kecil yang membuat hidupnya menjadi dipenuhi kata beruntung.
Queen menarik nafas panjang, setelah selesai mandi dan mengeringkan rambutnya yang basah, ia melakukan kegiatan selanjutnya yaitu merapikan barang-barang miliknya yang masih berantakan.
Mulai pada detik ini, Queen ditantang untuk menangani semuanya sendirian. Ia dipaksa harus menjadi mandiri untuk semua hal yang berkaitan dengan hidupnya. Tentu saja itu lebih sulit untuk seorang Sia Queena yang notabene-nya dulu selalu diurus segala ini-itunya oleh orang-orang khusus.
Setelah selesai menyimpan pakaiannya pada lemari yang tersedia disana, ia ingin meletakan tas besar yang sudah kosong itu di sebelah lemari yang menyediakan tempat menyimpan barang dengan ukuran lebih besar. Berniat untuk memeriksa isinya sekali lagi, Queen mendapati amplop coklat yang hampir saja ia lupakan.
Sekian detik ia gunakan waktunya untuk menatap sisi luar kertas coklat itu. Entah apa yang ada di dalam amplop yang sedang digenggamnya sekarang. Queen harus bersiap dengan segala kemungkinan buruk yang menjadi rahasia selanjutnya yang ia ketahui dari sang Papa.
Queen tidak ingin mengundur waktu untuk mengetahui isinya nanti-nanti saja. Ia sudah hancur, maka biarlah hancur sekalian jika memang benar hal buruk yang terdapat di dalam amplop yang sedang dibuka secara perlahan dengan keadaan jari gemetar saat ini.
Ada dua lembar kertas, pada bagian atas lagi-lagi Papanya menulis sebuah surat dengan tulisan tangan khas miliknya sendiri. Queen membasahi tengorokannya yang terasa kering sebelum mulai membaca kalimat panjang diatas kertas itu.
'Sayang...' membaca kalimat pertama, Queen tersenyum getir. Pada kenyataan yang terjadi, Papanya tak sayang padanya. Itu hanya kalimat pemanis yang ia tulis di atas kertas, dengan tujuan menjadikan kata itu sebagai penenang.
'Papa minta maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang sedang terjadi saat ini, padamu dan pada keluarga kecil kita. Demi apapun yang berharga di dunia ini, Papa tidak pernah berharap surat ini akan berada di gengamanmu. Namun ternyata Tuhan berkata lain, sang pencipta mengubah rencana Papa hingga akhirnya kamu mengalami semua ini dan membaca surat yang hanya akan menjadi pembawa kesedihan untukmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Syndrome
Teen FictionMungkin karena terlalu dimanjakan oleh kedua orang tuanya sejak kecil, ia tumbuh menjadi cewek angkuh yang segala kemauannya harus di turuti. Dia, Sia Queena. Cewek pengidap 'princess syndrome' yang berwajah super cantik, kulit putih bersih bak po...