46 - Be mine and i'll be yours

2.3K 194 58
                                    

Queen pernah berkata bahwa ia akan baik-baik saja dengan keadaan ekonomi keluarganya yang diambang kehancuran, dan itu memang benar adanya. Namun setelah hari demi hari ia lalui, pemandangan yang terlihat seakan tidak bisa lagi dikatakan baik-baik saja.

Queen merasa bahwa usaha Papanya tidak bisa berjalan lancar seperti harapan.
Satu persatu orang-orang kepercayaan yang ada di rumah mewah itu hilang, begitupun asisten rumah tangga yang sekarang hanya tersisa satu orang.

Malam ini, Queen mengitari kebun yang ada di belakang rumahnya hanya sekadar mencari udara malam yang sejuk setelah hujan mereda. Ia memperhatikan setiap pohon-pohon berukuran sedang yang ada di dekatnya, dibantu oleh banyaknya lampu taman sebagai penerang, Queen jadi terbantu untuk dapat melihat beberapa bekas tetesan air hujan yang masih tertinggal di atas permukaan daun.

Kebun kesayangan Mamanya terlihat sedikit berbeda. Meskipun masih bisa dikatakan indah, namun terlihat kurang dirawat. Hal itu mungkin karena tukang yang biasa membersihkan dan merawat kebun milik Mamanya telah diberhentikan oleh sang Papa.

"Nona Queen, saya mendapat kiriman paket untuk Nona." Seorang penjaga menghampiri Queen saat ia akan masuk ke dalam rumah.

"Dari siapa?"

"Sama seperti sebelumnya, tidak ada nama pengirim."

Queen mengambil alih paket yang ada di tangan si penjaga, kemudian tanpa sepatah kata ia melanjutkan langkahnya.

Sesampainya di kamar, Queen langsung mengambil posisi untuk duduk di salah satu sofa berwarna biru muda, tentu saja ia berniat untuk segera mengetahui isi paket yang sedang digenggamnya.

Dengan asal ia merobek kertas yang digunakan sebagai pembungkus luar dari kotak persegi yang sesungguhnya. Kemudian setelah merobek habis kertas yang digunakan sebagai luaran, Queen membuka tutup kotak persegi tersebut.

Sama seperti kemarin, Queen hanya mendapatkan satu foto berukuran kecil, namun dengan gambar yang berbeda dengan foto yang ia dapatkan sebelumnya.

Entah apa maksud pengirim memberikan paket berisi foto-foto yang membingungkan tersebut. Cetakan pertama, Queen mendapatkan gambaran dengan latar jalanan yang di sisi kanan dan kirinya ditumbuhi rumput liar menjulang tinggi. Cetakan kedua—yang ia dapatkan sehari setelah foto pertama, berisi latar rumah kecil yang usang akibat sudah lama tidak ditempati, dan cetakan ketiga—yang malam ini Queen dapati dari kiriman paket misterius itu, adalah gambar kobaran api.

Queen masih menyimpan dua foto yang ia dapatkan sebelumnya, dan kini ia sedang menyatukan setiap potongan gambar tersebut. Ia sedang berusaha memecahkan makna yang mungkin tersembunyi melalui setiap potongan gambar yang mungkin saling berkaitan.

Jalanan, rumah usang, dan api yang berkobar. Queen memindahkan pandangannya dari foto pertama lalu ke foto kedua, dan begitu seterusnya hingga berkali-kali. Namun, kecerdasannya sama sekali tidak berfungsi untuk menemukan jawaban dari foto-foto aneh itu.

Ia menghelas nafas lelah, kemudian menyerah untuk menemukan arti yang sebenarnya. Queen menyimpan semua menjadi satu pada kotak persegi tersebut, kemudian merebahkan tubuhnya di atas ranjang.

Queen meluruskan pandangannya ke langit-langit kamar, memikirkan segala hal dari yang tidak penting sampai yang sangat menganggu pikirannya. Tiba-tiba saja, Queen teringat oleh ancaman akun yang katanya akan membunuhnya.

Akan membunuh..., berarti secara logika hidupnya sedang diintai? Mungkinkah foto-foto yang ia dapati dari paket misterius ada hubungannya dengan ancaman pembunuhan tersebut?

Queen menelan salivanya, membasahi kerongkongannya yang terasa kering, kemudian menoleh kearah kotak persegi berwarna hitam pekat yang ia letakan sembarang.

Princess SyndromeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang