بسم الله الر حمن الر حيم
__________________________________________
Setelah mendengar perkataan dokter tadi Zaki segera masuk ke dalam ruangan, berjalan mendekati Rara dengan Danu yang berada di belakangnya. Gadis itu masih menutup matanya dengan perban yang ada di pelipisnya.
Hal ini membuat Zaki meringis pasti gadis ini kesakitan. Ia merasa sangat bersalah karena dia tidak bisa menjaga Rara meski harus dengan jarak yang jauh.
Selang beberapa menit Shila, Reva dan Diva datang menghampiri Rara, karena setelah Rara ditangani oleh dokter Diva dan Shila kembali ke asrama untuk mengambil barang yang tertinggal mereka juga memberitahu Reva bahwa Rara terluka alhasil Reva ikut dengan mereka menjenguk Rara.
"Ra kok kamu betah banget sih tidurnya?" lirih Shila.
"Kamu jahat Ra kenapa nggak mau buka mata kamu," lirih Reva.
"Aku gak bisa liat kamu kayak gini terus Ra bangun hiks..." tangis Diva pecah ia tidak tega melihat sahabatnya yang masih setia menutup matanya.
Danu yang melihat itu menghampiri Diva, ia memeluk Diva erat dirinya tidak bisa melihat adik tercintanya menangis.
"Sudahlah, InsyaaAllah dia baik-baik saja nanti juga Rara siuman kok," ujar Danu berusaha menenangkan sang adik.
"Tapi Mas, aku sedih liat keadaan Rara kenapa harus dia yang terkena lemparan batu itu hiks....hiks...." lirih Diva sambil memeluk Danu.
"Semuanya sudah takdir, ini ujian buat Rara apa kamu lupa kalau Allah itu sayang sama kita, itu sebabnya Allah terus kasih ujian buat kita," ujar Danu.
Diva menganggukan kepalanya, menghapus sisa-sisa air matanya lalu berjalan mendekati Rara yang masih setia menutup matanya, Reva dan Shila pun berdiri tepat disamping gadis itu.
Diva terkejut melihat Rara yang mukai membuka matanya, sontak ia langsung berteriak histeris karena terlanjur bahagia.
Hal itu membuat Zaki tersentak, lalu berjalan menghampiri Rara yang masih terlihat kurang baik.
"Apa yg sakit Ra?" Tanya Zaki dengan wajah cemas.
"Hanya sedikit pusing," ujarnya lirih sambil memegangi pelipisnya yang di perban.
"Sebaiknya kamu istirahat jangan banyak gerak kamu masih lemah," ujarnya dengan raut wajah datar.
"Iya terimakasih Gus," jawabnya lirih.
Setelah mengucapkan salam, Zaki melangkah keluar meninggalkan Rara dan membiarkan gadis itu untuk beristirahat gadis itu butuh hanyak istirahat.
* * * *
Sebuah mobil hitam terparkir cantik di depan ndalem, seorang pria dan wanita paruh baya berjalan menuju ndalem. Gadis yang keluar bersamanya itu pun berjalan mengikuti langkah kedua orang tuanya sambil menundukan pandangan nya karena malu.
Tak lama pintu terbuka dan menampakan perempuan paruh baya dengan hijab syar'i, perempuan itu tersenyum dan menyuruh mereka masuk. Setelah itu seorang laki-laki turun dari arah tangga dan ikut bergabung duduk disebelah istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]
RomanceSEBELUM BACA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA<3 [PART LENGKAP] Cinta dalam diam seorang gadis cantik dan shalihah, ia mengagumi sosok laki laki shalih dan tampan, yang selama ini ia pendam. Lelaki itu pun tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi...