بسم الله الر حمن الر حيم
"Ini akhirnya semua sudah diatur oleh-Nya dengan sedemikian rupa, kita hanya bisa menjalani dan mengikuti alur takdir yang sudah ditentukan,"-CDBT.
_________________________________
Kini sudah bulan ke sembilan Rara mengandung buah hatinya, selama mengandung ia jadi cepat merasa lelah padahal jarak yang ia tempuh tidak terlalu jauh. Ia juga lebih sedikit manja dan cengeng entahlah mungkin karena hormon kehamilan.
Saat ini Rara tengah melakukan vidio call dengan Aya-sahabatnya. Aya sudah pulang beberapa bulan yang lalu. Namun untuk saat ini Aya manginap dirumah Martin, Aya sudah melahirkan putri pertamanya tanda cinta Aya dan juga Gus Danu kini putri pertama mereka berusia 1 tahun.
"Kamu gendutan deh Ra," ledek Aya dengan raut wajah menyebalkan menurut Rara.
"Tuh kan! Mas Zaki juga bilangnya Rara gendut, kalian jahat hiks..." Rara menangis membuat Aya yang berada disana panik, pasalnya ia hanya bercanda mengatakan hal itu. Ia lupa jika hormon ibu hamil itu akan naik turun.
"Ra jangan nangis dong, aku bercanda kok kamu kurusan serius deh."
"Tuh kan bohong, Rara nggak suka huaaa...."
"Ra tapi kamu tetap cantik kok." Aya masih berusaha membujuk Rara, ia bingung pasalnya dulu Aya saat mengandung tidak manja dan semenyebalkan Rara seperti saat ini.
"Kamu nggak bohong kan."
"Ya Allah Ra, aku mana mungkin bohong."
"Oke, jadi kamu kapan kesininya?" Tanya Rara dengan tatapan sendu.
"Lusa aku kepesantren, Ummah sama Abah juga mau lihat Aisyah." Terlihat Aya yang tengah menggendong tubuh mungil Aisyah putri pertamanya.
"Oke cepet pulang ya, nanti Aisyah aku gendong," ujar Rara begitu antusias.
"Aku tutup ya Ra, Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam," sahut Rara.
Setelah melepas rindu dengan sahabat seperjuangan nya, Rara menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang tangan kanan nya mengusap lembut perut besarnya. Bibirnya tidak bisa terus untuk berhenti tersenyum, dalam hati ia tidak pernah berhenti mengucap syukur kepala Allah SWT yang telah memberikan nya kebahagiaan yang tiada tara.
Saat tengah asik melamun, pergerakan dari arah samping mengganggu lamunan nya, Rara menoleh dan mendapati wajah letih suaminya. Zaki baru saja pulang dari kantor wajahnya begitu lusuh. Rara tersenyum manis ia lalu mengusap rahang tegas suaminya.
"Kamu capek?"
Zaki menganguk lalu merebahkan tubuhnya dengan paha Rara yang dijadikan sebagai bantal.
"Tapi, setelah melihat kamu rasa lelah ini hilang gitu aja," ujar Zaki sambil mengusap perut besar istrinya.
"Assalamualaikum anak Ayah, gimana apa kamu hari ini bikin Bunda kesel?" Tanya Zaki pada calon buah hatinya.
"Waalaikumussalam, nggak dong Ayah aku malah jagain Bunda," sahut Rara dengan menirukan suara seperti anak kecil.
Zaki terkekeh renyah ia lalu mengusap pipi Rara yang berisi, lalu menggenggam erat tangan kiri Rara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]
RomanceSEBELUM BACA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA<3 [PART LENGKAP] Cinta dalam diam seorang gadis cantik dan shalihah, ia mengagumi sosok laki laki shalih dan tampan, yang selama ini ia pendam. Lelaki itu pun tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi...