بسم الله الر حمن الر حيم
"Jika cinta harus memandang fisik dan materi lalu untuk apa hati diciptakan? Cintailah dia karena Allah maka kamu akan merasa bahagia."-Danu.
_________________________________________
Setelah mengantar dan menemani Zaki ke ndalem Umi Zubaidah Danu berjalan menuju ndalem Umah nya.
Saat Danu sedang melihat kearah sekitar perbatasan antara pondok putra dan pondok putri tiba-tiba ada yang melemparinya buku, sontak membuat Danu terkejut dan menoleh mencari siapa pemilik buku ini. Danu melihat buku ini mencari apa ada nama pemiliknya disana.
Danu membuka buku itu dan ada nama 'Aya Anastasya' ternyata nama pemilik buku ini Aya, tapi bagaimana bisa buku ini jatuh dan mengenai wajahnya. Danu hendak membalikan tubuhnya ia berniat untuk menyimpan buku ini dan akan mengembalikan nya nanti.
Namun langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang memenggilnya. Danu langsung membalikan tubuhnya.
"Ma-maaf Gus buku itu punya saya," ucapnya terbata.
Jadi buku ini milik gadis yang tadi disakitin oleh laki laki itu, gadis yang membuat Danu jadi merasa gugup dan salah tingkah serta membuat hatinya berdetak kencang.
"Jadi ini punya kamu?" tanya Danu datar dan tetap berusaha tenang.
"Njeh Gus."
"Maaf Gus saya ndak sengaja tadi, Rara sibuk mengganggu saya dia merebut buku saya yang dipegang jenengan. tapi saya tidak memberikan nya alhasil buku itu terlempar dan tidak sengaja mengenai wajah sampean," potong Aya saat Danu ingin membuka suaranya, ia tau pasti Danu sangat keberatan dan akan memarahinya nanti.
"Yaudah ini ambilah," ujar Danu memberikan buku itu.
"Gus Danu marah sama saya?"
"Untuk apa?"
"Em-anu itu apa wajah Gus Danu sakit karena tadi."
"Tidak."
"Kalau gitu saya permisi dulu sekali lagi saya minta maaf."
"Lain kali hati-hati bagaimana nanti kalau yang wajahnya Kyai Syam atau Kyai Hasyim yang kena?"
"Iya Gus lain kali saya lebih hati-hati saya permisi Assalamu alaikum."
"Wa'alaikumussalam."
Entah dorongan dari mana kedua sudut bibir Danu terangkat dia tersenyum sangat manis, senyuman ini lah yang di tunggu-tunggu para santriwati yang mengaguminya.
Melihat wajah Aya yang memerah menahan takutnya itu membuat Danu gemas, ingin sekali menarik hidung mancungnya itu tapi ia tidak bisa melakukan nya sikapnya membuat Danu jadi senyum senyum sendiri.
* * * *
"RARAAA!" teriak Aya.
"Aduh apaan sih bisa ndak jangan teriak-teriak," ujarnya sambil memegangi telinganya yang berdenyut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]
RomanceSEBELUM BACA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA<3 [PART LENGKAP] Cinta dalam diam seorang gadis cantik dan shalihah, ia mengagumi sosok laki laki shalih dan tampan, yang selama ini ia pendam. Lelaki itu pun tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi...