بسم الله الر حمن الر حيم
"Tiada cinta yang aku lihat dimatamu, melainkan obsesi yang sangat besar terlihat jelas disana, jika benar itu cinta Kamu tidak mungkin menyakitiku." -Aya
____________________________________
Pagi hari seperti biasanya Rara menyiram beberapa tanaman milik Nyai Zubaidah, kondisinya saat ini sudah mulai membaik walaupun masih sedikit pusing.
Tiba-tiba Ustazah Hana datang dan memintanya untuk pergi ke pasar membeli bahan makanan untuk para santri, sebab beliau tidak bisa kepasar sendiri terlebih lagi ia sekarang sedang mengandung.
Jadi Rara tidak bisa menolaknya maka dari itu ia langsung menerimanya dan meminta Aya untuk menemaninya ke pasar, karena Shila dan yang lainnya sedang sibuk membersihkan musholah.
Rara berjalan kearah motor matic milik pesantren ia sudah meminjamnya tadi, kali ini Aya yang akan menyetir walau Rara sedikit ragu pasalnya dulu saat Rara pergi dengan Aya dia melajukan motornya dengan cepat sehingga mereka berdua jatuh kearah semak-semak.
"Tapi Aya kamu bawa motornya jangan ngebut kaya dulu ya," ujar Rara memperingati.
"Hehe masih ingat aja kamu, buat kali ini aku ndak ngebut kok," jawabnya sambil cengengesan.
"Janji ya."
"Iya janji."
"Yaudah ayok cepat jalan."
"Siap pegangan ya."
Aya langsung melajukan motornya dengan kecepatan sedang, ia tidak akan mengebut kali ini karena ia sudah berjanji pada Mamah dan Papahnya bahwa Aya akan berubah menjadi anak yang lebih baik lagi.
* * * *
Tidak butuh waktu lama mereka sudah sampai di pasar yang tak jauh dari pesantren, Aya memarkirkan motornya lalu berjalan mengikuti langkah Rara yang sudah berada di samping penjual sayuran.
"Jadi berapa Bu?" tanya Rara pada si penjual sayur.
"Semuanya 25.000 neng," jawabnya.
"Ini Bu uangnya," ujarnya lalu memberikan uang 25.000.
Setelah membeli sayuran mereka membeli ikan dan ayam. Baru saja mereka melangkah tapi langkahnya terhenti ketika ada seseorang yang menarik tangan Aya kasar dan membawanya ketempat yang sepi.
Laki-laki itu langsung menampar pipi Aya, sedangkan Rara membulatkan matanya ketika melihat sahabatnya ditampar oleh seseorang yang dulunya paling Aya sayangi.
"Kamu kenapa nampar Aya Rey?" tanya Rara kesal tak habis fikir dengan perbuatan Reyhan.
"Lo diam! Ini nggak ada urusan nya sama lo!" Bentak Reyhan lalu kembali menatap Aya tajam.
"Kenapa kamu menjauh Aya, aku sayang sama kamu," ucapnya lalu hendak meraih tangan Aya tapi segera Aya tepis tangan Reyhan.
"SAYANG KAMU BILANG! LALU INI APA HAH! INI YANG KAMU BILANG SAYANG!" Bentak Aya yang menunjuk pipi nya yang memerah karena tamparan dari Reyhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]
RomanceSEBELUM BACA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA<3 [PART LENGKAP] Cinta dalam diam seorang gadis cantik dan shalihah, ia mengagumi sosok laki laki shalih dan tampan, yang selama ini ia pendam. Lelaki itu pun tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi...