28. Di Penjara

1.2K 104 1
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

"Tidak seharusnya kita mencintai seseorang terlalu berlebihan, jika kita mencintainya maka sebutlah namanya lewat sepertiga malam mu, maka Allah akan merestui dan mengabulkan do'a mu. Sungguh Allah cemburu jika kita lebih mencintai hambanya dan lebih mengabaikan-Nya"--CDBT.

_________________________________________


"TASYA!!!" teriak Rara saat melihat adiknya dengan kondisi yang sangat kacau.

Sedangkan perempuan yang tengah memakai masker dan kacamata itu terkejut dengan kedatangan Zaki. Membuat gadis itu membeku, sial bagaimana dia bisa kecolongan begini dan siapa dia? Jack? Jangan bilang Zaki meminta bantuan nya untuk mencari Tasya.

"Siapa kamu!" Bentak Zaki pada gadis yang masih menutupi wajahnya dengan masker dan kacamata, sedangkan gadis itu tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Kenapa anda diam saya sudah tau siapa anda jadi buka masker dan kacamata kamu. Karena itu akan sia-sia," celetuk Jack. Sedangkan Zaki, Danu dan yang lainnya menatap Jack dengan bermacam pertanyaan. Jadi Jack sudah tau siapa yang menculik Tasya, tapi kenapa dia tidak memberitahunya.

"Jack kamu-"

"Nadya."

"Hah?"

"Dia Nadya. putri dari Kyai Taufiq dan Nyai Saadah yang sudah dibutakan karena cinta," tutur Jack seraya menunjuk gadis itu.

Sedangkan Zaki dan Danu masih bingung antara percaya atau tidak percaya. Namun melihat apa yang dilakukan Nadya pada Rara beberapa bulan yang lalu Zaki seakan percaya dengan apa yang dikatakan Jack.

"Apa benar kamu Nadya?" Tanya Zaki dengan tatapan mengintimidasi, namun yang ditanya hanya bisa terdiam dan menelan salivanya kasar.

"Kenapa kamu diam?" Gertak Jack.

"Kalau iya itu kamu tolong beritahu saya Ning mengapa sampean melakukan ini," tanya Rara lirih seraya mendekati Tasya namun Nadya segera mencegahnya.

Nadya kemudian membuka masker dan kacamatanya kasar, betapa terkejutnya Zaki dan Danu bahwa wanita yang dulu ia bangga-bangga kan melakukan hal yang memalukan seperti ini, ia bahkan tidak memperdulikan statusnya sebagai putri dari seorang Kyai.

Rara, Diva dan Aya pun tak kalah terkejutnya, perempuan yang selama ini menjadi panutan Diva sekarang sudah menjelma sebagai iblis. Rara hanya bisa menggelengkan kepalanya ia tidak menyangka teman satu kampus sekaligus Ning nya ini akan melakukan hal yang sangat buruk, bahkan ia sampai melukai Tasya hanya karena Rara. Jika memang begitu mengapa dia tidak menyekap Rara saja kenapa harus adiknya yang menjadi korban.

"Kenapa kamu melakukan ini Nadya!" Bentak Zaki dengan amarah yang sudah memuncak.

Danu menghampiri sepupunya takut emosi Zaki sudah kelewat batas, "Kontrol emosi kamu Zaki, jangan buat setan tertawa karena kamu tidak bisa mengendalikan emosimu."

Zaki menghela nafas kasar dan membaca kalimat istighfar dalam hatinya, Danu benar ia tidak boleh terbawa emosi. Ia berjalan mendekati Nadya lalu manatapnya tajam, sedangkan Nadya hanya bisa terdiam ia tidak berani manatap mata Zaki ia tau sekarang Zaki sedang emosi. Namun Nadya berusaha sebisa mungkin agar tidak terlihat gugup didepan Zaki.

"Jelaskan!" Zaki yang sekarang tengah memalingkan pandangannya karena tidak ingin menatap lama wajah Nadya, ia juga muak.

"Saya-"

"Jelaskan pada kami Nadya?" Cetus Danu.

"....kenapa kamu melakukan ini!" Imbuh Danu.

Nadya memejamkan matanya sejenak lalu menatap tajam kearah Rara, mata Nadya merah ia menahan amarahnya sedari tadi.

Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang