52. Rara Aneh

1.3K 92 3
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

"Terima kasih ya Allah atas apa yang enkau berikan saat ini," Rara & Zaki.

____________________________________

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan menguras tenaga mereka sudah sampai tepat didepan ndalem Kyai Syam, Zaki membuka pintu lalu keluar di ikuti dengan Rara, Hafizah, Khanza dan juga Jack. Kedatangan mereka disambut hangat oleh Nyai Zubaidah beliau bahkan sudah memeluk Rara erat.

"Kamu tidak apa-apa kan nduk?" Tanya Nyai Zubaidah khawatir.

"Rara baik-baik saja Umi," ujarnya seraya tersenyum lembut.

"Rara," panggil Lina membuat Rara menoleh dan langsung memeluk tubuh Bundanya yang sangat ia rindukan.

"Kenapa bisa kaya gini?" Tanya Lina disela-sela pelukan nya.

"Bunda nggak usah khawatir Rara baik-baik saja."

"Dia tidak berbuat macam-macam kan sama kamu?" Tanya Diki seraya mengusap puncak kepala putrinya.

"Nggak Ayah."

Akhirnya Rara kembali kedalam pelukan hangat keluarganya, ia terus mengucap syukur karena masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan keluarganya.

Rara tidak bisa membayangkan kalau waktu itu suaminya tidak datang tepat waktu, pasti sekarang ia tidak ada dilingkaran keluarga nya, ia pasti sudah mengecewakan seluruh keluarga dengan menikahi Zidan.

Ngomong-ngomong tentang Zidan, pria itu sudah dilarikan ke dalam penjara saat perjalanan menuju lokasi Jack sudah menelfon beberapa polisi alhasil Zidan tidak lagi bisa berkutit. Jack hanya tidak ingin pria bejat itu akan menghancurkan kebahagiaan Rara dan Zaki lagi.

"Sebaiknya kamu istirahat dulu sayang, kamu terlihat sangat lelah," ujar Lina yang hanya dibalas anggukan oleh Rara.

Saat hendak melangkah tiba-tiba perutnya terasa mual, sontak ia langsung berlari kearah kamar mandi memuntahkan semua isi perutnya tapi tidak ada apa-apa ia hanya merasa mual dan lemas.

"Ra kenapa?" Tanya Zaki panik ia sudah memijat tengkuk Rara.

"Mungkin Rara mual karena perjalanan tadi kak," ujar Rara lirih.

"Zaki cepat bawa istri kamu ke kamar, kasian dia wajahnya juga pucat," ujar Kyai Syam yang langsung di turuti oleh Zaki.

Pria itu menggendong Rara ala bridal style, karena istrinya terlihat tidak sanggup untuk berjalan. Rara berusaha memberontak ia malu diperlakukan seperti ini oleh Zaki.

"Mas," rengeknya tapi Zaki terus melanglahkan kakinya.

*   *   *   *

"Aya udah kenapa kamu nggak berhenti nangis," ujar Rara yang terus menenangkan sahabatnya yang tengah menangis entah apa penyebabnya.

"Aduh mbak Aya kenapa nangis terus sih!" Gerutu Hafizah seraya menutup kedua telinganya.

"Aish! Aku tuh kangen sama Rara tau, kalian kenapa nggak ngerti hiks..." protes Aya sambil menghapus sisa-sisa air matanya.

Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang