23. Salah Tingkah

1.2K 101 10
                                    

بسم الله الر حمن الر حيم

"Cinta itu butuh ketegasan, ketegasan dalam memperjuangkan dan mempertahankan"CDBT.

__________________________________________

Acara resepsi pernikahan Aya dan Gus Danu dilaksanakan dirumah keluarga Martin, Aya sekarang tengah asik bercanda dengan Diva dan yang lainnya. Seraya menikmati cemilan yang disiapkan oleh Indah.

"Eh kita main tebak-tebakan yuk," seru Diva.

"Tebak-tebakan apa?" Sahut Shila.

"Gini sehabis Aya dan Mas Danu yang nikah, nanti tinggal siapa lagi ya yang nikah diantara kita," ujar Diva seraya melirik Rara dan yang lainnya.

Reva berfikir tangan nya mengetuk-ngetuk dagunya, "Emm siapa ya?"

"Biar aku tebak, setelah Aya dan Gus Danu nanti giliran Rara dan Gus Zaki yang nikah," tebak Reva membuat Rara tersedak cemilan.

"Uhuk-Uhuk..." Rara yang tengah memakan cemilan terbatuk mendengar apa yang barusan Reva katakan.

"Serius Ra kamu nanti mau nikah dengan Gus Zaki?" tanya Shila heboh.

"Jangan pada gosip deh kalian," desis Rara.

"Memangnya kamu sudah tidak suka lagi sama Mas Zaki?" Tanya Diva.

Rara menunjukkan senyum tipisnya, kenapa Diva bisa bertanya seperti itu, sudah jelas rasa cinta itu masih menetap dihati Rara. Bahkan untuk melupakan nya pun rasanya Rara tidak sanggup. Zaki cinta pertama Rara setelah Ayahnya, perlakuan manis yang Zaki berikan membuat hatinya menghangat dan terasa nyaman bila didekatnya. Tapi ia tidak semudah itu percaya dengan perkataan Nadya bahwa Zaki menyukaianya. semua rasa itu harus Rara buang sejauh mungkin agar tidak ada lagi luka yang Rara dapat.

"Mungkin rasa suka aku hanya sekedar kagum saja Diva tidak lebih dari itu," bohong Rara.

Shila dan Aya yang mendengar pengakuan Rara ikut merasa sesak, sahabatnya ini pintar sekali menyembunyikan perasaan nya. Rara mungkin bisa membohongi semua orang dengan mulutnya tapi Rara tidak bisa membohongi hatinya bahwa ia masih mencintai sosok Zaki.

"Aku mau ambil Aqua disana dulu ya," ujar Rara mengalihkan pembicaraan yang dibalas anggukan oleh mereka.

*    *    *    *

Rara berjalan kearah meja yang sudah ditata beberapa Aqua untuk para tamu undangan, pembicaraan dengan sahabatnya membuat tenggorokan nya terasa kering jadi Rara mengambil Aqua yang ada diseberang sana. Saat Rara mengambil satu Aqua gelas tiba-tiba suara berat seseorang mengejutkan nya.

"Sudah makan?" tanya pria itu.

Rara menoleh kekanan dan kekiri mencari siapa yang diajak bicara oleh pria itu namun nihil disitu hanya ada dirinya dan pria ini.

"Sampean ngomong sama saya Gus?" tunjuk Rara pada diri sendiri.

"Menurut kamu?"

"Sa–saya kira dengan orang lain," jawab Rara gugup dan menundukan kepalanya.

"Saya tanya tadi sudah makan?" tanyanya lagi.

Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang