بسم الله الر حمن الر حبم
"Karena iman yang kian melemah kita jadi semakin mudah terhasut oleh godaan setan, seperti halnya berhubungan dengan lawan jenis yang bukan mahram nya, itu sebabnya kita harus memperbanyak Dzikir dan terus mengingat Allah, dan percaya akan semua kuasa-Nya,"-CDBT_________________________________________
"Gimana apa masih pusing?" Tanya Hafizah kepada Khanza.
"Iya sudah lumayan," ujarnya lirih.
"Kamu sebaiknya istirahat saja, jika perlu apa-apa kamu tinggal hubungi aku saja," ujarnya lalu beranjak hendak meninggalkan Khanza, belum sempat Hafizah berdiri lengan nya sudah dicekal oleh Khanza.
"Ada apa?" Tanya Hafizah sambil mengerutkan keningnya.
"Sa-saya boleh minta tolong?"
"Boleh mau minta tolong apa?"
"Sejak tadi saya ingin makan mangga muda, bi-bisa tolong ambilkan untuk saya. Saya tidak bisa mengambilnya sendiri tubuh saya masih lemas," jelas Khanza membuat Hafizah mengernyit bingung.
"Oke aku ambilkan dulu," ujar Hafizah gugup lalu beranjak keluar setelah ia mengucapkan salam pada Khanza.
Gadis yang tadi membaringkan tubuhnya diatas ranjang bangkit, ia lalu berjalan mendekati dinding dimana disana terdapat sebuah kelender. Jari telunjuknya menyentuh satu per satu angka yang ada disana, namun setelah itu dadanya kembali terasa sesak ia mengepalkan tangan nya, bahkan tubuhnya sudah merosot ke lantai.
Khanza terus menangis sambil memukul dinding, kenyataan pahit apa lagi yang ia terima. Kenapa takdir begitu mempermainkan nya, Khanza menghapus air matanya kasar ia lalu mengambil sesuatu didalam tas nya, guna memastikan semua pemikiran nya itu benar atau tidak.
* * * *
"Kamu iki lagi opo toh nduk?" Tanya Kyai Syam kepada Hafizah yang sedari tadi melompat hanya untuk mendapatkan satu buah mangga muda.
"Niki Bi Fizah ingin mengambil mangga muda iki loh untuk Khanza," sahutnya lalu memungut beberapa mangga muda yang sudah berhasil ia ambil.
"Khanza?"
"Iya Abi, wanita yang tadi siang Fizah, Abang dan juga kak Rara temukan."
"Dia menginginkan ini?"
"Iya Abi, memangnya ada opo toh, kok Abi terlihat heran sekali," tanya Fizah heran.
Kyai Syam terdiam sebentar ia lalu menoleh kearah putrinya, berjalan mendekat dengan tongkat kayu yang ikut menuntun jalan nya, diusapnya lembut puncak kepala Hafizah lalu memintanya untuk segera kembali ke kamar.
"Pergilah jangan membuat Khanza menunggu," ujarnya lembut.
Hafizah mengangguk, ia mencium punggung tangan Abinya dengan takzim, lalu beranjak pergi meninggalkan Abinya yang masih terdiam membisu.
* * * *
"ASTAGFIRULLAH KAK RARA ADA APA INI?" Teriak Hafizah, saat ia memasuki kamar ia melihat Rara yang tengah menenangkan Khanza yang sekarang terlihat buruk sekali. Baju yang lusuh, rambut yang berantakan juga kenapa bisa ada pisau ditangan nya.
"Nanti kakak jelaskan, sekarang kamu ambil pisau yang ada ditangan nya, dia berusaha untuk mengakhiri hidupnya," ungkap Rara membuat Hafizah melotot ia lalu berlari dan merebut kasar pisau yang ada ditangan nya dan melemparnya asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Disetiap Butiran Tasbih [ END ]
RomanceSEBELUM BACA FOLLOW AKUN WATTPAD AKU YA<3 [PART LENGKAP] Cinta dalam diam seorang gadis cantik dan shalihah, ia mengagumi sosok laki laki shalih dan tampan, yang selama ini ia pendam. Lelaki itu pun tidak mempunyai keberanian untuk mengutarakan isi...