MMIMF 19

83K 2.9K 19
                                    

Maaf jika typo
Berteban dimana -mana....

-♥-

Happy reading gaesss......


Alaram yang berada dikepala ita tersadar ia harus mengentikan ini bisa -bisa dirinya berakhir diranjang, ita menarik wajahnya hingga bibir mereka terlepas terlihat ardhan masih berusaha menariknya kembali.

" bukannya mas ada pembicaraan penting mengenai proyek bersama om rangga "

Sorot matanya ardhan sudah mulai menggelap, jika proyek yang sedang ditangi tak penting pasti ia sudah menerjang istrinya tanpa ampun karena sudah membangunkan sisi liarnya.

" Kali ini kamu lolos tapi tidak untuk nanti malam " membuat sang empunya mengang karena ardhan mengatakan itu ditelinganya sambil menggigit-gigit kecil daun telinganya.

Rangga menghembuskan nafas kasarnya ketika melihat pasutri itu menuruni anak tangga, kalau bukan proyek penting pasti ogah dirinya menunggu selama satu jam...

" daddy sama mommy kebiasaan deh suka lupa kalau udah bikin sigembul! " celetuk adel dengan wajah polosnya membuat pasutri itu merah merona.

------------------

Ita menatap salah satu guru nya dengan penuh selidik, menurutnya dia seperti tengah mengistimewakan adel dari pada murid lainnya yang menecengangkan saat anak sambungnya lupa membawa buku tugasnya guru tersebut mentiadakan hukuman. tapi saat adel membawa baru dia menghukum yang lainnya...

Feelingnya semakin kuat saat jam pulang sekolah, bu lisa meminta tebengan dengan alasan mobilnya tengah berada di bengkel.

" eee dad bu lisa katanya mau nebeng boleh enggak...?, soalnya mobilnya lagi dibengkel "

"Tentu saja "

Jawaban itu membuatku merasa sangat kesal, dia selalu melarangku berdekatan dengan pria tapi dirinya malah memberinya tumpangan!

Ardhan sebenarnya faham mengapa istri kecilnya diam tanpa mengeluarkan sepatah kata.
" y-yang nanti malam dinner di xxx yuk, tempatnya udah mas boking"

" dinner ya..?, tentu saja aku mau masss memang yang terbaik " ita sengaja bermanja untuk memberikan pelajaran pada guru itu.

Cup

Ita mas mencium pipi suaminya, jangan tanya lagi ardhan nyawanya hampir terbang karena mendapatkan kecupan yang sangat langka dilakukan istri kecilnya.

Lisa niatnya ingin berusaha mendekati ardhan pun hanya bisa mengepalkan tangannya karena mendapat pemandangan yang membuatnya merasa muak

" Dad aku pengen nikah juga " adel merasa iri melihat keromantisan orang tuanya.

Autor : adel duduk dibelakang bersama lisa

" akan daddy penggal kepala laki -laki yang datang tidak punya apa -apa, apalagi baru lulus sekolah mau dikasih makan apa kamu...? " ardhan tidak akan menyerahkan putrinya kepada sembarang pria.

" kalau orang itu sudah mapan, usianya sudah matang gimana...? "

" boleh saja tapi harus lulus seleksi dari daddy!, memangnya siapa..? "

"Ak-aku hanya asal bicara "

" katak-"

" mom jangan lupa bungkuskan aku makanan yang endul!, wahh keliatan sudah samapai "

Lisa berusaha mengembalikan moodnya yang sudah rusak dengan berusaha tersenyum dan tampil anggun
" terimakasih maaf merepotkan, apa tidak mampir dulu...? "

" sama - sama, e seperti nya tidak kami langsung pulang! " jawab ardhan dengan ekspresi dingin

Dirumah.

Ardhan mengekori istri kecilnya yang berjalan terburu -buru menuju kamar.

" yang kamu kenapa sihhh...?  " tanya ardhan padahal ia sudah tahu alasannya.

" ishhhh dasar tidak peka!, om selalu melarangku berdekatan dan berinteraksi dengan pria tapi apa om malah melepar senyum pada orang itu "

Ardhan mengdengar panggilan
" om " pasti dia sedang benar -benar marah.
" oohhh kamu cemburu ya...?  "

" siapa yang cemburu! Enggak ada ya! " jawab ita sembari melipat tanganya.

Aku sama sekali tidak cemburu dia hanya tidak suka ardhan tersenyum pada wanita lain.

Autor : itu namanya cemburu neng

" iya yang mas yakin kamu tidak cemburu " jawab ardhan sembari menaik turunkan alisnya.

" awas ya mas kalau kamu berani main dengan wanita lain, kalau mas macem -macem aku potong punyamu pakai pakai pisau karatan supaya lebih lama dan menyakitkan! "

Ardhan meneguk ludahnya dengan susah payah, sungguh menakutkan bukan
" jangan dong yang, kalau dipotong siapa gimana caranya mas goyangin kamu! "

Pukkkk

Ita memukul bahu ardhan, yang selalu berfikir mesum setiap harinya.

Saat ita akan kekamar mandi tapi tanganya dicekal oleh sang suami, lalu ditarik pinggangnya hingga sudah tak ada jarak lagi diantara mereka.

" mas lepasin aku mau man-" belum usai mulut ita sudah dibumkam.

ardhan kembali menjelajahi bibir ranum yang selalu membuatnya mabuk kepayang, tangannya pun tak tinggal diam mulai membuka kancing seragam sekolah istrinya.

" eunghhhhh massss aku mauhhh mandii "

Ardhan menggendongnya layaknya koala lalu mendudukan ita ke washtafel. Ardhan mengisi bathup dengan busa -busa serta menyalakan lilin kecil beraroma bunga mawar.

Ita menghembuskan nafasnya dengan lirih, seperti nya ia akan mandi dengan lama.

Ardhan melepaskan bajunya dengan tergesa -gesa seolah tidak ada hari esok, ita meneguk ludahnya saat melihat milik suaminnya yang sudah berdiri kokoh. tanpa disuruh sang suami dirinya berinisiatif melepaskan baju serta roknya tertinggal bra dan cd sengaja menyisakan karena itu tugas suaminya.

"Eungghhhh " desah nya saat ardhan mulai mulai menyentuhku dengan lembut.

Klik

Ardhan membuka bra tersebut lalu memangut bibir itu dengan begitu nafsunya membuat istri kecilnya sulit mengimbanginya

Berikutnya hanya suara desahan yang memenuhi kamar mandi tersebut, kasihan adel yang sedang menugu mereka dimeja makan..

2 jam kemudian.

ita menghembuskan nafas kesalnya melihat wajah ardhan yang nampak berseri -seri, sama sekali tidak ada rasa bersalah karena membuat ku kelaparan.

Ia kembali menatap cermin melihat lehernya yang penuh tanda kemerahan, untung saja sekolah menggunakan hijab jika tidak pasti dirinya sudah berkali -kali masuk ruang bk.

Ayah Temanku Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang