Maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana..-♥-
Happy reading guys.. ...
ita tengah berdiri menikmati angin malam dibalkon, ia memikirkan perkataan mertuanya yang menginginkan cucu kalau boleh jujur dirinya belum siap untuk itu karena ia masih ingin menikmati masa remajanya dengan kuliah dan belajar banyak hal lagipula diusianya masih belum pantas menjadi seorang ibu yang sesungguhnya ( mengandung & melahirkan).
Lamunanya buyar saat bahuku disentuh oleh om ardhan
" kita perlu bicara, tapi tidak disini karena angin malam tak bagus untuk kesehatan! "Ita mengekori ardhan yang berjalan menuju ranjang..
" hufthhhh saya tahu kamu belum siap memiliki anak, tapi sebelumnya saya minta maaf sudah menarikmu dimasalah ini karena sudah terlanjur mari kita mulai hubungan ini kita sama-sama tidak memiliki perasaan tapi seiring berjalannya waktu pasti cinta akan hadir. maukah kamu melangkah kedepan bersamaku...? "Ardhan mengulurkan tangannya.Dengan perlahan ita menyambut tangan ardhan, lagipula dirinya sudah nyebur jadi sekalian saja basah kuyup.
Cup
Ardhan mencium kening ita begitu lama, menikmati waktu bersama.
"Mom-eehhhh enggak jadi besok aja dehh " adel kembali menutup pintu tersebut.
"sepertinya kita butuh honeymoon, dari tadi ciuman gagal terus! " gerutu ardhan yang geram.
"Gak bisa om, bukanya om sendiri yang bilang kalau harus fokus belajarkan...? " baru kali ini ardhan menyesali perkataanya.
"Ck!, saya ini suamimu bukan pamanmu jadi jangan panggil omm! "Ardhan yang kesal baru saja mengatakan mau melangkah kedepan bersamanya tapi panggilannya masih sama yaitu om.
"Terus aku harus manggil apa..?, lagi pula om kan sudah tua nantinya aku kualat lagi! "
"Ck!!, kalau kamu masih manggi saya om akan ada hukuman yang menantimu. Saya akan cium bibirmu tak perduli tempat dan situasinya dimana! "Jawab ardhan sambil menaik - turunkan alisnya.
"Ishhhhh om nyeb-"
Cup
"Mas, panggil saya mas saja! "
Skip
Setelah sholat subuh berjamaah ita mulai menyiapkan baju kantor ardhan, lalu mengecek adel terkadang anak itu suka lagi seusai subuhan. setibanya dikamar adel benarkan dugaanya.
"Del, adel bangun mandi! 10 menit lagi aku cek kalau masih tidur laptopmu aku sita biar gak bisa nonton drakor lagi " sudah mirip emak -emak belum.
"Ck iya -iya aku bangun!, mom nyebelin banget sih "
Adel berjalan menuju kamar mandi dengan menggerutu kesal, tapi dalam hatinya ia sangat bahagia bisa diomelin sama mommynya. you know lah selama ini adel tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu tapi semenjak ita datang hidupnya lebih tertata Dan disiplin soal waktu.
---------------------------------------------
" eum mom aku mau roti aja!, selainya nanas " ita dengan telaten mengurus ardhan dan adel.
"Yang, nanti pulang sekolah mampir kekantor ya.. " adel hampir tersedak mendengar panggilan daddy kepada mommynya
"tapi mas, nantikan aku ada tambahan pelajaran ( BBI ) pulangnya jam 16:00 "
" kalau gitu nanti mas jemput aja dehh" ardhan
" hufthhhh sepi banget sih coba aja ada debay pasti lebih asik! " celetuk adel saat suasana hening
"Del kamu masih kecil jangan mikir debay terus, lulus kuliah baru daddy bolehin! " ardhan sengaja pura -pura tak faham apa kode dari putrinya.
"Iihhhh bukan itu maksud adel dad, maksudnya kapan daddy kasih aku ad-" belum usai perkataan adel sudah disela.
"Ayo berangkat nanti kalian telat, daddy tunggu dimobil "
Disekolah.
Ita melamun memikirkan perkataan adel mengenai debay, hufthhhh apalagi usianya mas ardhan sudah sangat matang pasti menginginkan penerus dariku. toh tak ada larangan kuliah setelah memiliki anak kan...?
Ditambah ekspresi mama mertua yang begitu menginginkan cucu. Ia tak boleh egois bismillah aku akan berlajar ikhlas menjalani takdirku....
Kring... Kring
Adel dan ita berjalan menuju kantin walau sudah sarapan tetap saja lapar karena tenaga diforsir mengerjakan soal -soal try out.
Mereka sengaja memilih meja yang rada belakang karena tidak ingin diganggu oleh orang lain, apalagi fans ita yang bejibun membuat adel geram tentunya yang ditakutkan mommynya khilaf dan memilih yang seumurannya kan berabe.
"Del" panggilku dengan lirih
"Iya mom kenapa, mau apa biar aku ambilin "
"Issshh kalau disekolah jangan panggil mom nanti kalau ada yang dengerkan bahaya! hufthhh apa perkataanmu dimeja makan tadi pagi sungguh -sungguh " tanyaku sembari mengaduk -aduk bakso.
"Hufthhh kalau boleh jujur si iya, tapi kalau mom belum siap enggak apa -apa kok. aku terlalu banyak maunya tidak bersyukur maafin ya kalau kata -kataku menganggumu " adel menundukan kepalanya.
"Del gue bisa wujudtin itu tapi dengan satu syarat elu harus bantuin jaga nantinya!, kenapa minta maaf segala sihh itukan memang tugas gue "
Adel berdiri lalu duduk disamping ibu sambungnya, lalu memeluk erat hingga membuat sang empunya sulit bernafass
"Del gue gak bisa nafas ""Heheheh maaf saking senengnya..., tapi mom enggak akan beda -bedain kamikan soalnya akukan buk-"
" del kalau misal itu terjadi, tugas lhu adalah ngingetin gue tapi gue janji itu tak akan terjadi! "
Terima kasih untuk yang sudah membaca serta memberikan vote, jika ingin tahu kelanjutan ceritanya jangan lupa vote, iya yang pojok kiri bergambar bintang...
👇
👇
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Temanku Suamiku
Fiction généraleGimana rasanya jika dilamar oleh ayah sahabat kita sendiri shock, tak percaya yang pasti nya Seperti yang dialami seorang wanita yang tengah asik menikamati kuah bakso yang pedesnya sampai ubun-ubun, saat tengah menyeruput kuah nya tiba -tiba ada s...