MMIMF 39

79.6K 2.9K 120
                                    




Maaf jika typo
Bertebaran dimana -mana ...

-♥-

Happy reading gaessss

" mommy sepatuku diambil adnan! "

" enggak kok mom! "

" sayang dasiku yang warna hitama mana...? "

Ita menghela nafas setiap pagi selalu saja ada keributan seperti ini, tak terasa sudah enam tahun kami berumah tangga melalui asam garam ujian yang diberikan dengan saling menggenggam tangan. kini usia ardhan sudah 44 ketakutan terbesar dalam hidupnya adalah anak -anak memanggil orang lain daddy setelah kepergianku hanya memikirkannya saja membuatnya uring -uringan karena ada rasa tidak ikhlas jika itu terjadi.

" sayang kamu makan sendiri ya mommy mau nyari dasinya daddy dulu "

Arkan mengangguk faham, sifatnya sama persis dengan daddy nya yaitu dingin dan bicara hanya seperlunya saja.
" hm mom "

Tapi ada dimomment tertentu ia menjadi sangat manja kepadaku ( tepatnya jika tak ada orang lain hanya kami berdua)
Sedangkan afnan ya tak jauh beda dari kakaknya tapi dia bicaranya tak seirit arkan.

Dan ini sibontot yang paling cerewet, tidak bisa diam, usil dan galaknya sama persis seperti mommy nya.

" adnan kembalikan sepatu kakakmu! makan yang banyak ya jagoan -jagoan mommy "

Dengan mendenkus kesal adnan mengembalikan sepatu kakaknya

Kini tinggal mengurus bayi besarnya..
" dasinya ada dilaci mas "

" gak ada yang mas udah cari tapi enggak ketemu " ardhan sudah mencari disemua laci tapi tak menemukan hasil.

Ita membuka laci khusus untuk dasi -dasi koleksi suaminya, baru membukanya saja ia sudah menemukannya.
" ini apa mas...? "

Ardhan menggaruk tenguknya yang tak gatal, padahal tadi dirinya sudah memeriksanya berulang kali dahhh
" tadi beneran enggak ada yang suer "

Ita menghela nafasnya pelan lalu mendudukan ardhan diranjang agar memudahkannya memasang dasi, you know lah ita hanya sebatas dada suaminya

" terima kasih sudah menjadi istri sekaligus seorang ibu dan merelakan masa dep-"

" tidak usah berterima kasih sudah kewajibanku mengurus mas dan anak -anak, aku tidak pernah merasa kalau masa mudaku suram karena menikah dan memiliki anak diusia muda bahkan aku bersyukur akan hal itu jadi jangan pernah mengatakan ini lagi "

Ardhan tersenyum mendengar penuturan istrinya inilah yang membuat ia jatuh cinta disetiap hatinya yaitu kedewasaan ita dalam segala hal, ia tak tahu bagaimana masa depannya jika waktu itu adel tidak memaksanya menikahi sahabatnya.

Dulu aku menganggap permintaan itu hanya sebagai lelucon, ia juga tahu saat datang kerumah ita melamarnya dengan mendadak terlihat jelas raut terpaksanya..

niatnya ia akan menjalani pernikahan kontrak mengingat masa depan ita masih sangat panjang, ia tak ingin menjadi pengahambatnya dalam meraih cita -citanya tapi seiring berjalannya waktu rasa cinta mulai tumbuh dihatiku.

berulang kali berusaha menyangkal tapi perasaannya semakin kuat dan akhirnya ia memilih menyerah menyatakan apa isi hatinya, ternyata tak hanya dirinya yang merasakan itu istri kecilnya pun sama dengannya.

Back to story...

" mas ishhhh malah melamun!  Anak -anak udah nunggin dibawah "

" ehhh iya yang ayo " ardhan berdiri lalu melingkarkan tangannya kepinggang ramping istri nya yang tak berubah walau sudah melahirkan 3 anak sekaligus.

Baru sampai dimeja makan mereka disambut dengan pertikaian anak -anaknya
" ck adnan bisa diam gak sihh! "

" gak bisa kenapa...?  mau malah...? "

" Diam " satu kata dari arkan membuat adik -adiknya diam

Skip

Ini adalah perdana tripel A memasuki sekolah yang membuat ita khawatir adalah arkan putra pertamanya yang sulit sekali bersosialisasi serta memilih sendiri

" tenang mas yakin mereka bisa " tenang ardhan ketika melihat raut khawatir dari wajah istrinya
" denger ya tripel A kalian harus sopan dan gak boleh berantem "

" iya mom " jawab mereka secara bersamaan.

" kamu mau pulang atau nungguin mereka..? " tanya ardhan

" nungguin mereka takutnya tiba -tiba butuh sesuatu lagi pula ini hari pertama mereka "

" ya udah kalau gitu mas berangkat kekantor dulu "

Cup

Ardhan mencium lama kening istrinya.

" hati -hati mas "

Ita tersenyum melihat afnan serta adnan bisa beradaptasi dengan lingkungan baru buktinya mereka sudah bercengkrama satu sama lain..
Sedangkan arkan dia memiliki pesona seperti daddynya baru beberapa langkah dirinya sudah dikerumini para gadis.

Ia mengerutkan kening saat putra -putra nya kembali kearahnya.

" lohhh kok pada balik lagi ada apa heum..? " ita menjongkokan badannya agar mudah berkomunikasi denga putranya.

tanpa mengatakan apapun arkan mencium keningnya disusul dengan adik -adiknya
" kami lupa ini " arkan

Ita spechlessss putra -putra nya begitu sweet seperti terhadapnya pemandangan itu tak luput dari para orang tua yang juga mengantarkan anak -anaknya

" asslamulaikum mom "

" wahhh anak -anak ibu sangat menggemaskan " kata salah satu ibu yang juga mengantar anaknya.

" ibu bisa saja anak ibu juga sama menggemaskan kok " kataku dengan tulus

Mau ektra partnya enggak...?

Ayah Temanku Suamiku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang