5

3.8K 374 1
                                    

Gerakan menyuap Naruto berhenti di udara, matanya menyipit melihat Sasuke yang menumpu dagu dengan kedua tangan, menatapnya intens.

"Apa itu penting?" tanya Naruto datar, selera makannya jadi menghilang jika membahas keluarganya.

"En, itu penting," jawab Sasuke lugas.

Sebenarnya sebelum mengunjungi Naruto. Ia lebih dulu meminjam berkas biodata Naruto yang ternyata dilindungi guru, mereka mengatakan informasi Naruto tidak boleh tersebar yang membuat rasa penasaran Sasuke membuncah.

"Yah, aku rasa tidak sepenting itu untuk diketahui ketua kesiswaan kita," jawab Naruto menolak memberi informasi yang membuat Sasuke mengernyit.

"Kenapa? Aku kan hanya tanya marga ayahmu,"

"Ketua, aku tidak suka membuka informasi tentang keluargaku pada orang lain, apa itu cukup memberimu jawaban?" Naruto menyanggah dengan tegas, ia tidak mau merasa dekat dengan orang lain hingga harus mengetahui keluarganya. Hatinya masih tertutup untuk hal itu.

"Baiklah, jangan marah," Sasuke mengusak surai Naruto pelan.

"Oi, jangan menyentuhku!" Naruto menampar tangan Sasuke yang terulur dikepalanya.

Pulang sekolah ini Naruto tidak seperti biasanya yang mengunjungi markas. Hari ini adalah tugas pertamanya untuk jadi shadow shield Sasuke.

Naruto menaiki mobil yang diberikan Tsunade. Tentu selama tugas, Naruto mendapat mobil pribadi. Namun, jika tugasnya sudah selesai, Tsunade akan menarik mobilnya karena Naruto masih sekolah dan Tsunade juga khawatir jika hal pada Kushina menimpa cucu tersayangnya itu.

"Nenek, berikan aku mobilnya ya? Lagian semua temanku memakainya di sekolah," pinta Naruto dengan wajah cute yang dilebih-lebihkan.

"Tidak boleh! Kamu hanya dapat mobil setelah lulus, lagian kamu kan tidak punya teman."

Naruto menunggu Sasuke di dalam mobil. Ia sengaja sudah mengamati pria itu beberapa hari dan untungnya Sasuke pulang sekolah di jam teratur buktinya setelah lima menit, sosok berambut emo itu keluar dari halaman sekolah menuju mobilnya.

Naruto menghidupkan mesin mobil dan menguntit Sasuke dari jarak yang cukup jauh, GPS yang ada di chip bandul kalung Sasuke menjadi petunjuk arah Naruto, selama tanda masih hijau berarti Sasuke masih aman.

Naruto mengangkat tangan kanannya menyender pada pintu mobil dan mengigit kukunya, ia masih fokus pada jalanan dan mobil hitam Sasuke di depan sana namun mobil Sasuke terhenti setelah memasuki gang.

Naruto berhenti dan mengamati dari jauh. Didepan sana mobil pria itu dihentikan sekelompok orang.

"Dia selalu dalam bahaya rupanya," gumam Naruto, ia sudah diberi informasi kalau putra calon pewaris keluarga Uchiha ini sering mendapat ancaman. Namun, Sasuke tidak pernah terluka sedikitpun karena ilmu bela diri yang cukup ia kuasai.

"Kenapa ayahnya menyewa kami kalau Sasuke saja dapat melindungi diri sendiri?" Naruto mengamati dari balik mobil, Sasuke diseret menuju gang yang lebih dalam. Ia tidak dapat melihatnya lagi dan menyambar hoodie hitam serta topeng neko nya. Dia keluar dan mengintip.

Sasuke melawan sekitar lima orang yang lebih besar darinya. Ia dapat mengatasi dua oranh. Namun, cukup lengah ketika salah satu pria dengan tubuh berotot meninju wajah Sasuke, meninggalkan goresan pada pipi serta warna kebiruan.

Naruto berdecih dan masuk dalam perkelahian. Ia sudah terlatih sebagai pembunuh bayaran, bandit kecil seperti mereka tidaklah sulit untuknya. Naruto meliuk kesana kemari, tangan kecilnya mengepal, mengirim pukulan bertubi-tubi pada wajah bandit itu.

"Siapa kamu?" tanya salah satu bandit dengan marah, wajahnya lecet menerima pukulan Naruto yang ternyata cukup kuat.

Naruto tidak menjawab, ia memasang posisi kuda-kuda dengan posisi menantang sedangkan Sasuke dibelakangnya menatap sosok didepannya terkejut. Ia tidak tau siapa pria itu yang bahkan bertopeng.

Satu bandit marah besar dan memukul sembarangan, Naruto menangkis kesana kemari dan mengunci pergelangan tangannya. Ia mengirim pukulan kuat pada tengkuk orang itu, mengakibatkannya pingsan seketika. Dua orang bandit melihat perkelahian pria kecil bertopeng yang tidak bisa mereka jangkau, bahkan tidak satupun pakaiannya kusut, dua orang bandit yang masih sehat menggotong temannya yang pingsan, sedangkan dua orang lain yang ditahlukkan Sasuke lari terpincang-pincang.

"Siapa kamu?" tanya Sasuke yang diam saja melihat orang didepannya melumpuhkan bandit dengan mudah.

Naruto berbalik dan melihat iris hitam yang menatapnya curiga, darah segar masih menghiasi luka di pipinya, sedangkan Sasuke berusaha melihat siapa orang dibalik topeng neko itu.

Naruto mendekat dengan tangan dibalik saku, hanya perlu waktu sepersekon untuk menotok bagian tengkuk Sasuke, membuatnya pingsan. Naruto memapah Sasuke ke dalam mobilnya yang tidak terkunci.

"Hah, aku harap tadi tidak terlalu menyakitkan, jika aku salah cara bisa-bisa Sasuke bangun tiga jam kemudian." Naruto balik ke mobilnya sendiri dan membuka topengnya. Ia memarkir mobil putihnya agak jauh dari Sasuke dan mengeluarkan ponsel dan mengetik pesan pada dandelion, sistem otomatis milik markasnya, hampir seperti assisten yang mengurus dan mengatur jadwal.

To: Dandelion

12 Juni, Sasuke Uchiha dikepung bandit berjumlah lima orang di jalan XXX. Salah satu bandit memiliki tatto ular hitam di bagian leher. Cari tau identitas dan tuan dari bandit tersebut.

Naruto memasukan ponsel ke hoodienya, ia melamun selagi menunggu Sasuke bangun.

"Ugh," Sasuke terbangun dengan tengkuk kebas, ia menelengkan kepalanya ke kiri dan kanan lalu mengingat hal sebelum jatuh pingsan.

"Siapa dia?" gumam Sasuke. Pria bertopeng tadi masih menjadi pertanyaannya. Ia juga menebak pasti pria tadi yang membawanya ke mobil.

"Apa mungkin mata-mata Ayah?" ia mengusap wajahnya kasar dan mengaduh, ia lupa kalau wajahnya terluka. Sasuke mengamati wajahnya melalui spion, luka gores dengan warna kebiruan itu menjengkelkannya, harusnya ia hati-hati.

Sasuke menghidupkan mesin mobilnya dan keluar dari gang, kembali ke jalan tol.


Naruto melihat mobil Sasuke keluar dari gang setelah hampir duapuluh menit, ia menghidupkan mobilnya dan mengikuti Sasuke yang berhenti di apotek lalu melanjutkan perjalanannya lagi sampai Sasuke berhenti di depan bar.

Naruto melirik, bar itu cukup terkenal dan dia sendiri pernah beberapa kali mengunjungi bar itu. Naruto menarik tudung hoodienya dan memakai kacamata hitam. Ia keluar dari mobil dan mengikuti langkah Sasuke.

Sasuke duduk sendirian didepan meja bar, beberapa wanita terlihat mendekatinya namun ia terlihat melambaikan tangan mengusir, Naruto duduk disudut yang agak gelap dan mengamati.

"Ada yang ingin dipesan, tuan?" tanya wanita cantik yang memandang Naruto dengan tatapan centil.

"Apa saja tapi jangan alkohol." Jawab Naruto datar, pelayan itu mengangguk dan pergi.

Sasuke disana memesan koktail dan menyesapnya dalam diam, terlihat dia seperti memikirkan sesuatu.

Sasuke tidak lama didalam bar, ia keluar setelah minumannya habis. Naruto mengecek jam tangannya. Sudah hampir jam sebelas yang artinya batas kerja. Ia berbalik ke dalam mobil dan melajukan mobilnya berlawanan arah dengan Sasuke.

12/06/2020

-Lunarica-

NO ONE LOVE ME [SASUNARU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang